Portalkripto.com- Dalam laporan yang diterbitkan pada hari Kamis, Arkham Intelligence mengungkapkan penemuan mereka terhadap lebih dari $771 juta nilai BTC dalam dompet yang terkait dengan Tesla.
Tak hanya dalam dompet yang teridentifikasi milik Tesla, Arkham pun menduga bahwa dompet milik perusahaan Elon Musk yang lain, SpaceX, berisi sekitar $555 juta dalam BTC.
Perusahaan analitik on-chain tersebut pun membeberkan transaksi dalam bentuk Bitcoin dari perusahaan-perusahaan tersebut sejak 2021.
Pada awal winter kripto terakhir pada Mei 2022, saat harga kripto termasuk Bitcoin mulai turun tajam, baik Tesla maupun SpaceX menjual ratusan juta dolar BTC. Penjualan tersebut menyebabkan kerugian bersih bagi SpaceX, sementara Tesla lebih atau kurang seimbang.
Posisi Bitcoin SpaceX tidak kembali ke zona positif hingga November ini, sekitar waktu ketika koin tersebut memulai tren bullish yang sedang berlangsung. Sejak November, harga BTC hampir dua kali lipat, dari sekitar $35,000 menjadi $67,820 pada saat artikel ini ditulis.
BREAKING: TESLA & SPACEX ARE NOW ON ARKHAM
Arkham has identified the BTC holdings of Tesla and SpaceX. We are the first to publicly identify these holdings on chain.
We believe Tesla currently holds 11.51K BTC ($780M) across 68 addresses, and SpaceX holds 8.29K BTC ($560M)… pic.twitter.com/vwoEJ0h0dS
— Arkham (@ArkhamIntel) March 7, 2024
Menurut Arkham, saat ini SpaceX memiliki keuntungan BTC sebesar $132 juta, sedangkan Tesla memiliki keuntungan sebesar $455 juta.
Meskipun sebelumnya diketahui bahwa kedua perusahaan yang dimiliki oleh Musk memiliki Bitcoin yang signifikan, namun hal tersebut masih diabaikan.
Pada bulan Januari, misalnya, analis di Bitcoin Treasuries menyimpulkan bahwa Tesla memiliki sekitar 9,720 BTC. Namun, analisis oleh Arkham menemukan bahwa angka tersebut sebenarnya adalah 11,509 BTC.
Meskipun Musk sebelumnya menyatakan bahwa SpaceX memiliki sejumlah Bitcoin, namun ukuran investasi BTC oleh produsen wahana antariksa tersebut tidak diketahui.
Billionaire ini memiliki sejarah panjang dan penuh liku-liku dalam mencoba mengintegrasikan kripto seperti Bitcoin ke dalam fungsi perusahaannya.
Pada Maret 2021, Tesla mulai menerima Bitcoin sebagai metode pembayaran untuk pembelian mobil baru. Program tersebut secara permanen dihentikan kurang dari dua bulan kemudian, dengan Musk menyebut keprihatinan terkait dampak lingkungan dari pertambangan Bitcoin.