Portalkripto.com — Analis kripto PlanB yang populer di Twitter, mengasumsikan bahwa di masa depan, Bitcoin akan dua kali lipat lebih langka dari emas. Jika asumsi ini benar, maka kapitalisasi pasar Bitcoin bisa melampaui kapitalisasi pasar emas, yang saat ini mencapai $10 triliun.
Kelangkaan tersebut didukung oleh halving keempat Bitcoin yang akan terjadi pada 2024. Melalui grafik Stock-to-Flow (S2F) yang dipopulerkannya, PlanB memprediksi pada halving berikutnya, BTC akan mendekati harga $55.000-$60.000.
Artinya, Bitcoin diperkirakan akan naik hingga 100% pada 2024, dari harganya saat ini. Jika sesuai, rata-rata kenaikan harga BTC mencapai $2.500 per bulan sampai halving dimulai pada 5 April 2024.
“Halving menambah kelangkaan Bitcoin. Nilai pasar BTC akan meningkat dari halving ke halving,” katanya.

Analis kripto ini diketahui telah mengeluarkan grafik S2F dalam tiga versi. Model aslinya dirilis pada 2019, yang dibuat berdasarkan valuasi bulanan BTC dan kelangkaan BTC usai halving. Dalam model ini, harga BTC pada siklus selanjutnya diperkirakan bisa mencapai $55.000.
Dua model lainnya adalah S2F tahunan, yang memprediksi harga BTC mencapai $100.000, dan Stock-to-Flow Cross Asset Model (S2FX) yang memprediksi harga BTC mencapai $288.000.
Bitcoin Telah Masuk Tahap Awal Bull Market
PlanB juga merilis grafik baru yang memprediksi pergerakan Bitcoin dalam suatu siklus. Dalam grafik yang dinamakan Bitcoin Market Stages itu, disimpulkan bahwa Bitcoin saat ini telah masuk dalam tahap awal bull market.
Dalam video YouTube-nya, PlanB menjelaskan, premis dasar dari grafik ini adalah setiap pasar (termasuk pasar kripto dan Bitcoin) akan bergerak dalam siklus. Siklus-siklus ini biasanya akan membentuk pola yang sama.
Dalam pasar kripto, komunitas mengenal istilah siklus bull market dan bear market. Bull market terjadi saat harga-harga kripto sedang melonjak seperti yang terjadi pada 2021, ketika harga Bitcoin menyentuh all-time high (ATH).
Biasanya siklus ini juga mempengaruhi psikologis dan perilaku investor yang cenderung berlaku FOMO (fear of missing out) dengan sentimen greed yang kuat.
Sementara bear market terjadi saat harga kripto mengalami kejatuhan parah seperti yang terjadi pada 2022, yang dipicu oleh berbagai faktor fundamental. Dalam siklus ini, perilaku investor juga akan berubah ke kapitulasi dengan sentimen yang cenderung fear.
“Jadi, penting untuk mengetahui di stage mana pasar berada, karena bisa saja emosi dan psikologis Anda ternyata berbeda (dari siklus). Misalnya, saat bull market berakhir, saat titik hijau berakhir dan titik kuning dimulai, Anda masih saja berlaku FOMO,” katanya.
Grafis baru PlanB ini dibuat sangat sederhana. Ia mengasumsikan bahwa siklus pasar berisi 4 fase, yakni tahap awal bull market (biru), tahap akhir bull market (hijau), tahap awal bear market (kuning), dan tahap akhir bear market (merah).
I guess this color scheme is better because it aligns with green&red candles in #Bitcoin bull&bear markets?
🔵 stage 1: early bull <- we are here
🟢 stage 2: late bull
🟡 stage 3: early bear
🔴 stage 4: late bear pic.twitter.com/3F0WZisZY6— PlanB (@100trillionUSD) April 6, 2023
Dalam grafik itu, PlanB mengungkapkan bahwa pasar kripto telah memasuki tahap awal bull market, yang artinya pasar sudah mulai berada dalam siklus baru setelah berbulan-bulan terkungkung dalam crypto winter.
Namun, model baru ini hanya didasarkan pada satu variabel on-chain. PlanB sendiri tidak mengungkapkan metrik mana yang dia pakai.
Grafik Bitcoin Market Stages juga bukan model prediksi atau valuasi seperti model S2F. Tujuan utama dari grafik ini adalah untuk memperkirakan di tahap mana Bitcoin berada dalam sebuah siklus.
“Ini adalah grafik favorit saya setelah Stock-to-Flow, karena ini sangat sederhana, intuitif, dan berguna,” ujarnya.
Sebenarnya grafik Bitcoin Market Stages ini berkesinambungan dengan indikator lain, seperti Fear and Greed Index. Sentimen perilaku investor saat ini terpantau masih bergerak stabil di kisaran level 60-63 dengan kategori Greed.

Kapitalisasi pasar kripto juga sudah kembali menyentuh $1 triliun sejak awal Januari 2023. Namun total nilai ini masih turun 63% dari puncaknya pada 10 November 2021 yang mencapai $3 triliun.
Harga Bitcoin ikut terus meningkat year-to-date. Setelah sempat ambles ke $16.000, BTC kini berada di kisaran $28.500, dan bahkan sempat menyentuh $29.000 untuk pertama kalinya dalam sembilan bulan terakhir.

DISCLAIMER : Bukan ajakan membeli! Investasi atau perdagangan aset crypto masih beresiko tinggi. Artikel ini hanya berisi informasi yang relevan mengenai aset kripto tertentu.