Tak ada yang Lebih Banal Dari DOGE, Lelucon Bernilai Puluhan Milyar Dollar

Share :

Pada tahap tertentu lelucon bisa menjadi suatu hal sakral melebihi retorika di panggung-panggung besar tentang seseorang yang berhasrat mengubah dunia. Dogecoin (DOGE) telah membawa pakem itu dalam ekosistem dan komunitas crypto yang sangat banal. Dan token anjing ini telah berhasil membuktikan. Mereka dicintai komunitasnya dan berhasil memincut orang paling tajir di dunia. 

Altcoin yang bermunculan di 2013 tak membuat Jackson Palmer tertarik pada salah satunya. Software engineer Adobe asal Australia ini kemudian membuat lelucon di Twitter pada 28 November 2013 yang memberinya ide untuk membuat Dogecoin (DOGE).

Walaupun cuitan -yang telah terhapus- itu hanya candaan, beberapa orang justru menanggapinya dengan serius. Mereka meyakini, industri kripto membutuhkan token ringan yang dapat menyaingi koin-koin yang sudah ada.

Mendapat banyak dukungan, Palmer akhirnya membeli domain Dogecoin.com pada 4 Desember 2013 dan mengunggah foto sebuah koin dengan gambar seekor anjing jenis Shiba Inu. “Jika Anda ingin Dogecoin menjadi kenyataan, hubungi kami,” tulis Palmer dalam situs tersebut.

Ide mengenai token meme ini menarik perhatian software engineer IBM asal Amerika Serikat (AS), Billy Markus. Markus yang terobsesi dengan video games saat itu baru selesai membuat proyeknya sendiri, Bells, mata uang kripto yang namanya diambil dari uang dalam game Animal Crossing di Nintendo.

Setelah Bells gagal dipasarkan, Markus melihat situs Dogecoin.com dan merasa memiliki kesamaan visi dengan Palmer yakni membuat kripto yang bersifat ‘fun’.

Markus mengkonfigurasi ulang source code blockchain Luckycoin, fork dari Litecoin (LTC), yang sudah tidak berfungsi. Ia menciptakan 100 miliar DOGE dan membuat koin ini lebih mudah ditambang.

“Butuh waktu sekitar 3 jam untuk melakukannya, dan sebagian besar waktu itu saya digunakan untuk membuat modifikasi dengan mengubah font menjadi comic sans, menyesuaikan beberapa grafik, dan mengubah kata-kata di user interface,” ujar Markus.

Lebih dari sepekan setelah tweet lelucon Palmer ditulis, Dogecoin diluncurkan. Markus secara resmi menjadi orang pertama yang menambang Dogecoin.

“Saya pikir dengan menggabungkan koin dengan meme, yang biasanya dilihat orang sebagai spam di Twitter dan feed Facebook mereka setiap hari, dan menambahkan wajah, wajah Doge, bisa membuatnya lebih mudah diakses,” ujar Palmer saat peluncuran Dogecoin.

Karena komputernya semakin lambat setelah menambang Dogecoin selama lima menit, Markus membagi hasil tambang 50:50 dengan Palmer. Saat itu mereka mendapatkan sekitar $5.000 dari Dogecoin.

Semangat Pembentukan Dogecoin

Nama Dogecoin diambil dari nama Doge, meme bergambar anjing jenis Shiba Inu yang mulai populer sejak 2010. Dogecoin dengan cepat menjadi sebuah fenomena pop culture yang berhasil menggaet banyak penggemar, terutama di media sosial.

Untuk sesuatu yang dimulai sebagai lelucon, Dogecoin telah berhasil membangun reputasi yang baik.

Komunitasnya yang disebut Doge Army, dikenal sangat solid. Komunitas ini bahkan pernah menyeponsori pembalap NASCAR Josh Wise pada 2014, mendanai tim bobsleigh Jamaika di Olimpiade Musim Dingin 2014, dan mengumpulkan dana sumbangan pembuatan sumur untuk warga Kenya melalui kampanye Doge4Water.

