Portalkripto.com — Pasar kripto pekan lalu dibuat geger oleh ‘Arkham alerts’, peringatan yang dikeluarkan oleh platform intelijen kripto, Arkham Intelligence, yang menyebut ada transaksi Bitcoin sebesar $10.000 dari wallet Mt Gox dan Pemerintah AS.
Peringatan yang sempat memicu panic selling itu ternyata merupakan sebuah kesalahan, imbas dari perbaikan bug di dalam platform. Saat itu, Bitcoin merespons dengan terjun bebas hingga 7% ke $27.500.
‘Arkham alerts’ menunjukkan bahwa kepemilikan Bitcoin Mt Gox (exchange kripto Jepang yang telah bangkrut) dan Pemerintah AS membuat khawatir investor kripto. Bagaimana bisa?
Platform analitik on-chain Glassnode dalam laporan terbarunya ‘Ancient Supply, Mt Gox, and US Government Coins’ yang terbit Selasa, 2 Mei 2023, mengungkap jumlah BTC yang dimiliki oleh Mt Gox dan Pemerintah AS.
Data on-chain menunjukkan, Mt Gox kini memegang 137.890 BTC. Jumlah ini tetap stabil sejak distribusi ganti rugi pertama pada 2018.
“Tidak ada koin yang dikeluarkan dari wallet ini,” tulis Glassnode.

Walaupun saldo tersebut masih aman, namun Glassnode memperingatkan bahwa distribusi ganti rugi kepada kreditur Mt Gox yang dimulai tahun ini akan membuat Bitcoin-Bitcoin di dalam wallet tersebut mulai bergerak. Jika kreditur memutuskan untuk menjual Bitcoin mereka, harga BTC juga bisa terguncang.
Sementara itu Pemerintah AS kini tercatat menyimpan 205.514 BTC dalam walletnya. Jumlah ini masih stabil setelah sang negara adidaya sempat menjual 9.861 BTC pada 7 Maret lalu.
Bitcoin dalam jumlah besar ini didapat Pemerintah Negeri Paman Sam itu dari sejumlah aksi penyitaan dalam beberapa kasus, seperti kasus Silk Road pada 2012 dan peretasan Bitfinex pada 2016.

Jika Pemerintahan Joe Biden itu kembali menjual kepemilikan Bitcoin-nya dalam jumlah besar, harga Bitcoin dikhawatirkan akan kembali terkoreksi.
3.200 BTC Keluar dari Wallet ‘Purba’ dalam Sepekan
Meski Bitcoin dari dua whale itu masih betah tertidur di dalam wallet, Glassnode mengungkapkan beberapa wallet ‘purba’ justru mulai bangun dari tidur panjangnya. Tercatat ada 3.200 BTC yang bergerak dari wallet-wallet whale lama dalam sepekan terakhir.
Sebanyak 2.100 BTC berasal dari wallet yang berusia 7 sampai 10 tahun. Sementara 1.100 BTC sisanya berasal dari wallet yang berusia lebih dari 10 tahun.


Data on-chain menunjukkan, sejak Bitcoin muncul, hanya 4,25 juta BTC yang berhasil disimpan mengendap di dalam wallet hingga lebih dari tujuh tahun. Dari total 4,25 juta koin ‘purba’ itu, hanya 356.000 yang sudah dipakai, setara dengan 8,3%.
“Sebanyak 3,9 juta (20% dari pasokan yang beredar) sudah lama tidak aktif dan bahkan sudah dianggap hilang,” kata Glassnode.