Ethereum: Rp. 74.561.379 | 24h: -4.59%Bitcoin: Rp. 2.026.822.260 | 24h: -1.97%Hyperliquid: Rp. 750.422 | 24h: -4.98%BNB: Rp. 21.746.755 | 24h: 7.72%Plasma: Rp. 15.166 | 24h: -12.53%Solana: Rp. 3.678.310 | 24h: -5.14%Pax Gold: Rp. 66.395.547 | 24h: 0.71%XRP: Rp. 47.612 | 24h: -4.28%
Lihat Market

Stablecoin Sentuh Rekor, Disinyalir jadi Bahan Bakar Pasar Kripto

Share :

📊 Ringkasan Berita:

  • Kapitalisasi pasar stablecoin mencapai rekor lebih dari $300 miliar, tumbuh 46,8% sejak awal 2025.
  • Analis menilai lonjakan ini menandakan arus modal besar yang bergerak onchain, bukan sekadar dana menganggur.
  • Stablecoin kini digunakan untuk pembayaran, remitansi, dan penyelesaian transaksi institusional di berbagai negara.
  • Pertumbuhan pasokan dianggap sebagai “bahan bakar roket” bagi reli kripto berikutnya, terutama Bitcoin dan Ethereum.

 

Kapitalisasi pasar stablecoin mencapai rekor baru dengan nilai $300 miliar. Pencapaian ini dapat menandakan bahwa dana investor mulai mengalir ke on-chain, disinyalir akan menjadi bahan bakar roket bagi kenaikan valuasi aset kripto.

Total pasokan stablecoin kini telah menembus rekor baru lebih dari $300 miliar pada Jumat, dengan tingkat pertumbuhan 46,8% sejak awal tahun, melampaui laju pertumbuhan tahun sebelumnya.

Rekor ini tercatat di awal Oktober yang semakin memperkuat optimisme investor terhadap potensi rally “Uptober.”

Grafik Total Marketcap Stablecoin di semua jaringan. Sumber: Defilama

Menurut Andrei Grachev, pendiri protokol synthetic dollar Falcon Finance, kenaikan ini bukan sekadar dana yang menganggur menunggu di pasar. “Pasokan stablecoin memang melampaui 300 miliar dolar, tapi ini bukan modal yang diam. Dana ini bergerak dengan tujuan jelas di pasar,” ujarnya.

“Volume transfer mencapai triliunan setiap bulan. Aktivitas di berbagai jaringan menunjukkan bahwa stablecoin sedang digunakan — bukan hanya disimpan. Ini adalah modal yang bekerja, bukan modal yang menunggu.”

Grachev menambahkan bahwa stablecoin kini digunakan untuk penyelesaian perdagangan, pendanaan posisi, dan memberikan akses dolar kepada pengguna di wilayah yang sistem perbankannya terbatas.

Selain fungsi investasi, stablecoin juga memiliki banyak penggunaan lain seperti pembayaran lintas negara, remitansi, transaksi pedagang, hingga sarana penyimpanan nilai. Kenaikan pasokan ini juga menandakan peningkatan penggunaan stablecoin untuk pembayaran harian maupun penyelesaian institusional.

BACA JUGA: Bitcoin Diprediksi akan Lanjutkan Rally, Begini Alasan Fundamentalnya

Jadi “Bahan Bakar Roket” untuk Pasar Kripto

Menurut Ricardo Santos, CTO perusahaan pembayaran berbasis stablecoin Mansa Finance, pencapaian angka $300 miliar ini menandai kebangkitan kembali aset digital seiring meningkatnya integrasi stablecoin dalam keuangan global.

“Ekspansi pasokan stablecoin sering diartikan sebagai sinyal masuknya likuiditas dolar baru yang bisa dengan cepat berpindah ke Bitcoin, Ethereum, atau altcoin,” ujarnya seperti dikutip dari Cointelegraph.

“Dalam konteks ini, ambang batas $300 miliar tampak seperti bahan bakar roket untuk siklus pasar berikutnya.”

Santos menyoroti adopsi stablecoin di Nigeria, Turki, dan Argentina, di mana warga menggunakan token yang dipatok ke dolar AS sebagai “dolar de facto” untuk transaksi sehari-hari.

Selain itu, perusahaan keuangan besar seperti Visa juga mulai mengintegrasikan stablecoin ke dalam sistem pembayaran global, memperkuat posisi stablecoin dalam infrastruktur keuangan arus utama.

Data dari Lookonchain menunjukkan bahwa hanya dalam sebulan terakhir, Circle telah mencetak $8 miliar USDC di jaringan Solana, termasuk $750 juta dalam satu hari pada Kamis.