Ethereum: Rp. 45.044.728 | 24h: 5.9%Bitcoin: Rp. 1.805.673.473 | 24h: 1.97%XRP: Rp. 39.265 | 24h: 4.52%Vertex Protocol: Rp. 67 | 24h: -0.18%Solana: Rp. 2.561.539 | 24h: 3.77%Treasure: Rp. 3.236 | 24h: 21.61%Heroes of Mavia: Rp. 2.572 | 24h: 19.13%Pepe: Rp. 0 | 24h: 9.7%
Lihat Market

Atomic Wallet Diretas, Kripto Rp521 Miliar Lenyap

Share :

Portalkripto.com — Atomic Wallet mengalami peretasan besar sejak 2 Juni 2023. Tercatat kerugian hingga saat ini mencapai $35 juta atau lebih dari Rp521 miliar.

Menurut analisis pakar on-chain ZachXBT, lima korban wallet besar mencatatkan kerugian kumulatif hingga Rp253 miliar. ZachXBT sendiri baru bisa membantu mengembalikan dana korban sebesar Rp15 miliar.

Menurutnya, ada korban yang kehilangan Tether (USDT) hingga Rp18 miliar. Diduga kerugian korban akan terus bertambah.

Meski melihat banyak korban kehilangan kripto mereka akibat peretasan ini, Atomic Wallet mengklaim insiden yang menimpa platformnya hanya berdampak kurang dari 1% terhadap pengguna hariannya.

Menurut Atomic Wallet di Twitter, penyebab peretasan tersebut saat ini sedang diselidiki. Tak hanya menggondol kripto pengguna, pelaku juga menghapus riwayat transaksi dan mencuri seluruh portofolio kripto Atomic.

“Tim sedang mengumpulkan alamat korban. Menjangkau exchange besar dan perusahaan analitik blockchain untuk melacak dan memblokir dana yang dicuri,” kata tim Atomic di Twitter.

Korban yang menghubungi Atomic akan diminta untuk menjawab lebih dari 20 pertanyaan terkait penyedia layanan internet yang digunakan, penggunaan virtual private network (VPN), dan penyimpanan seed phrase.

Di channel komunitas Atomic Wallet di Telegram, beberapa orang mengungkapkan, peretasan tersebut mungkin berasal dari depencency package yang sudah tua. Depencency package adalah hubungan antar aktivitas yang akan dilakukan dalam suatu program, termasuk urutan pelaksanaannya dan data yang diperlukan untuk melakukan aktivitas tersebut.

Wallet ini mengklaim memiliki lebih dari 5 juta pengguna di seluruh dunia. Atomic adalah wallet terdesentralisasi non-kustodian, yang artinya pengguna bertanggung jawab sendiri atas aset yang disimpan dalam platform.

Dalam Terms of Service, Atomic Wallet menyatakan tidak akan bertanggung jawab atas segala insiden yang terjadi di blockchain yang merugikan pengguna. “Dalam keadaan apa pun, Atomic Wallet tidak akan bertanggung jawab terhadap Anda atas kerusakan yang timbul dari layanan yang mencapai lebih dari $50,” kata platform tersebut.

Muncul Phising Setelah Peretasan

Insiden peretasan belum selesai, Atomic Wallet harus menghadapi banyak akun palsu yang pura-pura menjadi platform tersebut. Akun-akun itu rata-rata mengklaim bisa membantu korban mendapatkan kembali dana mereka, dengan memberikan link phising.

Lebih parahnya lagi, beberapa akun itu bertanda centang kuning. Tanda centang kuning Twitter menunjukkan bahwa akun tersebut adalah milik perusahaan atau bisnis.