Masih Bersitegang, SBF ‘Serang’ Balik CEO Baru FTX John Ray

Share :

Portalkripto.com — Sam Bankman-Fried (SBF) terus membuat pernyataan publik terkait kejatuhan exchange yang didirikannya, FTX. Dalam wawancara terkini bersama The Block, Senin, 5 Desember 2022, ia balik ‘menyerang’ CEO baru FTX, John Ray.

Menurut SBF, seluruh kesaksian yang disampaikan Ray dalam deposisi kebangkrutan FTX pada 17 November lalu adalah tidak benar. Deposisi adalah pernyataan yang disampaikan saksi kepada pengadilan yang dibuat di atas sumpah.

“Pernyataan yang dibuat dan telah dimasukkan dalam catatan pengadilan, adalah tidak benar,” ujar SBF.

Saat itu, Ray mengatakan, FTX yang mengajukan kebangkrutan Bab 11 ke Pengadilan Delaware pada 11 November, memiliki catatan keuangan yang buruk dan informasi keuangan yang tidak dapat dipercaya.

Ray juga mengungkapkan, sepanjang 40 tahun kariernya, belum pernah ia melihat adanya kegagalan kontrol keuangan yang begitu besar seperti yang dialami FTX.

Menurut kesaksiannya, FTX tidak memiliki pembukuan, catatan, dan kontrol keamanan yang sesuai untuk seluruh aset digital yang dipegang. Bahkan perusahaan itu disebut tidak memiliki daftar nama karyawan dalam sistem pengupahannya.

Selain itu, Alameda Research dan perusahaan terkait FTX lainnya juga dikatakan tidak menyimpan catatan lengkap terkait investasi mereka. Ray meminta pengadilan untuk tidak terpaku pada laporan keuangan FTX yang telah diaudit karena dinilai rentan dimanipulasi.

Menanggapi pernyataan itu, SBF mengatakan, Ray dan timnya sama sekali tidak merespons email yang dikirimnya terkait masalah yang dialami FTX.

“Saya pikir akan sulit jika Anda sedang mencoba mengambil alih perusahaan tetapi menolak berbicara dengan siapapun yang terlibat dalam menjalankan perusahaan tersebut untuk mengetahui di mana data yang relevan berada,” kata SBF.

Ia membantah klaim Ray yang menyebut tak ada kontrol keuangan dalam perusahaannya. Namun, SBF mengakui adanya pengawasan yang buruk di beberapa titik krusial FTX.

“Saya sangat setuju bahwa ada beberapa titik yang memiliki pengawasan lemah dan titik itu adalah titik kritis dan hal ini tentunya sangat buruk,” ungkapnya.

Ray Minta Publik Tak Dengarkan SBF

Sesaat setelah mundur dari jabatannya sebagai CEO FTX, SBF masih terus mencuit di Twitter. Cuitannya antara lain berisi penyesalan mengapa dia mendaftarkan FTX sebagai institusi yang mengajukan kepailitan.

Cuitan lainnya menyatakan, dia sedang berusaha melobi sejumlah pejabat tinggi Amerika Serikat untuk menyelamatkan FTX. Namun, cuitannya yang paling aneh ditulis pada 14 November, saat dia membuat 31 utas huruf secara beruntun dalam waktu 40 jam.

Ketika itu, John Ray yang didapuk sebagai CEO baru FTX meminta publik tidak percaya dengan cuitan SBF. Dia mengatakan apa yang disampaikan oleh SBF tidak lagi mewakili FTX.

Siapa John Ray?

John Ray tak bisa banyak berkata-kata melihat kebobrokan yang menggerogoti tubuh FTX. Penyataannya terkait buruknya pengelolaan keuangan FTX tidak bisa dianggap enteng.

Pria dengan nama lengkap John J Ray III ini dikenal telah 40 tahun malang melintang di industri keuangan global sebagai spesialis kebangkrutan dan restrukturisasi korporat. Namanya hadir dalam proses investigasi dan redistribusi aset beberapa perusahaan besar.

Perusahaan pakaian Fruit of the Loom yang bangkrut setelah merugi $576.2 juta pada 1999, adalah salah satunya. Namun kasus terbesar yang pernah ditangani Ray adalah skandal keuangan perusahaan energi Enron pada 2001.

FTX menjadi perusahaan terbaru yang ditangani Ray. Dari $8 miliar aset yang hilang, Ray dan timnya baru bisa memulihkan sekitar $1,24 miliar.

Ray memiliki rencana melacak aset FTX yang hilang, merestrukturisasi, dan menjual exchange tersebut. Ia bertanggung jawab untuk mengubah FTX yang bangkrut untuk kembali memiliki neraca yang cukup demi bisa membayar pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya.