Ethereum: Rp. 44.809.903 | 24h: 5.56%Bitcoin: Rp. 1.802.265.591 | 24h: 1.83%XRP: Rp. 39.192 | 24h: 4.32%Vertex Protocol: Rp. 67 | 24h: 10.58%Solana: Rp. 2.551.532 | 24h: 3.83%Treasure: Rp. 3.288 | 24h: 23.33%Heroes of Mavia: Rp. 2.631 | 24h: 22.03%Pepe: Rp. 0 | 24h: 10.03%
Lihat Market

Bitcoin dan Ethereum Tak Bergeming Meski Tingkat Inflasi Bulanan AS Menurun

Share :

Portalkripto.com– Pasar kripto tidak terlalu bergeming meski kenaikan indeks harga konsumen (CPI) Amerika Serikat mengalami penurunan yang cukup signifikan. 

Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat menyatakan kenaikan Indeks Harga Konsumen (CPI) bulanan meningkat sebesar 0,2%, dan kenaikan tahunan atau year-on-year (YoY) sebesar 3,0%. Ini menandai penurunan yang signifikan dari angka bulan sebelumnya sebesar 4,0%.

Setelah pengumuman tersebut Kamis, 12 JUli 2023, Bitcoin sempat melonjak ke level  $30,905. Namun, level tersebut tak bertahan lama, aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar ini kembali koreksi ke harga $30,326, saat laporan ini ditulis.

BTC/USDT 4H. Tradingview

Sementara itu, aset kripto terbesar kedua, Ethereum hanya mengalami kenaikan minor sebesar 1,3%. Saat ini ETH diperdagangkan di sekitar $1.870. 

Penurunan tingkat inflasi ini biasanya menjadi sinyal positif bagi pasar termasuk kripto. Pasalnya, jika tingkat inflasi semakin menurun atau terkendali, Bank Sentral AS atau The Fed akan mengakhiri kebijakan moneter yang ketat. 

Sejak Maret 2022, Federal Reserve telah dengan cepat meningkatkan suku bunga kebijakan untuk membawa tingkat inflasi kembali ke target 2%, setelah mencapai puncaknya pada bulan Juni dengan angka 9,1%.

Sejauh ini, upaya bank sentral tersebut tampaknya berhasil, dengan inflasi tahunan turun 1% hanya dari bulan lalu.

Sayangnya bagi investor, kenaikan suku bunga juga berkontribusi pada penurunan harga saham dan kripto sepanjang tahun lalu, dengan perusahaan teknologi dan blockchain utama terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja massal.


Pengen Belajar Jadi Investor Crypto Tapi Takut Boncos? Gunakan Aplikasi Ini!


Meskipun bank sentral memilih untuk mempertahankan suku bunga kebijakan tidak berubah bulan lalu, Ketua Federal Reserve Jerome Powell enggan mengindikasikan apakah hal ini berarti kenaikan suku bunga akan berhenti atau dilanjutkan dalam waktu dekat.

Menurut analisa CME FedWatch, 91% pasar yakin bahwa kenaikan suku bunga 0,25% lainnya akan terjadi pada pertemuan Federal Open Markets Committee (FOMC) berikutnya pada tanggal 26 Juli.

Pasar masih menunggu data Personal Consumption Index (PCI) bulan Juni, yang melacak bagaimana kebiasaan konsumen berubah dari waktu ke waktu. Ini adalah ukuran yang disukai oleh Fed untuk mengukur inflasi karena dianggap sebagai prediktor yang kuat tentang arah inflasi di masa depan. Saat ini, diperkirakan angka ini sebesar 3,2%.

Reaksi Bitcoin yang tidak bergerak pada hari Rabu mungkin merupakan indikasi tempatnya saat ini dalam siklus pasar yang berulang.

Sinyal Pasar Bitcoin Masih Positif

Seperti yang dilaporkan oleh Glassnode pada hari Senin, harga Bitcoin saat ini telah mencapai titik keseimbangan yang sering menjadi tanda akan dimulainya fase akumulasi selama beberapa bulan mendatang di mana harga aset akan diperdagangkan datar.

Periode akumulasi, menurut Glassnode, ditandai dengan kurangnya arah pasar makro, dan perdagangan yang datar (sideways) namun volatile selama beberapa bulan.

“Aktivitas on-chain untuk Bitcoin sedikit melambat, yang dipicu terutama oleh penurunan aktivitas Inscription. Namun, volume transfer moneter mulai meningkat, menunjukkan momentum positif yang seringkali terkait dengan likuiditas dan adopsi yang semakin meningkat,” tulis laporan tersebut.

Glassnode sebelumnya mencatat bahwa aktivitas Bitcoin saat ini mirip dengan tahap awal pasar bullish. Koin-koin sedang mengalami pemindahan berkelanjutan dari investor dengan preferensi waktu yang tinggi menuju HODLer.

Sementara itu, Analis Portalkripto, Arly Fauzi mengatakan, saat ini pergerakan BTC masih berada pada fase konsolidasi dengan resistance berada pada level $31.000 dan titik support berada pada level $29.677.

Pelaku pasar menunggu pergerakan impulsif dari Bitcoin, apakah breakout resistance atau breakdown support untuk memperkirakan arah dari pergerakan harga yang akan menjadi tren selanjutnya.

“Jika pergerakan harga Bitcoin berhasil breakout resistance, kemungkinan laju bullish akan kembali menguat dengan target berada pada harmonic resistance di level $32.692,” kata Arly.

Tetapi apabila harga Bitcoin kembali melemah dan breakdown titik support terdekatnya, maka harga Bitcoin diperkirakan akan mengalami penurunan lebih dalam dengan support selanjutnya berada pada 50-day exponential moving average (EMA) di level $28.969.

DISCLAIMER : Bukan ajakan membeli! Investasi atau perdagangan aset crypto masih beresiko tinggi. Artikel ini hanya berisi informasi yang relevan mengenai aset kripto tertentu.