- Harga turun: BTC mendekati $113,6K (terendah ~2 minggu) seiring Nasdaq -1,2%.
- Likuidasi besar: Posisi long dilikuidasi ~$116M/jam; bid menumpuk di ~$112K.
- Level teknikal: Fokus ke $107K–$110K; SMA 100D ~ $110,95K jadi support kunci.
- ETF melambat: Net outflow ETF spot ~$121M; IBIT catat arus keluar pertama sejak 5 Agustus.
Harga Bitcoin (BTC) turun ke sekitar $113.575 pada pembukaan Wall Street hari Selasa, mendekati level terendah dalam dua minggu terakhir, seiring meningkatnya tekanan jual dari pasar AS.
Sementara itu, posisi long Bitcoin kembali mengalami tekanan likuidasi, dengan tambahan sekitar $116 juta dilikuidasi hanya dalam satu jam. Data CoinGlass menunjukkan area sekitar $112.000 mulai menjadi titik perhatian pelaku pasar, dengan banyak bid menumpuk di level tersebut.
Keith Alan, salah satu pendiri Material Indicators, menilai bahwa rentang $107.000 – $110.000 kini semakin relevan.
“Ini bukan tanda kekuatan bagi BTC. Tekanan turun sangat terasa, meski para bull masih berusaha mencari pijakan,” jelasnya.

Alan juga menyoroti rata-rata pergerakan sederhana (SMA) 100 hari di $110.950 sebagai potensi support penting, sementara SMA 50 hari di $115.875 menjadi level yang harus segera direbut kembali.
Di buku order bursa, Material Indicators mencatat adanya likuiditas senilai $25 juta di level $105.000, yang dipandang sebagai “perlindungan jatuh” untuk mencegah penurunan lebih dalam.

Material Indicators
Namun, mereka menilai likuiditas tersebut lebih sebagai strategi mengarahkan pasar, ketimbang niat serius untuk dieksekusi.
Permintaan ETF Bitcoin Jadi Sorotan
Sementara itu, firma analitik on-chain Glassnode dalam laporan Market Pulse menyoroti adanya perbedaan antara permintaan institusional dan aksi harga BTC.
Produk investasi, khususnya ETF spot Bitcoin di AS, terus mencatat aliran dana masuk, meski sinyal on-chain seperti volume transaksi terlihat melemah.
“Dengan aksi ambil untung yang meningkat, keberlanjutan arus masuk institusional dan keyakinan baru dari pembeli di pasar spot maupun futures akan menentukan apakah kontraksi ini bisa stabil lalu berbalik naik, atau justru meluas menjadi konsolidasi lebih dalam.”
Namun, data terbaru dari Farside Investors menunjukkan ETF Bitcoin mencatat arus keluar bersih $121 juta pada Senin lalu. ETF terbesar, iShares Bitcoin Trust (IBIT) milik BlackRock, bahkan mencatat arus keluar pertama sejak 5 Agustus.


