Portalkripto.com — Pasar kripto kembali memakan korban setelah Silvergate Bank dilaporkan telah resmi menghentikan operasional. Pengumuman tersebut disampaikan oleh perusahaan induknya, Silvergate Capital Corporation, pada Rabu, 8 Maret 2023.
Bank ramah kripto yang berbasis di California itu juga dilaporkan akan menjual aset-asetnya setelah menderita kerugian cukup besar karena aksi penarikan besar-besaran akhir tahun lalu. Seluruh simpanan akan segera dikembalikan ke nasabah.
“Silvergate juga sedang mempertimbangkan cara terbaik untuk menyelesaikan klaim (nasabah) dan mempertahankan nilai sisa asetnya, termasuk aset teknologi dan pajak,” kata Silvergate Capital dalam pernyataannya.
Meski resmi ditutup, Silvergate Bank masih terbuka bagi nasabah yang ingin mengambil simpanan mereka. “Pelanggan akan diberitahu jika ada perubahan lebih lanjut,” kata perusahaan itu.
Likuidasi aset Silvergate Bank akan secara sukarela dilakukan oleh Silvergate Capital. Prosesnya akan disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.
Pekan lalu, Silvergate Capital juga menyatakan tidak akan melanjutkan operasional Silvergate Exchange Network (SEN), platform yang memudahkan investasi kripto antarpelanggan institusional Silvergate.
Awal Mula Kehancuran Silvergate Bank
Silvergate Bank didirikan pada 2013 sebagai perusahaan pemberi pinjaman real estate. Bank tersebut baru membuka layanan untuk perusahaan kripto setahun setelahnya. Sejak itu, simpanannya terus meningkat secara drastis dan hampir seluruhnya berasal dari kripto.
Perusahaan itu kemudian menjual sebagian besar bisnis perbankan tradisionalnya untuk berkonsentrasi pada perusahaan kripto dan investor institusional. Silvergate membantu investor institusional untuk menukar mata uang fiat seperti dolar AS atau Euro ke mata uang kripto melalui platform SEN dan menyediakan layanan perbankan untuk exchange kripto seperti FTX, Coinbase Global Inc. dan Kraken.
Bank yang berkantor di La Jolla, California, ini mulai terguncang setelah exchange kripto terbesar kedua di dunia, FTX, ambruk pada November 2022. FTX dan perusahaan-perusahaan milik Sam Bankman-Fried lainnya diketahui memiliki simpanan hingga $1 miliar di Silvergate.
Setelah FTX hancur, saham Silvergate Capital (SI) turun tajam lebih dari 50%, dari $52,3 menjadi $24,2. Usai mengumumkan Silvergate Bank ditutup, saham Silvergate Capital juga semakin tertekan ke level $2,7.
Saham SI turun setelah Silvergate Bank diumumkan tutup, pada 8 Maret 2023. (sumber: MarketWatch)
Insiden FTX membuat pelanggan Silvergate melakukan penarikan besar-besaran simpanan mereka dari bank tersebut. Kondisi ini yang membuat Silvergate mengalami kerugian besar di Q4 2022.
Pekan lalu, krisis keuangan Silvergate mulai tercium setelah bank tersebut menyatakan akan menangguhkan laporan keuangan tahunan 10-K yang harus diberikan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS. Hal itu karena Silvergate masih harus berurusan dengan auditor independen dan perusahaan akunting.
Di hari yang sama, sejumlah perusahaan kripto seperti Coinbase, Circle Internet Financial, Paxos Trust Co., Crypto.com, Bitstamp, Cboe Digital Markets, Galaxy Digital Holdings Ltd, dan Gemini mengumumkan akan menghentikan layanan lainnya yang berkaitan dengan Silvergate.
Eksperimen layanan kripto yang telah dibangun oleh Silvergate dalam 10 tahun terakhir harus runtuh dalam hitungan bulan. Silvergate akhirnya menjadi salah satu dari sedikit perusahaan non-kripto yang gulung tikar akibat crypto winter.
Runtuhnya Silvergate mungkin akan membuat regulator AS memperketat aturan eksposur bank tradisional terhadap kripto. Regulator AS diketahui terus memperingatkan bank akan adanya risiko likuiditas yang terkait dengan simpanan dalam bentuk mata uang kripto.
Bukan tidak mungkin, peristiwa ini bisa memicu tindakan keras dari regulator perbankan dan memutus mata uang digital dari sistem keuangan tradisional.
Saat ini industri kripto, meski dianggap sebagai pilihan alternatif dari bank, nyatanya masih sangat bergantung pada bank tradisional untuk bisa terhubung dengan sistem keuangan fiat. Tanpa bank, perusahaan kripto masih kesulitan untuk memungkinkan pelanggan untuk menukarkan mata uang fiat ke kripto dan sebaliknya.