Ethereum: Rp. 44.973.440 | 24h: 5.78%Bitcoin: Rp. 1.804.018.252 | 24h: 1.89%XRP: Rp. 39.227 | 24h: 4.52%Vertex Protocol: Rp. 68 | 24h: 0.34%Solana: Rp. 2.558.023 | 24h: 3.79%Treasure: Rp. 3.255 | 24h: 22.69%Heroes of Mavia: Rp. 2.570 | 24h: 19.42%Pepe: Rp. 0 | 24h: 10.31%
Lihat Market

Blur Menggeliat, Gas Fee Ethereum Meroket

Share :

Portalkripto.com — Gas fee di jaringan Ethereum berada di angka yang cukup rendah dalam sembilan bulan terakhir, hanya di kisaran 10 sampai 20 Gwei. Artinya, biaya transaksi standar sebesar $0.50 dan biaya interaksi smart contract sebesar $2.

Rendahnya gas fee mengindikasikan kurangnya permintaan blockspace dan sedikitnya aktivitas di aplikasi Ethereum. Kondisi ini biasanya terjadi dalam bear market.

Namun dalam laporan terbarunya dengan judul ‘NFT Trading Professionalizes’ yang dirilis 27 Februari 2023, platform analitik on-chain Glassnode mengungkapkan, sejak awal tahun ini, tercatat ada kenaikan gas fee secara berkala.

Saat ini gas fee di blockchain Ethereum sudah menyentuh 38 Gwei. Kenaikan ini bisa diartikan bahwa Ethereum sedang mengalami kenaikan aktivitas jaringan.


Rata-rata gas fee di jaringan Ethereum. (sumber: Glassnode)

Dipicu Kebangkitan NFT

Menurut Glassnode, faktor utama yang mendorong kenaikan gas fee adalah meningkatnya transaksi nonfungible token (NFT). Setelah sempat merosot tajam pada 2022, konsumsi gas dari transaksi NFT telah meningkat hingga 97% dalam dua bulan terakhir.

Konsumsi gas dari transaksi NFT. (sumber: Glassnode)

Meski jaringan diramaikan oleh peluncuran koleksi NFT baru dari para pemain lama seperti Yuga Labs, Doodles, dan Moonbirds, ternyata pendorong utama kenaikan aktivitas jaringan adalah airdrop Blur.

“Dengan rewards tokennya, Blur berhasil merangkul pasar di platformnya dengan memberi insentif kepada pengguna untuk mengajukan penawaran, dengan tujuan akhir untuk meningkatkan frekuensi penjualan NFT dan meningkatkan pengalaman perdagangan serta likuiditas NFT,” tulis Glassnode.

Marketplace dan agregator NFT yang diluncurkan pada Oktober 2022 tersebut bahkan berhasil mengalahkan volume perdagangan pemain lama, OpenSea. Setelah membagikan airdrop pada 14 Februari 2023, Blur mencuri 78% pangsa pasar perdagangan NFT.

Pangsa pasar maketplace NFT. (sumber: Glassnode)

OpenSea yang hanya disisakan 15% pangsa pasar NFT, langsung membuat manuver kebijakan baru. Salah satunya menggratiskan biaya transaksi.

Meskipun OpenSea menggratiskan biaya transaksi, data Glassnode menunjukkan bahwa frekuensi jual beli yang dilakukan pelanggan di platform Blur lebih tinggi.

Blur mencatat ada empat sampai lima transaksi yang dilakukan pengguna per harinya. Sementara pelanggan OpenSea rata-rata hanya melakukan transaksi dua kali per hari.


Jumlah transaksi harian rata-rata investor NFT. (sumber: Glassnode)

Data-data tersebut menunjukkan bahwa Blur berhasil menjalankan strategi akuisisi pengguna dengan fokus pada pemberian insentif. Masih perlu dinantikan apakah Blur yang membagikan airdrop Season 2 untuk pelanggan royalnya masih bisa mempertahankan basis penggunanya.

Secara umum, persaingan marketplace NFT menguntungkan para pedagang karena biaya transaksi yang lebih rendah dan bisa menawarkan harga yang lebih bersaing. Namun di sisi lain, kreator NFT mungkin akan dirugikan karena kebijakan pengurangan royalti.

DISCLAIMER : Bukan ajakan membeli! Investasi atau perdagangan aset crypto masih beresiko tinggi. Artikel ini hanya berisi informasi yang relevan mengenai aset kripto tertentu.