Blockchain Dash Down 13 Jam Usai Gagal Hard Fork

Share :

Portalkripto.com — Blockchain Dash berhenti memproses transaksi dan memproduksi blok baru selama 13 jam setelah gagal melakukan hard fork v19 pada Senin, 22 Mei 2023. Chief Technical Officer (CTO) Dash Core Group, Samuel Westrich, mengatakan saat ini blockchain bisa kembali digunakan setelah tim pengembang berhasil melakukan perbaikan.

Blok dan transaksi di blockchain Dash tidak akan dianggap final sampai hard fork dilakukan. Namun ada pengecualian untuk dua jenis transaksi khusus di Dash, yakni transaksi yang terkunci di ChainLocked dan InstantSend. ChainLocked dan InstantSend adalah fitur keamanan unik untuk blockchain Dash.

“Penting untuk diingat bahwa blok dan transaksi di jaringan Dash yang tidak dikunci oleh ChainLocked dan InstantSend tidak dianggap final,” ujar Westrich di Twitter saat Dash sedang down.

Coindesk melaporkan, menurut seorang user di DashPay Reddit, hard fork v19 yang dilakukan pengembang Dash tidak berjalan lancar. Pengembang memperkenalkan jenis node baru dalam hard fork tersebut, tetapi node baru ini justru menimbulkan kekacauan sehingga Dash terbagi menjadi dua rantai yang berjalan secara paralel.

“Rantai tampaknya sudah bercabang dan beberapa node sudah ada yang berjalan maju melalui blok 1874880, tetapi node lainnya masih terjebak di blok 1874879,” tulis user dengan nama xkcdmpx.

Menanggapi masalah yang muncul di Dash, exchange kripto Binance menyatakan mining pool Dash di platformnya menangguhkan distribusi rewards penambangan Dash. Penerbitan rewards kembali dilakukan setelah blockchain kembali melanjutkan produksi blok.

Upgrade v19

Upgrade v19, yang telah diumumkan pada 10 April lalu, akan membawa perubahan signifikan terkait cara kerja node dan wallet. Peningkatan ini membutuhkan hard fork karena akan ada perubahan dalam aturan protokol yang perlu ditaati oleh nodes. Jika tidak, blockchain akan terbagi menjadi dua versi yang berjalan secara paralel.

Setelah upgrade v19 diaktivasi, masternode versi baru akan diimplementasikan, yang memiliki lebih banyak otoritas terhadap blockchain. Masternode harus menyetor kolateral untuk bisa beroperasi. Sebagai imbalan, masternode akan menerima rewards dan bisa berkontribusi memberikan suara dalam mendukung proyek baru di blockchain Dash.

Karena peluncuran v19 kali ini gagal, hard fork yang akan memperbaiki bug ini akan kembali dilakukan pada 14 Juni mendatang.

“Peluncuran ini akan mengatasi kepadatan blockchain rantai setelah ada cukup banyak masternode dan penambang yang melakukan upgrade. Harap perhatikan masalah umum yang tercantum dalam pengumuman peluncuran. Pengindeksan ulang mungkin akan diperlukan,” kata pengembang Dash.

Di saat yang sama, pengembang Dash Core juga dilaporkan sedang mengembangkan update Dash Platform v0.24 di testnet yang nantinya akan diluncurkan di mainnet.

Pada 13 September 2022, blockchain Dash melakukan upgrade Dash v18 dan kembali melakukan upgrade tambahan pada Januari lalu setelah ada aksi peretasan yang memaksa beberapa node master untuk offline.

Dash Core mengoperasikan koin privasi Dash (DASH). Blockchain ini dipisahkan dari Litecoin (LTC) pada 2014, satu tahun sebelum Ethereum dirilis. Namun Dash ini masih kalah populer dari jaringan yang didirikan Vitalik Buterin itu.

Menurut CoinMarketCap, saat ini kapitalisasi pasar Dash hanya sebesar $498 juta. Koin DASH diperdagangkan di harga $44,14, melonjak hampir 2% meski tim pengembang gagal meluncurkan v19.

Pergerakan harga DASH dalam 24 jam terakhir. (sumber: CoinMarketCap)

Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) telah mengklaim koin Dash sebagai sekuritas dalam gugatan terhadap Bittrex pada April lalu.

DISCLAIMER : Bukan ajakan membeli! Investasi atau perdagangan aset crypto masih beresiko tinggi. Artikel ini hanya berisi informasi yang relevan mengenai aset kripto tertentu.