Sejarah Bitcoin Pizza Day, 10.000 BTC untuk Dua Boks Pizza

Share :

Portalkripto.com — Setiap tahun, komunitas Bitcoin merayakan Bitcoin Pizza Day yang jatuh setiap tanggal 22 Mei. Ternyata ada cerita menarik di balik peringatan tersebut yang menunjukkan betapa Bitcoin semakin hari semakin berharga.

Sebelum halving pertama pada 2012, penambang Bitcoin akan mendapatkan rewards 50 BTC jika berhasil memecahkan satu blok Bitcoin. Karena Bitcoin baru muncul, saat itu aktivitas penambangan belum terlalu banyak digandrungi. Seorang penambang bahkan bisa mendapatkan 10.000 BTC hanya dengan menambang 200 blok.

Hal tersebut dialami oleh programmer dan penambang awal Bitcoin, Laszlo Hanyecz, yang memiliki 10.000 BTC pada 2010. Ia kemudian mengeluarkan tawaran iseng ke forum komunitas Bitcoin, Bitcointalk.

Hanyecz menyatakan akan memberikan imbalan 10.000 BTC bagi siapapun di Bitcointalk yang bisa membeli dan mengirimkan dua boks pizza Papa John’s kepadanya. Empat hari kemudian, seorang anggota komunitas dengan username ‘jercos’ menerima tawaran Hanyecz .

Ia memberikan Hanyecz dua boks pizza dan mendapatkan imbalan 10.000 BTC. Jercos kemudian diketahui bernama asli Jeremy Sturdivant, remaja 18 tahun.

“Saya hanya ingin kalian tahu bahwa saya telah berhasil memperdagangkan 10.000 bitcoin untuk membeli pizza. Terima kasih Jercos!” kata Hanyecz di forum.

Pembelian pizza ini merupakan transaksi jual beli barang fisik pertama di dunia yang menggunakan mata uang kripto. Saat itu, 10.000 BTC masih dihargai $45 (seharga dua boks pizza).

Pada Bitcoin Pizza Day 2023, Bitcoin diperdagangkan di harga sekitar $26.600. Artinya, 10.000 BTC yang bernilai $266 juta saat ini bisa digunakan untuk membeli 13 juta boks pizza large dari Papa John’s.

Jasa Laszlo Hanyecz

Para Bitcoin maximalist pasti tak asing dengan nama Laszlo Hanyecz. Pria yang mendapat julukan ‘The Pizza Guy’ ini memiliki kontribusi besar bagi Bitcoin sebagai salah satu pengembang Bitcoin pertama yang merilis kode Bitcoin untuk Mac OS dan menemukan penambangan Bitcoin dengan mesin graphic processing unit (GPU).

Tak sedikit yang menyebut Hanyecz ‘bodoh’ karena memilih untuk menukar 10.000 BTC untuk dua boks pizza daripada menyimpannya. Namun ternyata Hanyecz sendiri menyatakan tidak menyesal atas apa yang telah ia lakukan.

Kepada Coindesk, ia mengatakan bahwa aksinya merupakan tonggak sejarah bagi use case Bitcoin di masa depan sebagai alat pembayaran peer-to-peer (P2P) yang sesuai dengan whitepaper yang dikeluarkan Satoshi Nakamoto. Kini aksi Hanyecz bahkan sudah banyak diikuti oleh orang-orang di seluruh dunia.

Komunitas Bitcoin juga mulai mempraktikkan konsep HODL pada 2014 setelah Bitcoin yang didesain sebagai alat pembayaran P2P berubah menjadi aset bernilai tinggi. Para pemilik Bitcoin mulai mengumpulkan token dan mendistribusikannya ke pasar.

13 tahun setelah kemunculannya, Bitcoin terus mengalami adopsi massal, termasuk oleh pemain-pemain besar seperti perusahaan dan institusi keuangan. Bitcoin dengan cepat menjadi bagian dari ekosistem keuangan global.

Hanyecz tidak hanya diingat sebagai pria yang membeli dua boks pizza dengan 10.000 BTC, tetapi juga sebagai pelopor penggunaan Bitcoin di dunia nyata. Kesadaran ini yang membuat aksi Hanyecz kemudian diperingati oleh seluruh Bitcoiners di dunia dalam Bitcoin Pizza Day.