Portalkripto.com — Lebih dari 2.600 pakar dan bos perusahaan teknologi menandatangani surat terbuka yang meminta pengembangan artificial intelligence (AI) untuk disetop sementara. Salah satu penandatangan surat tersebut adalah CEO Tesla Elon Musk.
Para penandatangan meminta perusahaan-perusahaan AI untuk menghentikan sementara pengembangan sistem AI yang lebih kuat daripada GPT-4 selama enam bulan. Jika surat ini tak digubris, perusahaan dapat dibekukan oleh pemerintah AS.
Surat terbuka itu dirilis oleh lembaga think tank AS Future of Life Institute (FOLI) pada 22 Maret 2023. Salah satu alasannya, kecerdasan kompetitif setara otak manusia dinilai dapat menimbulkan risiko besar bagi masyarakat dan kemanusiaan
📢 We're calling on AI labs to temporarily pause training powerful models!
Join FLI's call alongside Yoshua Bengio, @stevewoz, @harari_yuval, @elonmusk, @GaryMarcus & over a 1000 others who've signed: https://t.co/3rJBjDXapc
A short 🧵on why we're calling for this – (1/8)
— Future of Life Institute (@FLIxrisk) March 29, 2023
“Kemajuan AI dapat membuat perubahan besar dalam sejarah kehidupan di Bumi sehingga harus direncanakan dan dikelola dengan perawatan dan sumber daya yang sepadan. Sayangnya, perencanaan dan pengelolaan seperti ini tidak ada,” tulis institut tersebut.
Mesin AI juga dinilai bisa memberikan informasi propaganda yang mengarah pada ancaman eksistensial. Lebih parahnya, mesin ini berpotensi mengganti posisi manusia dalam mengisi lapangan pekerjaan.
“Haruskah kita mengembangkan pikiran manusia yang bukan berasal dari manusia, yang mungkin pada akhirnya menggantikan kita? Haruskah kita mengambil risiko kehilangan kendali atas peradaban kita?” kata FOLI.
Menurut FOLI, perusahaan AI saat ini seperti sedang berlomba-lomba untuk mengembangkan AI yang kuat, sampai-sampai tidak ada seorang pun, termasuk penciptanya, yang dapat mengontrol. Lembaga itu mendesak pemerintah membentuk regulasi dan otoritas khusus untuk AI.
GPT-4 adalah iterasi terbaru dari chatbot berbasis kecerdasan buatan keluaran OpenAI, yang dirilis 14 Maret lalu. GPT-4 berhasil lulus ujian sekolah menengah dan ujian sekolah hukum di AS sehingga dianggap 10 kali lebih maju daripada versi asli ChatGPT.
Pendiri OpenAI, Sam Altman, sendiri telah mengakui perlunya tinjauan independen sebelum mengembangkan sistem AI di masa mendatang. Dalam sebuah tulisan blog pada 24 Februari lalu, Altman menyoroti perlunya mempersiapkan robot artificial general intelligence (AGI) dan artificial superintelligence (ASI).
Elon Musk dan AI
Elon Musk merupakan salah satu pendiri OpenAI, pada 2015. Musk dan Altman mendirikan entitas tersebut pada awalnya sebagai organisasi nirlaba bersifat open-source untuk menyaingi Google.
Musk dikenal telah tertarik terhadap AI sejak lama. Ia bahkan memanfaatkan AI untuk mengembangkan mobil kemudi otomatis di perusahaannya, Tesla.
Namun pada 2018, Musk memutuskan untuk keluar dari OpenAI karena merasa sudah tidak satu visi. Setelah OpenAI semakin populer pada akhir 2022 karena bot ChatGPT yang fenomenal, Musk baru mengungkapkan alasan kepergiannya dalam sebuah cuitan.
Ia mengaku kecewa karena OpenAI yang didesain sebagai perusahaan nirlaba, telah berubah menjadi perusahaan close-source yang berorientasi pada keuntungan sejak dikuasai oleh Microsoft. Microsoft diketahui telah menggelontorkan dana investasi hingga miliaran dolar untuk OpenAI.
“Itu membuat saya tidak tertarik sama sekali,” katanya di Twitter.
Ia juga beberapa kali mengkritik AI melalui cuitan-cuitannya. Menurutnya, AI sudah menjadi alat terkuat yang pernah diciptakan manusia, tetapi sayangnya alat itu dikuasai oleh satu pihak.
But, all things considered with regard to AGI existential angst, I would prefer to be alive now to witness AGI than be alive in the past and not
— Elon Musk (@elonmusk) February 26, 2023
Meski demikian, Musk mengaku kemunculan AI tak dapat ditahan dan justru menunjukkan bahwa teknologi terus berkembang ke arah yang seharusnya. Mungkin atas alasan itu Musk ikut menandatangani surat terbuka bersama pakar teknologi lainnya, agar AI yang dikembangkan bisa tetap ada dalam kendali manusia.