Bitcoin: Rp. 1.914.616.457 | 24h: 1.39%Ethereum: Rp. 48.259.284 | 24h: 1.37%XRP: Rp. 46.021 | 24h: 3.78%Solana: Rp. 2.616.027 | 24h: 0.63%Pudgy Penguins: Rp. 480 | 24h: 27.5%Inspect: Rp. 337 | 24h: -3.66%Hedera: Rp. 3.857 | 24h: 21.63%Bounce Token: Rp. 184.876 | 24h: 15.11%
Lihat Market

CFTC Definiskan Bitcoin, Litecoin dan Ether sebagai Komoditas

Share :

Portalkripto.com — Regulator Amerika Serikat (AS), Commodity Futures Trading Commission (CFTC) mengategorikan sejumlah aset kripto seperti Bitcoin (BTC), Ether (ETH), dan Litecoin (LTC). Kategorisasi BTC, LTC dan ETH sebagai komoditas menurut CFTC ini termuat dalam gugatan mereka terhadap Binance yang dituding melanggar aturan perdagangan.

Dalam berkas gugatan yang dilayangkan CFTC, regulator mengatakan Binance dan bos besarnya, Changpeng Zhao (CZ), telah memfasilitasi berbagai jenis perdagangan “aset digital yang merupakan komoditas termasuk bitcoin (BTC), eter (ETH), dan litecoin (LTC)” di AS.

Uraian yang mengatakan ketiga aset sebagai komoditas ini muncul pertama kali dalam bab ringkasan. Setelahnya, uraian yang sama juga kembali ditemukan dalam uraian dakwaan keempat dari total tujuh dakwaan CFTC terhadap Binance.

Dakwaan keempat itu menuding Binance gagal mendaftarkan diri sebagai “Pasar Kontrak yang Ditunjuk” atau “Fasilitas Eksekusi Swap”. Rangkaian gugatan ini dilayangkan selama Binance membuka exchange dengan merek dagang AS pada 2019 silam.

Berkas ini memuat untuk pertama kalinya pandangan komisi yang secara eksplisit menyatakan LTC sebagai komoditas, dan bahkan disebut berkali-kali dalam pengaduan. Sebelumnya, BTC dan ETH juga kerap menjadi bahan objek kategorisasi eksperimental oleh regulator. Status mereka yang kabur di mata regulator membuat regulasi dan kewenangan pengawasan kripto di AS saling tumpang-tindih antar lembaga.

Problem Kategorisasi Kripto di AS

Kategorisasi kripto sebagai sebuah objek di mata regulator AS berbeda-beda sesuai dengan lembaga yang memandangnya. Klaim CFTC bahwa BTC, LTC, dan ETH adalah komoditas menambah panjang daftar kategorisasi kripto di AS.

Sebelumnya, Ketua Securities and Exchange Commission (SEC) Gary Gensler mengatakan bahwa semua aset kripto kecuali Bitcoin, masuk kategori sekuritas. Klaim ini membuat status ETH yang oleh petinggi SEC sebelumnya diyakini sebagai bukan sekuritas menjadi gugur.

Di luar itu, ada juga pandangan yang menyatakan bahwa BTC, LTC dam LTC seharusnya dikategorisasi sebagai mata uang, sehingga pengawasan yang tepat terhadap aset kripto tersebut seharusnya ada di tangan Financial Crimes Enforcement Network (FinCen). Sementara lembaga pengepul pajak Internal Revenue Service (IRS) mengklasifikasikan kripto sebagai properti, yang artinya mereka akan memungut pajak dalam setiap transaksi kripto.

Ketidakkonsistenan ini telah menyebabkan kritik terhadap penegakan hukum, tetapi dalam kasus ethereum khususnya, bahwa hal itu diulangi sebagai komoditas menegaskan bahwa crypto berpotensi dimulai sebagai keamanan, dalam hal ini melalui ICO, dan akhirnya menjadi komoditas.

Inkonsistensi regulator AS ini menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi mereka. Kondisi ini akan memicu kebingungan dan keraguan publik, terutama mereka yang hendak atau talanjur terjun berinvestasi pada kripto.

CFTC sendiri punya kepentingan untuk mengategorisasi BTC, LTC, dan ETH sebagai komoditas agar gugatan mereka terhadap Binance mendapat jangkar fondasi yang sah secara formal. CFTC harus menetapkan bahwa sebenarnya ada komoditas yang diperdagangkan di Binance lantaran mereka berargumen bahwa bursa tersebut menawarkan ‘komoditas’ berjangka tanpa mendaftar ke CFTC.