Ethereum: Rp. 45.095.853 | 24h: 6.02%Bitcoin: Rp. 1.805.560.357 | 24h: 1.97%XRP: Rp. 39.270 | 24h: 4.53%Vertex Protocol: Rp. 67 | 24h: -0.12%Solana: Rp. 2.561.037 | 24h: 3.75%Treasure: Rp. 3.242 | 24h: 21.83%Heroes of Mavia: Rp. 2.576 | 24h: 19.31%Pepe: Rp. 0 | 24h: 9.7%
Lihat Market

Antisipasi Dampak Perubahan Iklim, Forum Ekonomi Dunia Gunakan Teknologi Blockchain

Share :

Portalkripto.com — Forum Ekonomi Dunia (WEF) merilis whitepaper berjudul “Blockchain for Scaling Climate Action.” Laporan tersebut menguraikan cara-cara di mana teknologi blockchain dapat digunakan untuk mengatasi dan mengurangi dampak perubahan iklim. Laporan tersebut juga menyajikan analisis komprehensif tentang keadaan perubahan iklim saat ini, mengidentifikasi tantangan utama dalam mengatasinya, dan mengusulkan solusi yang memanfaatkan teknologi blockchain.

Dalam laporan tersebut, WEF mencatat bahwa perubahan iklim merupakan ancaman yang serius bagi masyarakat manusia, ekosistem, dan ekonomi dunia. Penelitian dari berbagai keilmuan secara ilmiah menyatakan bahwa dunia sedang menghadapi keadaan darurat iklim dan memerlukan tindakan untuk mengatasinya. Namun, kemajuan dalam mitigasi dampak perubahan iklim masih berjalan lambat dan menghadapi banyak kendala.

Kendala utama yang perlu ditangani secara efektif adalah kebutuhan akan data yang lebih akurat dan komprehensif, memastikan transparansi dan akuntabilitas, koordinasi yang efektif antar pemangku kepentingan, dan menciptakan insentif baru untuk praktik berkelanjutan.

Menurut WEF, teknologi blockchain dapat memainkan peran penting dalam mengatasi kendala-kendala tersebut.

Teknologi Blockchain adalah buku besar terdistribusi yang memungkinkan penyimpanan catatan yang aman, transparan, dan tidak berubah. Dengan memanfaatkan teknologi blockchain, para pemangku kepentingan dapat membuat sistem pengumpulan dan pengelolaan data yang lebih akurat dan komprehensif. Hal ini, pada gilirannya, memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik dan tindakan yang lebih efektif terhadap perubahan iklim.

Tiga Kasus Khusus

Whitepaper “Blockchain for Scaling Climate Action” mengidentifikasi tiga kasus penggunaan khusus untuk teknologi blockchain dalam mengatasi perubahan iklim. Misalnya dalam mengukur kredit karbon, transparansi rantai pasokan, dan sertifikat energi terbarukan.

Kredit karbon adalah mekanisme berbasis pasar untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Blockchain dapat membantu mengurangi emisi karbon dengan memperbaiki rantai pasokan dan logistik. Sebagai contoh, teknologi blockchain dapat digunakan untuk melacak pergerakan bahan bakar fosil dan sumber daya energi terbarukan, sehingga dapat memastikan bahwa sumber daya terbarukan digunakan seefektif mungkin.

Transparansi rantai pasokan juga penting dalam mengatasi perubahan iklim. Dengan memanfaatkan teknologi blockchain, sistem rantai pasokan dapat dibuat menjadi transparan dan lebih dipertanggungjawabkan.

Sertifikat energi terbarukan adalah area lain di mana teknologi blockchain dapat dimanfaatkan. Sertifikat energi terbarukan adalah mekanisme untuk melacak produksi dan penggunaan energi terbarukan. Dengan menggunakan teknologi blockchain, pasar sertifikat energi terbarukan menjadi lebih transparan dan efisien karena terdesentralisasi dan dapat diverifikasi secara independen. Cara ini membantu memastikan bahwa sertifikat energi terbarukan yang diumumkan oleh perusahaan dan organisasi benar-benar terjadi.

Selain contoh kasus, laporan ini diakhiri dengan penekanan perlunya kolaborasi dan kerja sama dalam mengatasi perubahan iklim. Upaya bersama ini memerlukan ruang diskusi dan tindakan konkret, serta regulasi yang seimbang dari para pengusaha, pemerintah, dan investor.