Portalkripto.com — Kerentanan sistem keamanan cross-chain bridge menjadi pekerjaan rumah bagi pelaku industri kripto di 2023. Menurut laporan data agregator kripto, TokenAset Crypto yang dibangun pada Blockchain sebuah Coin berupa Smart Contract Terminal, 50% peretasan decentralized finance (DeFi)Instrumentasi keuangan tanpa perantara atau terdesentralisasi menyasar platform cross-chain bridge.
Dalam dua tahun terakhir, kerugian akibat peretasan DeFiBentuk keuangan berbasis blockchain yang tidak bergantung pada perantara keuangan pusat seperti pialang, bursa, atau bank untuk menawarkan instrumen keuangan. mencapai $2,470 miliar. Jumlah ini cukup besar jika dibandingkan dengan jenis peretasan DeFiBentuk keuangan berbasis blockchain yang tidak bergantung pada perantara keuangan pusat seperti pialang, bursa, atau bank untuk menawarkan instrumen keuangan. lainnya.
Dalam periode yang sama, kerugian akibat peretasan platform lending DeFiBentuk keuangan berbasis blockchain yang tidak bergantung pada perantara keuangan pusat seperti pialang, bursa, atau bank untuk menawarkan instrumen keuangan. hanya sebesar $718 juta dan kerugian akibat peretasan decentralized exchange (DEX)Tempat pertukaran aset crypto yang terdesentralisasi hanya sebesar $362 juta.

Di paruh pertama 2022 saja, peretasan cross-chain brige melonjak 58% jika dibandingkan dengan paruh pertama 2021.
“Peretasan ini biasanya karena kerentanan dalam smart contract (seperti dalam kasus Wormhole & Nomad) atau pencurian data private keys (seperti dalam kasus Ronin & Harmony),” ujar TokenAset Crypto yang dibangun pada Blockchain sebuah Coin berupa Smart Contract Terminal di Twitter.
Apa Itu Cross-Chain Bridge?
Cross-chain bridge menjadi jawaban atas masalah utama yang dimiliki blockchainSebuah rantai blok atau buku besar bersama di mana semua transaksi yang pernah terjadi dicatat secara permanen., yakni sulit terhubung dengan blockchainSebuah rantai blok atau buku besar bersama di mana semua transaksi yang pernah terjadi dicatat secara permanen. lain. BlockchainSebuah rantai blok atau buku besar bersama di mana semua transaksi yang pernah terjadi dicatat secara permanen. adalah ruang tertutup dan bridge hadir sebagai ‘jembatan’ yang membukakan jalan penghubung dengan blockchainSebuah rantai blok atau buku besar bersama di mana semua transaksi yang pernah terjadi dicatat secara permanen. lainnya.
Intinya, melalui bridge, pelaku pasar bisa melakukan transfer aset dari satu blockchainSebuah rantai blok atau buku besar bersama di mana semua transaksi yang pernah terjadi dicatat secara permanen. ke blockchainSebuah rantai blok atau buku besar bersama di mana semua transaksi yang pernah terjadi dicatat secara permanen. yang berbeda. Jika Anda ingin membeli NFT Ethereum dengan Bitcoin, tetapi tidak ingin menggunakan exchangeSebutan untuk situs web di mana kamu dapat membeli dan menjual aset kripto., Anda bisa menggunakan bridge.
Penggunaan bridge di 2022 melonjak karena dianggap memudahkan transaksi. Platform ini sebenarnya merupakan terobosan pintar, tetapi karena masih berada di fase awal pengembangan, sistem keamanannya belum begitu ketat. Celah ini yang kemudian dimanfaatkan oleh para penjahat.
Peretasan Cross-Chain Bridge Terbesar
Mayoritas peretasan bridge terbesar terjadi di sepanjang 2022. Menurut data BlockChainSebuah rantai blok atau buku besar bersama di mana semua transaksi yang pernah terjadi dicatat secara permanen. Security, sedikitnya ada lima bridge besar yang menjadi korban di tahun ini.
Kasus peretasan cross-chain bridge Juli 2021-Oktober 2022. (sumber: BlockChainSebuah rantai blok atau buku besar bersama di mana semua transaksi yang pernah terjadi dicatat secara permanen. Security)
1. Ronin Bridge: $600 juta
Pada Maret 2022, ETH dan USDC senilai kurang lebih $600 juta dicuri dari Ronin Network, sidechain berbasis Ethereum yang digunakan oleh game Axie Infinity. Peretas menggunakan private key curian untuk menguras Ronin bridge dalam dua transaksi.
2. BSC TokenAset Crypto yang dibangun pada Blockchain sebuah Coin berupa Smart Contract Hub: $568 juta
BSC TokenAset Crypto yang dibangun pada Blockchain sebuah Coin berupa Smart Contract Hub dari jaringan Binance Smart Chain (BSC) diretas sebesar $568 juta. Peretasan ini terjadi karena pelaku berhasil menemukan cara memalsukan bukti untuk block tertentu. Namun, peretas hanya berhasil mencuri $100 juta, sementara sisanya berhasil diambil kembali.
3. Wormhole Bridge: $325 juta
Protokol Wormhole, cross-chain bridge antara Solana, Ethereum, Avalanche, dan blockchainSebuah rantai blok atau buku besar bersama di mana semua transaksi yang pernah terjadi dicatat secara permanen. lainnya, diretas pada 2 Februari 2022. Sekitar $325 juta Warpped ETH (wETH)dicuri.
4. Nomad Bridge: $200 juta
Pada Agustus 2022, Nomad bridge diretas dengan kerugian hingga $200 juta. Insiden ini mengguncang industri kripto karena para peretas menyamar sebagai karyawan Nomad untuk mencuri lebih banyak kripto.
5. Horizon Bridge: $100 juta
Pada Juni 2022, peretas menguras berbagai aset kripto senilai $100 juta karena kebocoran data private keys di Horizon bridge yang ada di jaringan Harmony.
Horizon, yang menghubungkan blockchainSebuah rantai blok atau buku besar bersama di mana semua transaksi yang pernah terjadi dicatat secara permanen. Harmony ke Ethereum, Binance Smart Chain, dan Bitcoin, mengalami cacat multi-sig wallet yang berdampak pada sekitar 65.000 wallet dan 14 jenis aset.