Portalkripto.com– Harga Bitcoin bergerak cukup positif di tengah invasi Rusia di Ukraina yang berdampak pada keadaan geopolitik dunia. Bitcoin nampaknya masih terkonsolidasi pada level di bawah $44 ribu. Sejumlah analis menilai bahwa level ini merupakan fase akumulasi yang menargetkan harga di atas $ 48 ribu.
Fase akumulasi ini dipengaruhi oleh sentimen investor atau para cukong yang cukup positif di 3 hari ke belakang. Di mana harga BTC breakout di atas $ 40 ribu setelah tersungkur di level $ 35 ribu saat Rusia mengumumkan operasi militer di Ukraina.
Pasar crypto sedikit diuntungkan dari kebijakan pemerintah sejumlah negara di Eropa termasuk Amerika Serikat yang membatasi warga Rusia dan Ukraina pada layanan perbankan. Mengakibatkan sejumlah investor mencari perlindungan aset mereka, dan Bitcoin menjadi salah satu pilihan mereka.
CEO dari firma analisis CryptoQuant Ki Young Ju, mengatakan bahwa saat ini adalah fase akumulasi dari Bitcoin. Menurutnya, pemegang jangka panjang Bitcoin menyumbang kestabilan pada harga BTC saat ini. Pemegang yang masuk sejak tahun lalu menyumbang 52% dari tota kapitalisasi pasar saat ini.
LIHAT JUGA: Pasar Crypto Membaik Saat Rusia dan Ukraina Terancam Sanksi Ekonomi
“Tidak mungkin mencapai level terendah sebelumnya ($28.000) karena para pemula akan menunggu pemula lainnya di siklus berikutnya,” ujar Ki melalui akun Twitternya, 2 Maret 2022.
MENUNGGU KENAIKAN SUKU BUNGA
Sementara itu, Managing Partner dan Chief Investment Officer di ExoAlpha, David Lifchitz, harga BTC dan pasar crypto secara keseluruhan masih terombang-ambing keputusan kenaikan suku bunga di Amerika Serikat.
Ia menyoroti, pergerakan Bitcoin bisa saja menembus harga $ 51 ribu, dengan syarat kenaikan suku bunga tidak terjadi. Menurutnya, secara teknis kenaikan suku bunga bisa memperkuat Dolla AS dan justru akan melemahkan Bitcoin.
LIHAT JUGA: Sumbangan dalam Bentuk Aset Kripto terus Mengalir ke Ukraina, Total Rp 486 Milyar
“Jadi akan menarik untuk melihat bagaimana reaksi BTC jika FED menaikkan suku bunga dalam 2 minggu, tetapi dampaknya terhadap BTC mungkin tidak drastis,” katanya.
Terlepas dari pengaruh kebijakan kenaikan suku bunga, secara teknikal ia mengatakan, $45.000 menjadi resistensi yang kuat bagu BTC untik melanjutkan tren bullish. Ia pun menyoroti “rintangan berikutnya” yang akan dihadapi BTC adalah ketika menginjak harga di $51.000. Jika rintangan tersebut mampu terlewati bukan tidak mungkin BTC dapat mencoba untuk mencapai titik tertinggi sepanjang masa di atas $64.000.
PENULIS: IQBAL LAZUARDI/PORTALKRIPTO.COM
Kumpulkan terus PKO Poin kalian dengan membaca dan mengunjungi website portalkripto.com. Bakal ada hadiah menarik bagi pengumpul PKO Poin terbanyak.