5 Dampak Signifikan The Merge pada Ethereum

Share :

Portalkripto.com — Upgrading The Merge pada blockchain Ethereum sudah berlalu kurang lebih satu bulan.

Proses Merge yang berjalan pada 15 September tersebut berjalan relatif lancar dan hingga saat ini belum ditemukan adanya bug besar. The Merge yang mengalihkan Ethereum dari mekanisme konsesus Proof-of-Work (Pow) ke Proof-of-Stake (PoS) sedikitnya memberikan lima dampak signifikan pada Ethereum. Berikut adalah dampaknya menurut The Block.

1. Konsumsi energinya turun tajam

Tujuan utama dari The Merge adalah untuk mengubah mekanisme konsensus dari PoW ke PoS. Dengan demikian, upgrade membuat jaringan jauh lebih hemat energi.

Menurut Digiconomist, setelah Merge, konsumsi energi tahunan Ethereum turun dari 80 TWh menjadi hanya 0,01 TWh per tahun.

Dengan menggunakan PoS, satu transaksi Ethereum secara kasar diterjemahkan ke emisi karbon hingga 22 transaksi VISA. Jejak karbon tersebut jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan konsesus sebelumanya.

Perlu dicatat bahwa transaksi tidak secara langsung terkait dengan penggunaan energi dan ini tidak termasuk transaksi yang dilakukan pada jaringan Layer 2.

2. Jumlah ETH baru turun

Setelah transisi, jumlah Ether baru yang dibuat turun hampir 90%. Penurunan tersebut merupakan reward validator yang secara signifikan jauh lebih kecil ketimbang reward miner yang dikeluarkan di bawah konsensus PoW.

Sementara pasokan Ether meningkat hampir 6.500 ETH sejak The Merge atau diperkirakan akan meningkat sekitar 400.000 ETH, menurut data ultrasound.money. Kedua jumlah tersebut memperhitungkan jumlah ETH yang dibakar selama proses biaya transaksi.

Hingga sekarang, pasokan Ethereum masih inflasi, dengan tingkat pertumbuhan pasokan 0,06%. Jika aktivitas di jaringan meningkat dan lebih banyak ETH yang dibakar selama proses biaya transaksi maka bisa menjadi deflasi, yaitu lebih banyak ETH yang dibakar daripada dibuat setiap hari.

3. Jumlah validator Ethereum bertambah

Setelah Merge, proses transaksi di Ethereum dijalankan dan menjadi tanggung jawab validator.

Sehari setelah Merge, tingkat partisipasi validator Ethereum pada 16 September atau metrik untuk melihat semua validator yang memverifikasi blok turun sebesar 3%. Penurunan tersebut adalah sementara dalam transisi dari PoW ke PoS karena tingkat partisipasi akan kembali ke kondisi optimalnya dalam hitungan hari. Saat ini, tingkat partisipasi mencapai 99,5%. Artinya hampir semua validator yang online sedang memproses blok baru.

Menurut data dari beaconcha.in, jumlah validator node Ethereum bertambah menjadi lebih dari 435.000 dari semula 420.000 sebulan setelah The Merge. Validator ini secara kolektif men-staking sekitar 13,2 juta Ether.

4. Penyedia staking berkurang

Meski berdampak positif, namun Merge memiliki kelemahan. Salah satunya adalah berkurangnya penyedia staking yang mengendalikan mayoritas validator di Ethereum.

Hanya empat penyedia staking yaitu Lido dan exchange Coinbase, Binance serta Kraken yang menyumbang lebih dari 55% dari node validator Ethereum. Itupun dengan catatan Lido berbeda dari exchange karena merupakan protokol staking cair yang meneruskan proses validator ke validator lain tetapi masih tetap menjadi titik sentralisasi yang potensial.

Masalah sentralisasi pada Ether ini ditargetan bisa diatasi secara bertahap setelah peningkatan Ethereum berikutnya, yaitu upgrade Shanghai yang diperkirakan diluncurkan pada September 2023.

5. Penggunaan MEV Boost meningkat

Setelah The Merge, validator Ethereum semakin banyak menggunakan MEV Boost yaitu software yang memungkinkan pasar untuk nilai maksimum yang dapat diekstraksi (MEV).

Perangkat lunak ini memungkinkan pembuat blok menjalankan sistem yang disebut “relay”. Sistem ini memberi tahu validator Ethereum transaksi mana yang harus mereka prioritaskan dalam produksi blok dan mereka akan menerima hadiah MEV.

Meskipun ada beberapa perusahaan yang menjalankan relay mereka untuk MEV Boost, relay yang paling banyak digunakan ditawarkan oleh Flashbots. Saat ini, 47% blok Ethereum dibangun menggunakan Flashbots.

Relay yang mereka lakukan menyensor transaksi seperti menolak memproses apa pun yang terkait dengan protokol pencampuran Tornado Cash untuk mematuhi sanksi Kantor Pengawasan Aset Asing (OFAC) AS terhadap mixer kripto yang terdesentralisasi.