Portalkripto.com — Atomic Wallet mengalami peretasan besar sejak 2 Juni 2023. Tercatat kerugian hingga saat ini mencapai $35 juta atau lebih dari Rp521 miliar.
Menurut analisis pakar on-chain ZachXBT, lima korban wallet besar mencatatkan kerugian kumulatif hingga Rp253 miliar. ZachXBT sendiri baru bisa membantu mengembalikan dana korban sebesar Rp15 miliar.
Menurutnya, ada korban yang kehilangan Tether (USDT) hingga Rp18 miliar. Diduga kerugian korban akan terus bertambah.
Update: A new largest victim was found on Tron with 7.95M USDT stolen,
The five biggest losses account for $17M.
My graph has now surpassed $35M in total stolen. pic.twitter.com/eqfXkm9vlL
— ZachXBT (@zachxbt) June 4, 2023
Meski melihat banyak korban kehilangan kripto mereka akibat peretasan ini, Atomic Wallet mengklaim insiden yang menimpa platformnya hanya berdampak kurang dari 1% terhadap pengguna hariannya.
At the moment less than 1% of our monthly active users have been affected/reported. Last drained transaction was confirmed over 40h ago.
Security investigation is ongoing. We report victim addresses to major exchanges & blockchain analytics to trace and block the stolen funds.
— Atomic – Crypto Wallet (@AtomicWallet) June 5, 2023
Menurut Atomic Wallet di Twitter, penyebab peretasan tersebut saat ini sedang diselidiki. Tak hanya menggondol kripto pengguna, pelaku juga menghapus riwayat transaksi dan mencuri seluruh portofolio kripto Atomic.
“Tim sedang mengumpulkan alamat korban. Menjangkau exchange besar dan perusahaan analitik blockchain untuk melacak dan memblokir dana yang dicuri,” kata tim Atomic di Twitter.
Korban yang menghubungi Atomic akan diminta untuk menjawab lebih dari 20 pertanyaan terkait penyedia layanan internet yang digunakan, penggunaan virtual private network (VPN), dan penyimpanan seed phrase.
Di channel komunitas Atomic Wallet di Telegram, beberapa orang mengungkapkan, peretasan tersebut mungkin berasal dari depencency package yang sudah tua. Depencency package adalah hubungan antar aktivitas yang akan dilakukan dalam suatu program, termasuk urutan pelaksanaannya dan data yang diperlukan untuk melakukan aktivitas tersebut.
Wallet ini mengklaim memiliki lebih dari 5 juta pengguna di seluruh dunia. Atomic adalah wallet terdesentralisasi non-kustodian, yang artinya pengguna bertanggung jawab sendiri atas aset yang disimpan dalam platform.
Dalam Terms of Service, Atomic Wallet menyatakan tidak akan bertanggung jawab atas segala insiden yang terjadi di blockchain yang merugikan pengguna. “Dalam keadaan apa pun, Atomic Wallet tidak akan bertanggung jawab terhadap Anda atas kerusakan yang timbul dari layanan yang mencapai lebih dari $50,” kata platform tersebut.
Muncul Phising Setelah Peretasan
Insiden peretasan belum selesai, Atomic Wallet harus menghadapi banyak akun palsu yang pura-pura menjadi platform tersebut. Akun-akun itu rata-rata mengklaim bisa membantu korban mendapatkan kembali dana mereka, dengan memberikan link phising.
Lebih parahnya lagi, beberapa akun itu bertanda centang kuning. Tanda centang kuning Twitter menunjukkan bahwa akun tersebut adalah milik perusahaan atau bisnis.
thanks for heads up!
— Atomic – Crypto Wallet (@AtomicWallet) June 5, 2023