Aksi-aksi tersebut menunjukkan karakter Dogecoin, yakni berfokus pada komunitas, humor, dan amal. Palmer dan Markus tidak membuat Dogecoin untuk memperkaya diri sendiri dan mencari keuntungan semata.

Tidak seperti kripto lainnya, Dogecoin hanya bertujuan untuk menjadi mata uang yang ‘fun’. Koin ini tidak memiliki visi yang besar dan bahkan tidak mencari pendanaan modal ventura.

Selain itu juga tidak ada pemetaan pasar, tidak ada promosi, dan tidak ada upaya pengembangan bisnis. Meski sudah berusia hampir 9 tahun, masih banyak exchange yang belum memasukkan Dogecoin ke dalam daftarnya.

Kebanyakan orang masuk ke dunia kripto untuk investasi. Mereka berharap bisa membeli token dengan harga murah dan akan mendulang hasil saat menjualnya.
Tetapi tidak demikian di Dogecoin. Karena pasokan token tinggi dan harganya rendah, Dogecoin tidak menarik bagi investor yang ingin mempertahankan uang mereka. Dogecoin saat ini menjadi mata uang digital peer-to-peer yang sangat likuid.

Token ini tersedia di beberapa exchange kripto, seperti Binance, Coinbase, Binance.US, Kraken, Bittrex, dan Poloniex.

Blockchain Dogecoin

Dogecoin dioperasikan di atas blockchainnya sendiri. Blockchain Dogecoin menggunakan mekanisme proof-of-work Scrypt sehingga membutuhkan daya yang jauh lebih sedikit saat penambangan dibandingkan Bitcoin.

Menambang Dogecoin dinilai jauh lebih mudah dan cepat daripada Bitcoin, tetapi rewards yang didapatkan juga lebih sedikit.

Blok genesis Dogecoin ditambang pertama kali pada 6 Desember 2013, dengan harga DOGE pertama yang ditetapkan pada 23 Januari 2014 sebesar $0,001540753.

Awalnya Dogecoin dibatasi hingga 100 miliar koin, tetapi kemudian diubah menjadi persediaan tidak terbatas sehingga harganya relatif stabil.

Keuntungan dari persediaan token Dogecoin yang tidak pernah habis adalah harganya yang relatif stabil. Tetapi kelemahannya adalah harga biasanya tetap berada di level yang sangat rendah.

Dogecoin adalah codebase fork dari Luckycoin, yang merupakan codebase fork dari Junkcoin. Sementara, Junkcoin adalah codebase fork dari Litecoin, yang merupakan codebase fork dari Bitcoin. Jadi, Dogecoin sebenarnya merupakan fork dari Bitcoin.

Ditinggalkan Pendiri

Pada 2014, kapitalisasi pasar Dogecoin melonjak hingga $90 juta. Komunitasnya yang terus berkembang melihat Dogecoin sebagai peluang untuk menghasilkan uang. Namun Markus bersikeras koin ini hanya untuk ‘main-main’.

Markus yang memiliki nama lain ‘Shibetoshi Nakamoto’, akhirnya melepas Dogecoin pada 2015. Keputusannya diikuti oleh Palmer tak lama kemudian.

Kini, Markus adalah orang yang paling nyinyir pada ekosistem dan industri crypto. Pernyataanya yang paling fenomenal dan keras ketika ia menngatakan bahwa semua kirpto adalah sampah. Dia ia adalah orang yang paling keras menantang venture capital masuk dalam industri ini.

Markus nampaknya masih mempertahankan karakter DOGE yang sarkas, slengean, dan tanpa tedeng aling-aling.

Sementara, Palmer sendiri meninggalkan Dogecoin setelah terjadi insiden Moolah. Moolah adalah sebuah exchange kripto yang dirancang untuk memudahkan orang membeli dan menjual Dogecoin.

