Daftar Koin Kripto yang Terkait dengan DCG, Grayscale dan Genesis

Share :

Portalkripto.com — Tekanan yang dialami holding perusahaan kripto raksasa, Digital Currency Group (DCG) menjadi salah satu hal yang disorot oleh komunitas kripto belakangan ini. Beberapa koin kripto yang terkait dengan DCG maupun dua anak perusahaannya, Genesis Global dan Grayscale Investments, disinyalir berpotensi menghadapi gejolak harga.

Sejumlah koin yang dikhawatirkan terkena dampak sistemik tekanan DCG ini tidak secara langsung terkait dengan perusahaan induk atau Genesis, namun dimiliki sebagai portofolio investasi Grayscale Investments yang merupakan salah satu firma investasi kripto terbesar di dunia.

Berdasarkan data resmi perusahaan, Grayscale memiliki sejumlah portofolio investasi kripto, antara lain Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Basic Attention Token (BAT), Bitcoin Cash (BCH), Chainlink (LINK), Decentraland (MANA), Ethereum Classic (ETC), Filecoin (FIL), Horizen (ZEN), Litecoin (LTC), Livepeer (LPT), Solana (SOL), Stellar Lumens (XLM), dan Zcash (ZEC).

Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) dan Grayscale Ethereum Trust (ETHT) menjadi dua produk aset kripto terbesar yang dikelola Grayscale. Total dana yang dikelola GBTC mencapai $10,7 miliar, setara lebih dari 3% total suplai (600.000 BTC) dan ETHT $3,8 miliar setara lebih dari 2,5℅ total suplai (2,9 juta lebih keping ETH).

Di luar kedua aset tersebut, Grayscale memiliki persentase koin kripto dengan jumlah cukup signifikan dalam dafta aset token kelolaan mereka. Daftarnya termasuk antara lain ETC dengan lebih dari 8,5%, ZEN lebih dari 4,5%, ZEC 2,5%, LTC 2,1%, BCH 1,6%, dan MANA 1%.

Daftar 9 besar koin yang jadi portofolio investasi Grayscale (Sumber: Coinglass).

Kecurigaan Komunitas

Radar kecurigaan komunitas kripto terhadap  potensi dumping aset kripto yang terkait DCG-Grayscale ini sudah muncul sejak jelang akhir 2022. Pada 15 Desember, Bitvavo menuding DCG sedang dilanda “krisis likuiditas”. Selanjutnya, analis kripto Miles Deutscher membagikan grafik penurunan harga dua digit yang dialami sejumlah altcoin koleksi DCG–merujuk pada data portofolio investasi Grayscale.
Deutscher meyakini aksi dumping ini diduga kuat terjadi lantaran DCG sebagai perusahaan induk dipaksa untuk menjual banyak aset yang mereka investasikan untuk mendapatkan infus likuiditas jangka pendek.

“Kerusakan parah dan cepat ini hanya benar-benar mengarah pada satu kesimpulan yaitu bahwa DCG sebenarnya menjual aset untuk mendapatkan likuiditas,” kata Deutscher.

 

Sengkarut DCG, Grayscale dan Genesis

Walau DCG, Grayscale, dan Genesis kerap menyangkal keterkaitan unit usaha satu sama lain, hubungan antara ketiga institusi ini tak bisa dikesampingkan begitu saja. Dalam banyak kasus, hubungan keterkaitan antara masing-masing institusi ini justru terang kelihatan.

 

Kaitan antara DCG dan Genesis misalnya, saat ini tengah menjadi sorotan. Belum lama ini, pendiri Gemini, Cameron Winklevoss menulis surat terbuka kepada bos DCG, Barry Silbert. Dia meminta agar Barry membayar utang Genesis kepada Gemini sebesar lebih dari $900 juta. Utang itu berasal dari dana pelanggan program Gemini Earn yang tak kunjung cair.

Cameron juga menyebut bahwa DCG memiliki utang sebesar $1.675 miliar kepada Genesis. Utang miliaran dolar terhadap anak perusahaan tersebut dituding sebagai buang keladi krisis yang melanda Genesis. Barry membantah bahwa DCG memiliki utang kepada Genesis.

Tuduhan utang dari Cameron ini dilontarkan sesuai dengan laporan Wall Street Journal pada November 2022 yang menyebut DCG berutang kepada Genesis sekitar $575 juta dengan waktu jatuh tempo pada Mei 2023, serta utang surat promes $1,1 miliar yang jatuh tempo pada Juni 2032.

Cameron kemudian mengungkapkan bahwa Genesis mengalami krisis karena pinjaman yang cukup besar dari DCG. Pinjaman ini sudah dibantah oleh Silbert.

Kabar teranyar, Genesis yang sebelumnya dilaporkan nyaris bangkrut karena $175 dananya tersangkut di FTX, telah memecat 30% karyawannya. Sedangkan DCG dilaporkan menutup salah satu anak perusahaannya yang bergerak sebagai manajer investasi, HQ.

Sementara Grayscale, saat ini masih dalam kondisi terseok-seok. Saham kedua portofolio investasi andalan mereka, GBTC dan ETHT, dipasarkan dengan harga diskon besar-besaran di bursa saham Amerika Serikat (AS), Nasdaq. Harga saham GBTC didiskon 38,54%, sedangkan harga saham ETHT diskon 50%. Besaran diskon ini merujuk pada jarak antara harga GBTC dan ETHT di Nasdaq dengan harga aktual Bitcoin dan Ether di pasar kripto.

Untuk mengurangi kerugian tersebut, Grayscale berencana melakukan buyback 20% saham investor GBTC. Walaupun belum pasti lantaran harus mendapat persetujuan investor, tawaran Grayscale ini direspon negatif oleh komunitas kripto lantaran dikhawatirkan Grayscale bakal melakukan aksi jual besar-besaran untuk memperoleh dana buyback saham GBTC. Aksi likudisi BTC ini hampir pasti bakal menimbulkan gejolak pasar.