Arus Investasi Kripto Diprediksi Melambat di Paruh Kedua 2022

Share :

Portalkripto.com — Perusahaan modal ventura telah menggelontorkan investasi senilai Rp211 triliun untuk industri kripto dalam 725 program pendanaan di paruh pertama 2022. Namun, perusahaan akunting big four, KPMG, memprediksi arus investasi kripto akan melambat di paruh kedua.

Menurut laporan terbaru KPMG yang dirilis pada Selasa, 6 Agustus, investasi terbesar pada semester pertama 2022 berasal dari platform perdagangan kripto yang berbasis di Jerman, Trade Republic sebesar Rp16 triliun, exchange kripto FTX sebesar Rp7 triliun, dan perusahaan perangkat lunak Ethereum ConsenSys sebesar $6 triliun.

Pemimpin Global Fintech KPMG, Anton Ruddenklau, mencatat, angka investasi di paruh pertama 2022 mencapai lebih dari dua kali lipat dari sepanjang tahun 2021.

“Ini menyoroti semakin matangnya ruang (kripto) dan luasnya teknologi serta solusi yang menarik investasi,” ujarnya.

Meski demikian, Ruddenklau mengatakan, investasi berlebihan di paruh pertama 2022 yang sejalan dengan potensi resesi AS, kenaikan inflasi, kenaikan suku bunga, dan konflik Rusia-Ukraina, bisa menyebabkan arus investasi kripto turun di sisa tahun ini.

Penurunan arus investasi kripto sudah dibuktikan dalam data pada Juli yang disediakan Cointelegraph Research. Arus masuk bulanan ke pasar modal ventura blockchain menurun sebesar 43% pada bulan itu

Ruddenklau memperkirakan, perlambatan minat dan investasi kripto banyak dirasakan oleh perusahaan ritel yang menawarkan koin, token, dan NFT.

Dalam laporan yang sama, KPMG France Director of Blockchain & Crypto Assets, Alexandre Stachtchenko, menambahkan, perusahaan kripto yang dikelola dengan baik dengan kebijakan manajemen risiko yang sehat, visi jangka panjang, dan biaya yang kuat akan dapat memposisikan diri dengan baik untuk bertahan hidup di bear market saat ini.

“Tentu saja, beberapa perusahaan kripto akan mati, terutama yang tidak memiliki proposisi nilai yang jelas dan kuat. (Kematian) ini sebenarnya cukup sehat dari sudut pandang ekosistem karena akan membersihkan kekacauan yang diciptakan dalam euforia pasar. Perusahaan terbaik adalah yang bertahan,” ungkapnya.

Stachtchenko juga mengatakan, lembaga keuangan diprediksi semakin tertarik pada infrastruktur blockchain dan stablecoin untuk memanfaatkan keunggulan dari teknologi distributed ledger.

Lebih lanjut, KPMG berharap ada banyak investasi yang mengalir ke pasar fintech yang belum berkembang, khususnya di Afrika.

Upaya ini sebenarnya telah dilakukan oleh exchange kripto Binance, yang baru-baru ini mengadakan pembicaraan awal dengan pemerintah Nigeria untuk membangun zona ekonomi ramah kripto dengan tujuan untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi jangka panjang melalui inovasi digital.