Portalkripto.com– Tanggal 9 Mei 2022 adalah waktu yang akan tercatat dalam sejarah industri cryptocurrency. Di mana tanggal tersebut merupakan hari dimulainya kehancuran sebuah bulan yang sebelumnya sempat bersninar terang di pasar crypto.
Tanggal tersebut menjadi penanda awal jaringan Terra runtuh berserta semua ekosistemnya. Stablecoin UST yang sebelumnya diagung-agungkan sebagai koin stabil paling “canggih” hancur berkeping-keping. UST jauh kehilangan pasaknya dari nilai dollar AS.
Keruntuhan Terra bisa disebut sebagai salah satu bencana terbesar di industri kripto. Banyak orang yang kehilangan uangnya. Investor kecil hingga kakap pun sama-sama gigit jari. Dan yang tak kalah penting, kehancuran Terra menggerus kepercayaan pasar pada industri yang baru saja berkembang ini.
Lantas, apakah yang dilakukan oleh developer Terra adalah tindakan kriminal atau sebuah penipuan. Atau hal tersebut merupakan sebuah keteledoran sebuah jaringan?
Perlu sebuah kajian hukum yang mendalam untuk mengkategorikan apakah kasus Terra ini adalah sebuah penipuan yang layak dipidanakan atau mungkin hal ini merupakan ketelodran yang menjadikan jaringan mereka rusak.
Namun, banyak pihak terutama investor dan ritel telah menyeret kasus ini ke ranah pidana. Pendiri Terra Do Kwon mendapat kritkan tajam dan dilaporkan ke penegak hukum, terutama oleh masyarakat Korea Selatan–di mana Do Kwon berdomisili.
Jelajahi Artikel Lain:
Ke Mana Larinya Cadangan $ 3,5 Milyar BTC Terra saat UST Crash?
Jaringan Terra akan Direvitalisasi, Do Kwon Tawarkan Kompensasi untuk Lunatics
Do Kwon Dipanggil Parlemen Korsel, Tim Hukum Terra Mundur
Dikutip dari Decrypt, seorang profesor hukum dan mantan jaksa yang berspesialisasi dalam kejahatan kerah putih Randall Eliason, mengatakan, untuk menjatuhkan klaim bahwa Do Kwon dan developer Terra telah melakukan penipuan, diperlukan bukti-bukti yang cukup. Dan menurutnya, hal tersebut bukanlah hal yang mudah.
Eliason pun membandingkan kasus Terra ini dengan penyebab krisis tahun 2008. Di mana saat itu sebuah bank terbesar Amerika Serikat, Lehman Brother, bangkrut dan mengakibatkan pasar keuangan jatuh dan menjalar pada krisis keuangan ke hampir seluruh dunia.
Eliason mengatakan, dalam kasus tersebut tidak ada yang dipenjara seoarang pun meski telah menyebabkan krisis keuangan 2008. Menurutnya, kasus tersebut lebih pada kesembronoan lembaga.
Namun, ini tidak berarti, bahwa Kwon akan lolos dari tuntutan pidana. Penegak hukum masih bisa menyelidiki kasus ini lebih dalam lagi. Karena, dari beberapa isu yang mencuat, terdapat masalah pada platform investasi Terra, Anchor, yang menjanjikan pengembalian yang dijamin sebesar 20%. Meski, jumlah pengembalian ini masih sangat masuk akal di dunia crypto.
Selemah-lemahnya, komunitas kripto hisa mengharapkan badan pengatur non-kriminal seperti SEC untuk menindak Kwon dengan semua yang mereka miliki dalam hal denda dan hukuman profesional.
Ini adalah konsekuensi yang nampaknya lebih adil, bahwa Kwon akan dilarang dari segala jenis perusahaan yang terkait dengan sekuritas di AS, dan bahwa ia akan menghindari menginjakkan kaki di tanah Amerika di masa mendatang.
Sistem Jaringan Terra Mempunyai Kelemahan Fatal
Kehancuran Terra dan jatuhnya harga UST dan LUNA lebih pada kelemahan jaringan yang sangat fatal. Hal tersebut dikatakan oleh seorang developer blockchain sekaligus CTO Ansvia dan Founder Rantai Nusantara Foundation, Robin Syihab.
Robin dalam utasnya di Twitter mengatakan, bahwa sistem jaringan di Terra mempunyai celah yang dapat “dipermainkan” oleh entitas yang mempunyai jumlah token UST dalam jumlah besar.
Selama beroperasi, Terra disokong oleh sejumlah entitas venture capital. Di mana para VC ini yang memodali jaringan Terra untuk menjalankan skema algoritmik bagi stablecoin mereka.
Robin menduga, kehancuran jaringan ini dilakukan oleh seseorang atau sekelompok dengan menggunakan gaya serangan George Soros yang pernah membuat krisis moneter di Asia termasuk Indonesia pada tahun 1998.
“Selain bisa menghancurkan sistem TerraLUNA serangan ala George Soros juga bisa menguntungkan penyerangnya,” tulis Robin.
Kendati demikian, kasus ambruknya Terra menjadi sebuah pelajaran yang penting bagi komunitas kripto. Dan menjadi tantangan bagi sebuah regulasi yang adil bagi para investor maupun pengembang proyek.
DISCLAIMER : Bukan ajakan membeli! Investasi atau perdagangan aset crypto masih beresiko tinggi. Artikel ini hanya berisi informasi yang relevan mengenai aset kripto tertentu.