Bitcoin: Rp. 1.607.206.524 | 24h: -0.68%Ethereum: Rp. 53.771.194 | 24h: -0.92%Solana: Rp. 2.387.140 | 24h: -0.39%Resolv: Rp. 2.982 | 24h: 0.74%XRP: Rp. 38.159 | 24h: 0.07%Hyperliquid: Rp. 650.480 | 24h: -3.62%Hifi Finance: Rp. 1.984 | 24h: 0%Zerebro: Rp. 471 | 24h: -6.21%Aster: Rp. 20.753 | 24h: -0.66%
Lihat Market

Penyebab Harga Bitcoin Turun dan Bagaimana Proyeksi Pergerakannya ke Depan?

Penyebab Harga Bitcoin Turun dan Bagaimana Proyeksi Pergerakannya ke Depan?
Share :

📉 Ringkasan Berita

  • Bitcoin (BTC) terkoreksi 1,72% ke level $115.000 setelah Federal Reserve merilis notulen FOMC dan Jerome Powell menegaskan tidak ada pemangkasan suku bunga.
  • Meski melemah, BTC masih bertahan di kisaran $115.000–$121.000 dan analis menilai potensi ekspansi harga makin kuat. Orderbook menunjukkan dinding jual di $121.100 dan minat beli kuat di $111.000.
  • Di balik penurunan ini, arus masuk ke ETF spot Bitcoin tembus $641 juta, dan perusahaan institusi terus membeli BTC dengan rasio pembeli-penjual 100:1.
  • Jika tekanan jual berlanjut, harga bisa turun ke $111.000. Namun, sinyal teknikal menunjukkan peluang rebound jika volume beli meningkat dan harga mampu melewati resistance $120.000.

 

Harga Bitcoin (BTC) turun di perdagangan Kamis, 31 Agustus 2025, hingga ke level $115 ribu atau terkoreksi 1.72% dalam sehari. Penurunan ini terjadi setelah Federal Reserve merilis notulen rapat FOMC dan konferensi pers Ketua The Fed Jerome Powell yang menegaskan keputusan untuk tidak menurunkan suku bunga.

Kendati demikian, BTC masih bergerak dalam kisaran $115.000–$121.000 yang telah bertahan selama 18 hari terakhir. Data terbaru mengindikasikan bahwa ekspansi rentang harga (price gap) mungkin segera terjadi.

Aksi Harga Bitcoin Setelah FOMC: Perburuan Likuiditas

Analis dari Hyblock Capital menyebut pergerakan harga BTC sebelum dan sesudah rilis FOMC sebagai aksi perburuan likuiditas. Hal ini ditandai dengan munculnya candle 15 menit yang menunjukkan ketidakpastian dengan bayangan di kedua sisi yang menunjukan pasar diselimuti keraguan.

Mereka juga mencatat bahwa metrik bid-ask ratio pada kedalaman orderbook 10% berubah menjadi merah, yang meningkatkan kemungkinan harga menyentuh titik likuidasi di $115.883.

Sumber: @hyblockcapital/X

Berdasarkan heat map likuidasi BTC/USDT di Binance dan Bybit, kondisi belum berubah: posisi short terancam likuidasi jika harga naik di atas $120.000, sementara posisi long menghadapi risiko likuidasi jika BTC turun di bawah $115.000.

Sumber: @hyblockcapital

Data orderbook agregat (kedalaman 2,5% hingga 10%) dari TRDR menunjukkan adanya dinding jual tebal di $121.100, serta permintaan kuat di $111.000.

Aksi Positif Masih Terjadi Meski Harga Tekan Turun

Meski harga menurun, aksi positif tetap terjadi di balik layar. Pendiri Capriole Investments, Charles Edwards, mengungkapkan bahwa dalam enam minggu terakhir, rata-rata lebih dari tiga perusahaan membeli Bitcoin setiap hari untuk kebutuhan treasury mereka.

Bahkan, rasio pembeli terhadap penjual kini mencapai 100:1 per bulan, berdasarkan data internalnya.

“Di sini Anda dapat melacak jumlah Bitcoin yang dibeli versus dijual oleh perusahaan treasury (dalam BTC atau USD) pada semua kerangka waktu. Saat ini, terdapat rasio lebih dari 100:1 antara pembeli dan penjual per bulan,” tulis Charles dalam unggahanya di X, 24 Juli 2025.

Sumber: @caprioleio

Selain itu, setelah mencatat arus keluar sebesar $285 juta pekan lalu, ETF spot Bitcoin kembali mencatat arus masuk bersih sebesar $641,3 juta sejak 23 Juli, menurut data dari SoSoValue. Ini terjadi meski harga BTC masih dalam tekanan jual.

Kebijakan Kripto AS Dorong Optimisme Institusional

Pidato Ketua SEC Paul Atkins tentang “Kepemimpinan Amerika dalam Revolusi Keuangan Digital” dan laporan kripto Gedung Putih minggu ini menetapkan arah kebijakan yang jelas. Pemerintahan Presiden Trump dan regulator kini menunjukkan niat serius untuk mendorong pertumbuhan sektor kripto di AS.

BACA JUGA: Pemerintahan Donald Trump Masih Komitmen pada Cadangan Strategis Bitcoin

Meski dampak langsungnya belum terlihat di grafik harga, kebijakan ini menjadi fondasi penting bagi adopsi yang lebih luas dan memberi sinyal positif bagi investor institusi untuk meningkatkan eksposur terhadap Bitcoin dan aset kripto lainnya.

Proyeksi Jangka Pendek: Uji Support Kritis di $111,000

Jika tekanan jual terus berlanjut, BTC kemungkinan akan turun untuk menyerap likuiditas long di kisaran $115.000–$111.000. Namun, skenario ideal bagi para bull adalah munculnya permintaan besar di level $111.000 yang mampu memicu lonjakan volume dan mendorong harga kembali ke atas $116.000.

Sinyal terbaik akan terlihat jika CVD (Cumulative Volume Delta) untuk pasar spot dan futures berubah positif, menandakan bahwa pembeli mendominasi dan siap menembus resistensi $120.000 dengan penutupan harian yang kuat.