Ringkasan Berita
- Mt. Gox memindahkan 10.608 BTC (senilai $953 juta) ke dompet baru, transfer terbesar dalam 8 bulan.
- Tanggal pembayaran kreditur kembali ditunda hingga 31 Oktober 2026.
- Mt. Gox masih memegang 34.689 BTC bernilai lebih dari $3,14 miliar.
- Belum ada indikasi penjualan karena BTC belum dikirim ke bursa terpusat.
Bursa kripto Jepang yang sudah bangkrut, Mt. Gox, kembali membuat pergerakan besar. Untuk pertama kalinya dalam delapan bulan, dompet cold storage bertanda Mt. Gox mentransfer 10.608 BTC, senilai lebih dari $953 juta, ke alamat baru.
Menurut data Arkham Intelligence, ini adalah transaksi terbesar sejak 25 Maret, ketika 893 BTC senilai sekitar $77,3 juta dipindahkan. Dengan transfer terbaru ini, Mt. Gox masih menyimpan 34.689 BTC, bernilai sekitar $3,14 miliar.

Pergerakan Besar di Tengah Penundaan Repayment
Transfer mendadak ini mengejutkan komunitas kripto. Pasalnya, Mt. Gox baru saja mengumumkan penundaan pembayaran kepada kreditur hingga 31 Oktober 2026, dengan alasan bahwa sejumlah prosedur masih belum tuntas.
“Agar pembayaran dapat dilakukan secara layak dan sesuai aturan, batas waktu harus diubah,” tulis pihak trustee Mt. Gox dalam pengumuman pada 27 Oktober.
BACA JUGA: Sebagian Investor Yakin The Fed Akan Turunkan Suku Bunga pada Desember
Penundaan tersebut berarti sekitar $4 miliar BTC akan tetap berada di luar pasar setidaknya satu tahun lagi—mengurangi risiko “tsunami jual” dari para kreditur lama Mt. Gox.
Menariknya, efek tekanan jual dari Mt. Gox terhadap pasar kini makin kecil. Masuknya pemain institusi seperti perusahaan treasury Bitcoin dan lonjakan permintaan ETF Bitcoin spot AS telah menyerap sebagian besar suplai baru ke pasar.
Faktanya, sejak batch repayment pertama pada Juli 2024, harga BTC justru naik lebih dari 60%, dari $56.160 menjadi sekitar $91.000.
Apakah Mt. Gox Bersiap Menjual?
Transfer senilai hampir $1 miliar itu memicu kekhawatiran bahwa Mt. Gox tengah bersiap melepas sebagian BTC ke pasar.
“Mt. Gox baru saja memindahkan lebih dari $900 juta dalam Bitcoin, kemungkinan bersiap menjual,” tulis analis Jacob King dalam unggahan di X.
Namun sejauh ini, dompet penerima—berlabel 1ANkD—hanya memegang BTC tersebut dan belum mengirimkannya ke bursa terpusat. Tidak adanya perpindahan ke exchange membuat sinyal potensi penjualan masih lemah.
Sekilas Tentang Mt. Gox
Mt. Gox pernah menjadi bursa Bitcoin terbesar di dunia, menangani lebih dari 70% volume perdagangan global setelah diluncurkan pada 2010.
Platform berbasis di Tokyo itu kolaps pada 2014 setelah kehilangan sekitar 850.000 BTC akibat peretasan—salah satu insiden terbesar dalam sejarah kripto.
Sejak itu, proses rehabilitasi sipil yang panjang dilakukan untuk memulihkan aset dan mendistribusikannya kepada kreditur, meski berkali-kali mengalami penundaan.


