Argentina Keok: Harga NFT The Saudis Naik, Token Fan ARG Anjlok

Share :

Portalkripto.com –  Kejutan pertama di Piala Dunia 2022 Qatar terjadi setelah negara unggulan Argentina kalah 1-2 melawan Arab Saudi dalam pertandingan perdana Grup C di Stadion Lusail, Selasa sore.

Merujuk Coingecko, token fan tim nasional Argentina (ARG) anjlok hingga 28% pada saat penulisan dalam 24 jam terakhir. Empat jam sebelum pertandingan, ARG berada di kisaran $7,56. Harga ARG kemudian melesak setelah pertandingan berakhir, di kisaran $4.96. Pada saat penulisan, ARG naik sedikit di $5,52.

Sementara ARG anjlok, nilai Non-Fungible Token (NFT) The Saudis naik 18,42% dalam 24 jam terakhir di harga $261,55 atau 0,2239 ETH berdasarkan data NFT Pricefloor.

The Saudis merupakan NFT turunan dari CryptoPunks yang berisi avatar dalam piksel 2D berbagai karakter yang seluruhnya mengenakan sorban khas Arab Saudi. Jumlah koleksinya sebanyak 5.555 item

Bagi para pemiliknya, The Saudis memberikan utilitas berupa akses eksklusif ke semua proyeknya yang akan datang. Kolektor NFT ini juga mendapatkan status Syeikh di dalam ‘kerajaan’ yang dibangun proyek tersebut.


BACA JUGA

Jelang Piala Dunia 2022 Qatar, Harga Token Chiliz (CHZ) Sentuh Titik Tertinggi dalam 6 Bulan


Dampak Piala Dunia bagi Negara Teluk 

Piala Dunia merupakan salah satu event olahraga terakbar sedunia yang sering digunakan untuk mempopulerkan atau memasarkan suatu produk. Dalam Piala Dunia 2018 Rusia, hajatan pecinta sepakbola ini menyebabkan peningkatan adopsi kripto di negara tersebut.

Sejak FIFA mengumumkan Piala Dunia 2022 digelar di Qatar pada Desember 2010, adopsi kripto di negara-negara Timur Tengah dan kawasan mulai meningkat secara signifikan. 

Menurut data Chainalyis, antara Juli 2021 dan Juni 2022, pengguna kripto di negara-negara yang masuk MENA (Afrika dan Timur Tengah) menerima $566 miliar dalam aset kripto. Jumlah tersebut naik hampir 50% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Disamping itu, negara-negara yang tergabung dalam Dewan Kerjasama Teluk (GCC) yaitu Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain, dan Oman telah memainkan peran yang lebih besar baik di dalam maupun luar kawasan.

Misalnya Arab Saudi telah menjadi pasar kripto terbesar ketiga di wilayah tersebut dan UEA berada di urutan kelima. Sementara kota Dubai telah menjadi pusat bagi sejumlah perusahaan kripto yang kerajaan bisnisnya tidak hanya di Timur Tengah, tetapi juga di seluruh Afrika dan Asia.

Menurut Manajer Senior Kebijakan Publik untuk pertukaran kripto BitOasis Ákos Erzse, adopsi kripto di GCC sebagian besar didorong oleh peluang investasi yang relatif positif.

Dia menambahkan adopsi itu tidak hanya di sisi ritel atau pelanggan, tetapi juga secara ekosistem dimana lembaga keuangan dan bank mulai bekerja sama.