Portalkripto.com– Platform exchange atau pertukaran cryptocurrency Binance telah membakar (burn) Binance Coin (BNB). BNB yang dibakar oleh Binance itu setara dengan nilai US$ 390 juta atau Rp 5,i6 triliun dalam kurs rupiah saat ini.
Pembakaran supply ini merupakan program Binance yang dilakukan setiap satu triwulan sekali. Namun, tak seperti biasanya event ini sama sekali tidak memancing reaksi pasar secara signifikan.
CEO Binance CZ mengatakan dalam akun Twitternya, bahwa pada event burn kali ini, Binance telah membakar sebanyak 1.296.728 BNB. Sedangkan, 16 juta BNB yang berada dalam supply akan dibuka dan dipindahkan ke alamat tim mereka.
In summary: 1,296,728 #BNB (390,855,150 USD) burned by @Binance.
The remaining 16m BNB unlocked, and moved to a team address, according to the schedule in the white paper.#Binance team has never used or sold a single team #BNB thus far, only burned them.
— CZ 🔶 Binance (@cz_binance) July 18, 2021
Dalam road map yang mereka rancang, Binance memang memiliki program untuk membakar 20% dari keuntungan pertukaran di setiap kuartal. Pada pembakaran terakhir, Binance secara langsung telah menunjukan keuntungan mereka selama kuartal kedua 2021, sebesar US$ 2 miliar.
LIHAT JUGA: Pendiri Apple Steve Wozniak: Bitcoin adalah Masa Depan dan Keajaiban
Pembakaran terakhir itu adalah yang terbesar kedua dalam sejarah Binance Coin berdasarkan nilai fiat, dengan BNB senilai $600 juta telah dihancurkan pada bulan Maret
Kendati demikian, event ini tidak berdampak secara besar. Pergerakan harga Binance pada pekan ini cenderung sideways. Bahkan, dalam 24 jam terakhir ini, BNB malah terkoreksi 2,54%, turun ke level US$ 298.
Dalam satu pekan terakhir ini Binance memang tengah diterpa sejumlah sentimen negatif. Binance tengah berjuang melawan regulator di berbagai bidang, dan tekanan regulasi yang datang dari Inggris, Jerman, juga Hong Kong.
LIHAT JUGA: Ingin Beli Polygon (MATIC)? Berikut Analisis Buy dan Sell Area nya
Di Inggris, sejumlah bank kelas atas juga membatasi pelanggan mereka untuk bertransaksi dengan bursa karena regulator keuangan negara itu menekan platform perdagangan cryptocurrency yang tidak diatur. Pada 16 Juli, Binance tiba-tiba menghentikan penjualan token sahamnya .