Alex Green, yang mengelola Moolah, mulai membagikan DOGE dengan imbalan upvotes pada subreddit dogecoin. Namun, pada Oktober 2014, Moolah bangkrut, dan banyak orang di komunitas Dogecoin kehilangan uang yang tak sedikit.

Keadaan semakin memburuk ketika diketahui nama direktur Moolah bukanlah Alex Green melainkan Ryan Kennedy. Setelah polisi Inggris melakukan penyelidikan selama tiga tahun, Kennedy didakwa atas penipuan dan pencucian uang.

Palmer menyayangkan terlalu banyak orang yang memiliki mental ingin cepat kaya sehingga tujuan utama dari dibuatnya Dogecoin menjadi hilang.

“Setelah bertahun-tahun mempelajarinya, saya percaya bahwa kripto adalah teknologi sayap kanan, hiper-kapitalis yang dikembangkan untuk menghindari pajak, mendapatkan sedikit pengawasan, dan terpaku pada kelangkaan aset. Itu (kripto) telah dibuat untuk meningkatkan kekayaan para pendukungnya,” ujar Palmer dalam sebuah wawancara tahun ini.

Palmer juga mengatakan kepada Decrypt bahwa dia meninggalkan proyek Dogecoin tanpa menghasilkan satu sen pun. Bahkan Markus hanya bisa membeli satu Honda Civic.

Ada beberapa momen yang membuat harga Dogecoin terus melonjak. Pada 2020, sebuah TikTok challenge yang mendorong orang-orang berinvestasi dalam Dogecoin membuat harga DOGE naik.

Sejumlah selebritas seperti Snopp Dog dan Gene Simmons juga ikut mempromosikan Dogecoin di Twitter. Namun, hal yang paling mengejutkan adalah token meme ini telah menarik perhatian seorang miliarder yang kemudian menjadi penggemar beratnya, CEO Tesla Elon Musk.

Dogecoin dan Elon Musk

Dogecoin didesain seperti Bitcoin tetapi menggunakan kode yang berbeda, Scrypt, yang lebih hemat energi dan lebih cocok dengan Musk yang senang akan hal-hal yang berbau ramah lingkungan.

Pengembang Dogecoin Ross Nicoll mengatakan kepada Decrypt pada Mei 2021 bahwa Musk telah bertemu dengan para pengembang sejak 2019. CEO SpaceX tersebut memberikan banyak masukan dan saran.

Sejak itu, Musk terus berkomunikasi dengan tim pengembang Dogecoin, yakni Nicoll, Muchi Lumin, Max Keller, ‘Partrick’, dan ‘Sporklin’ yang meninggal dunia pada April 2021 karena kanker. Musk bahkan sudah menduduki jabatan sebagai CEO kehormatan Dogecoin.

Nicoll juga mengungkapkan, Musk telah menawarkan pendanaan untuk pengembangan Dogecoin, tetapi tim menolaknya. Para pengembang juga telah menolak tawaran dari investor-investor kaya lainnya.

Musk dikenal terus konsisten mencuit soal Dogecoin. Salah satu cuitannya “Doge barking at the moon” bahkan menaikkan harga DOGE hingga 100% pada Mei tahun lalu.

Dogecoin saat ini juga menjadi satu-satunya mata uang digital yang diterima Tesla. Item yang tersedia di antaranya ikat pinggang Tesla (835 DOGE) dan kendaraan anak-anak (12020 DOGE), yang sudah terjual habis.

Tak ada yang mengira, koin yang dibuat untuk mengolok-olok industri kripto ini, sekarang justru menjadi salah satu kripto terbesar di dunia.

Dari kapitalisasi pasar $0 pada 13 Desember 2013, nilainya bertambah menjadi $3,2 juta hanya dalam sebulan. Akhirnya, dogecoin mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada 8 Mei 2021, dengan kapitalisasi pasar lebih dari $90 miliar.

DISCLAIMER : Bukan ajakan membeli! Investasi atau perdagangan aset crypto masih beresiko tinggi. Artikel ini hanya berisi informasi yang relevan mengenai aset kripto tertentu.