Dampak Pasar Kripto yang Bearish, Penjualan NFT Ikut Turun

Share :

Portalkripto.com — Dampak pasar kripto yang bearish di kuartal pertama 2022 telah menyebabkan penurunan minat investor pada koleksi digital NFT.

Menurut data Google Trends yang diambil pada 30 Mei 2011, minat pada topik NFT selama satu tahun telah menurun, mencapai posisi terendahnya pada bulan ni.

Istilah NFT mencapai nilai 26 pada hari-hari terakhir bulan Mei. Jumlah ini menurun 74% dibandingkan saat puncaknya pada Januari 2022 yang mencapai angka penuh 100.

http://

Pada Januari 2022, volume bulanan pasar NFT utama mencapai rekor penjualan tertinggi sepanjang masa sebesar $16,54 miliar. Sementara di hari-hari terakhir bulan Mei, total volume bulanan sekitar hanya $4 miliar, turun 75% dari volume Januari.

Beberapa NFT yang berkontribusi pada pencapaian Januari antara lain Bored Ape Yacht Club (BAYC), Mutant Ape Yacht Club (MAYC), dan Axie Infinity.

Pada hari-hari terakhir bulan Mei, volume penjualan NFT BAYC berada di kisaran $200 juta, turun 41% dalam empat bulan.

Pada Januari 2022, volume penjualan Axie Infinity dan Mutant Ape Yacht Club masing-masing sekitar $126,49 juta dan $252,33 juta.

Axie Infinity memiliki total volume penjualan $6,6 juta sementara MAYC memiliki $163,96 juta pada bulan Mei. Secara keseluruhan, Axie Infinity mengalami penurunan sebesar 94% sementara BAYC mengalami penurunan volume penjualan sebesar 36%.


Jelajahi Artikel Lain:

NFT di Jaringan Ethereum Melesu, Proyek Solana Terus Tumbuh

eBay Luncurkan NFT Pertamanya Seharga Rp145.570


Secara umum, isu utama yang selalu trending di mesin pencarian Google di seluruh dunia adalah inflasi, krisis Ukraina/Rusia, kontrol senjata, dan kehancuran pasar kripto secara keseluruhan (dengan harga dan nilai total aset digital yang terkunci). Empat isu itu mendominasi pola pencarian di Google.

Prospek NFT Dua Tahun Mendatang

Meski pasarnya saat ini sedang turun, namun industri NFT dinilai memiliki prospek yang cerah.

Menurut laporan CoinGecko, pasar NFT diperkirakan akan menyentuh volume $800 miliar dolar dalam dua tahun ke depan. Laporan itu menunjukkan, dari 871 responden, sekitar 72% di antaranya sudah memiliki NFT dan lebih dari 50%-nya menyatakan memiliki 5 NFT atau lebih.

“Sektor metaverse ini diproyeksikan bergerak ke angka $800 miliar selama 2 tahun ke depan, dan game tampaknya menjadi titik masuk yang paling besar ke pasar NFT,” tulis CoinGecko dalam laporannya..

Laporan tersebut juga menunjukkan keseimbangan investor antar generasi. Sebanyak 43,6% investor NFT yang disurvei berusia antara 18-30 tahun dan 45,2% berusia antara 30-50 tahun.

Pasar NFT ke depan tampaknya masih didominasi koleksi populer seperti Bored Ape Yacht Club (BAYC) dan CryptoPunks.

Sebanyak 35,8% responden juga mengatakan mereka tertarik dengan NFT yang terkait dengan game play-to-earn dan metaverse, sedangkan 25 % menyatakan mereka lebih menyukai NFT karya seni.

Meskipun data dari TeleGeography menyatakan sudah ada lebih dari 7,1 miliar perangkat seluler aktif di seluruh dunia, PC komputer tetap menjadi pilihan utama untuk perdagangan dan pencetakan NFT. Sebanyak 60% investor melakukannya di PC.

“Data ini menunjukkan kemudahan PC untuk menavigasi pencetakan/perdagangan NFT yang sensitif terhadap waktu,” kata CoinGecko.

Harga terendah atau floor price juga menjadi bahan pertimbangan bagi para kolektor NFT. Sebelum membeli NFT, 38,5% responden akan melihat floor price-nya terlebih dahulu daripada melihat popularitas dan nilai artistiknya.

Ethereum diprediksi masih tetap menjadi jaringan dominan untuk NFT, disusul Polygon dan Solana. Selain itu, OpenSea masih mendominasi aktivitas perdagangan, disusul Solanamart dan LooksRare.