Bitcoin: Rp. 1.525.039.606 | 24h: 4.61%Merlin Chain: Rp. 7.658 | 24h: 113.2%Ethereum: Rp. 50.861.206 | 24h: 3.79%Resolv: Rp. 1.771 | 24h: -21.98%XRP: Rp. 37.000 | 24h: 1.82%Solana: Rp. 2.387.016 | 24h: 3.36%Perpetual Protocol: Rp. 1.796 | 24h: -15.12%Hyperliquid: Rp. 593.969 | 24h: 5.03%
Lihat Market

Pencipta Bitcoin Satoshi Nakamoto Layak Menerima Hadiah Nobel Ekonomi

Share :

Portalkripto.com — Pencipta Bitcoin (BTC) Satoshi Nakamoto diusulkan menjadi penerima Hadiah Nobel oleh para fans Bitcoin. Usulan tersebut mengemuka setelah di Twitter setelah pengumuman pemenang Hadiah Nobel.

Pada 10 Oktober, Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia memberikan Hadiah Nobel ekonomi kepada tiga ekonom, yakni mantan bos The Fed Ben Bernanke, profesor Universitas Chicago Douglas Diamond dari Universitas Chicago; dan Philip Dybvig, profesor dari Universitas St. Louis.

Ketiganya menerima Hadiah Nobel Ekonomi berkat karya penelitian tentang bank dan krisis keuangan. Mereka akan berbagi hadiah uang sebesar 10 juta kronor Swedia atau $886.000.

Setelah pengumuman oleh akademi, ilmuwan komputer sekaligus podcaster kenamaan Lex Fridman via akun Twitter menilai bahwa sosok Satoshi layak mendapat Hadiah Nobel. Cuitan itu kemudian di-retweet oleh mantan CEO MicroStrategy dan advokat BTC terkenal Michael Saylor.

Pemilik Twitter Lucho Poletti merespons keputusan akademi dengan meledek Bernanke yang menjadi salah salah satu pemenang. Bernanke disebut sebagai sosok yang bertanggung jawab atas pencetakan uang bank sentral yang turut memicu krisis global pada 2008.

“Bernanke mencetak uang untuk menyelamatkan bank yang memperbanyak gelembung utang subprime yang menyebabkan krisis keuangan global,” tulis Poletti.

Tweet itu dilanjutkan dengan menyebut bahwa Satoshi Nakamoto menciptakan BTC yang memberikan kebebasan ekonomi kepada semua manusia melalui pemisahan uang dan negara.

“Satoshi layak mendapatkan Hadiah Nobel.”

Pseudonim Tak Bisa Terima Nobel

Usulan agar sosok pseudonim pencipta BTC beroleh Hadiah Nobel ini bukanlah yang pertama kali. Para crypto enthusiast kerap mendengungkan argumen bahwa Satoshi laik menerima penghargaan.

Pada 2015, profesor Keuangan di UCLA Anderson School, Bhagwan Chowdhry, menominasikan Satoshi sebagai kandidat peraih Nobel. Dalam sebuah uraian di Huffington Post, Chowdhry diminta oleh komite untuk merekomendasikan nama nominator Nobel.

Dalam argumennya, ia menilai Satoshi tidak hanya berkontribusi dalam mengubah cara berpikir tentang uang, tetapi juga akan menjungkirbalikkan peran bank sentral dalam menjalankan kebijakan moneter, menekan biaya transaksi, biaya perantara, dan lain-lain.

Banyak industri seperti perbankan, keuangan, hukum akan menghadapi pergolakan besar dan konsumen akan banyak diuntungkan. Dia juga meyakini bahwa masyarakat marjinal akan menuai manfaat sosial dan inklusi keuangan dalam beberapa dekade mendatang.

“Saya hampir tidak bisa memikirkan inovasi lain di bidang ekonomi dan keuangan dalam beberapa dekade terakhir yang pengaruhnya melampaui peningkatan kesejahteraan yang akan dihasilkan oleh penemuan brilian dan terobosan Satoshi Nakamoto. Itu sebabnya saya menominasikannya untuk Hadiah Nobel di bidang Ekonomi,” tulis Chowdhry.

Belum diketahui apakah Satoshi memenuhi syarat sebagai penerima hadiah Nobel mengingat statusnya sebagai pseudonim. Sepanjang sejarahnya, Hadiah Nobel sendiri tidak pernah diberikan secara anonim atau kepada orang yang telah meninggal.

Dalam statuta Nobel Foundation, tertulis bahwa “Hadiah Nobel tidak dapat diberikan secara anumerta.”