Sepanjang 2022 Kasus Penipuan (Scam) Kripto Turun 65%, Peretasan Naik 58,3%

Share :

Portalkripto.com — Korban penipuan kripto berkurang drastis pada tahun ini. Menurut laporan Chainalysis, total kerugian akibat penipuan kripto pada 2022 ini mencapai $1,6 miliar atau turun 65% dari tahun lalu.

“Sejak Januari 2022, kerugian akibat scam turun, sejalan dengan penurunan harga Bitcoin. Tidak hanya nilai kerugian yang turun, jumlah kumulatif transfer individu ke pelaku penipuan pada 2022 ini merupakan yang terendah dalam empat tahun terakhir,” kata laporan yang dirilis pada 16 Agustus tersebut.

Penipuan kripto terbesar pada 2022 sejauh ini telah menyebabkan kerugian $273 juta, yang melibatkan platform investasi ganja JuicyFields.io. Platform tersebut mengunci dana milik investor dalam layanan e-growing.

 

Sementara pada 2021, dua kasus penipuan yang melibatkan PlusToken dan Finiko saja sudah menyebabkan kerugian $3,5 miliar.

Kepala Riset Kejahatan Siber Chainalysis, Eric Jardine, menjelaskan, investor kripto cenderung lebih mudah terjebak penipuan saat kondisi pasar sedang bullish. Iming-iming peluang dan hasil investasi besar telah banyak menarik korban.

Menurut hipotesis Jardine, investor baru kripto yang tidak berpengalaman juga lebih cenderung mudah menjadi korban penipuan.

Kasus Peretasan Naik

Meski kerugian akibat scam menurun tahun ini, peretasan di industri kripto justru meningkat 58,3% hingga Juli 2022. Kerugian dari kasus ini mencapai, $1,9 miliar. Angka ini tidak termasuk kerugian yang dialami Nomad Bridge sebesar $190 juta dalam peretasan pada 1 Agustus lalu.


Kamu Bisa Baca Artikel Lain:

Coinbase Hentikan Sementara Penarikan ETH dan Token ERC-20 Saat The Merge

Dalam 10 Bulan, Google Investasikan Rp22,1 Triliun untuk Industri Blockchain


Jardine mengatakan, tingginya kasus peretasan sebagian besar disebabkan oleh munculnya banyak aplikasi decentralized finance (DeFi) sejak 2021.

“Protokol DeFi rentan terhadap peretasan, karena bersifat open source yang kodenya dapat dipelajari oleh peretas yang hendak melakukan peretasan,” katanya.

Laporan Chainalysis juga menyebutkan, sekitar setengah dari total kripto yang dicuri berasal dari peretasan yang dilakukan oleh kelompok peretas elit Korea Utara seperti Lazarus Group.

Selain itu, Jardine mengungkapkan, pendapatan pasar darknet turun 43% pada 2022 ini, setelah otoritas Jerman menutup server darknet Hydra Marketplace asal Rusia pada 5 April lalu.

Pasar darknet adalah pasar gelap di dunia web yang menawarkan barang dan layanan ilegal. Pasar ini sering menggunakan mata uang kripto sebagai alat pembayaran.