Portalkripto.com — Bitcoiners yang rindu pada Satoshi Nakamoto atau bahkan belum pernah berinteraksi dengannya, kini memiliki kesempatan untuk berbincang langsung dengan pencipta Bitcoin itu. Satoshi yang menghilang pada 2010, berhasil dihidupkan kembali lewat chatbot kecerdasan buatan.
Chatbot artificial intelligence (AI) bernama Talk2Satoshi ini diluncurkan oleh pengembang Pierre Corbin dan Hugo Ferrer. Bot tersebut bisa menjawab pertanyaan apapun tentang Bitcoin seolah-olah ia adalah Satoshi Nakamoto.
“Kami meluncurkan bot ini secara gratis. Kami hanya meminta Anda berkontribusi dengan membantu kami menutup biaya API dengan menyumbangkan beberapa sats,” ujarnya.
Check out an example:
Here's the answer to "Is our debt sustainable in an inflationary world?":Where else can you get this kind of answer? pic.twitter.com/euSj6oXqot
— Pierre Corbin (@CierrePorbin) May 31, 2023
Bot yang juga dikenal dengan nama ‘The Bitcoin GPT’ ini menggunakan API (Application Programming Interface) dari OpenAI, pencipta ChatGPT. Namun, data di dalamnya terbatas hanya berasal dari email-email dan postingan-postingan lama Satoshi di forum BitcoinTalk.
Ada tiga data tambahan yang digunakan, yakni dari buku ‘Price of Tomorrow’ karya Jeff Broth, buku ‘The Bitcoin Standard’ karya Saifedean Ammous, dan film ‘The Great Reset and the Rise of Bitcoin’.
Jika mendapatkan pertanyaan terkait fiat, Talk2Satoshi akan memberikan sentimen bearish terhadap dolar AS dan sentimen bullish terhadap Bitcoin. Satoshi versi AI ini akan mengatakan fiat lebih rentan terhadap inflasi dan Bitcoin bisa menjadi solusi bagi mereka yang meragukan stabilitas mata uang fiat.
Namun, saat ditanya soal Protokol Ordinals yang populer di jaringan Bitcoin tahun ini, Satoshi versi AI ini tidak bisa memberikan jawaban. Hal tersebut diduga karena kemunculan Ordinals masih tergolong baru dan tak tertulis dalam data bot.
Jawaban Satoshi versi AI terkait Ordinals. (sumber: Talk2Satoshi)
Menurut Corbin, Talk2Satoshi bisa memberikan jawaban soal Ordinals jika sudah ada banyak referensi terkait protokol tersebut, yang mencakup buku, artikel, makalah penelitian, podcast, film, dan sumber-sumber lain.
“Saya berharap ide-ide Satoshi bisa disampaikan terkait masa depan Bitcoin,” katanya kepada Decrypt.
Ia mengatakan, Talk2Satoshi juga bisa menjelaskan kripto lain dari konteks Bitcoin. Yang jelas, bot ini akan memegang teguh prinsip Satoshi, yakni kelangkaan dan desentralisasi.
Tujuan dari Talk2Satoshi, kata dia, adalah untuk mengedukasi orang-orang terkait Bitcoin. Bot ini juga dengan mudah menyediakan segala informasi terkait pemikiran Satoshi sehingga siapapun tidak perlu bersusah payah menggali dokumen-dokumen lama milik pseudonim itu.