Dijegal Regulator AS, Binance Alami Outflow Stablecoin Terbesar dalam Sejarah

Share :

Portalkripto.com — Tahun 2023 mungkin menjadi salah satu tahun terberat yang dialami exchange kripto Binance. Setelah digugat Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) AS, Binance mencatat arus keluar (outflow) stablecoin terbesar sepanjang sejarah.

Menurut data platform analitik Glassnode, dalam laporan berjudul ‘The Binance Stablecoin Shuffle’ yang dirilis Senin, 3 April 2023, net outflow stablecoin dari Binance pada pekan lalu mencapai $295 juta per hari. Jumlah ini mengalahkan outflow stablecoin saat exchange FTX ambruk.

Netflow stablecoin di Binance. (sumber: Glassnode)

“Terlepas dari adanya gesekan antara Binance dan regulator, platform ini terus melakukan perombakan stablecoin, dan masih menjadi exchange terpusat terbesar di pasar (kripto),” tulis Glassnode.

Nilai cadangan aset yang dipegang Binance dan tercatat dalam proof-of-reserve juga anjlok sebesar 29,6 miliar atau 45,1% dari all-time high (ATH) pada November 2021 yang mencapai $65,5 miliar. Saat ini nilai cadangan aset Binance, yang terdiri dari berbagai aset kripto, tercatat sebesar $35,9 miliar.

Kejatuhan nilai ini dipicu oleh penurunan harga token di sepanjang bear market 2022. Tak hanya itu, Binance juga dinilai merugi dengan adanya aksi penebusan BUSD besar-besaran dalam sebulan terakhir ini.

Kepemilikan aset Binance dalam proof-of-reserve. (sumber: Glassnode)

Meski demikian, kepemilikan Bitcoin (BTC) Binance justru naik sebanyak 67.930 BTC year-to-date. Sementara kepemilikan Ether (ETH) cenderung stagnan.

Kapitalisasi Pasar Stablecoin

Glassnode juga melaporkan dampak Binance USD (BUSD) terhadap pangsa pasar stablecoin. Stablecoin hasil kerja sama antara Binance dan Paxos tersebut telah dinyatakan tidak akan kembali dirilis.

Kapitalisasi pasar BUSD tercatat terus merosot. BUSD yang sempat berada di posisi kelima kripto terbesar di dunia, kini hanya menyisakan kapitalisasi pasar $7,7 miliar.

Menurut laporan tersebut, total kapitalisasi pasar empat stablecoin terbesar (USDT, USDC, BUSD, dan DAI) juga terus anjlok dalam 12 bulan terakhir, dari $156,8 miliar saat awal keruntuhan LUNA, menjadi $125,8 miliar saat ini. Total kapitalisasi pasar keempat stablecoin itu juga tercatat telah anjlok hingga 22% dari all-time high (ATH) di $161,56 miliar pada Maret 2022.

Di tengah penurunan ini, USDT semakin mendominasi pasar stablecoin dengan pangsa pasar 63,7%. Kapitalisasi pasar Tether (USDT) tahun ini berhasil menguat hingga menyentuh $79,5 miliar.

Menguatnya USDT tak terlepas dari masalah yang menimpa dua stablecoin saingannya, USD Coin (USDC) dan Binance USD (BUSD). Dari grafik bisa terlihat, USDC kehilangan kapitalisasi pasar hingga $10 miliar atau 23% setelah Silicon Valley Bank, bank penyimpan cadangan uang tunai USDC, kolaps.

Kapitalisasi pasar stablecoin. (sumber: Glassnode)

Stablecoin menjadi salah satu komponen terpenting dalam ruang aset digital. Kripto yang berpasak dengan aset lain ini berfungsi sebagai gerbang bagi mata uang fiat untuk masuk dan keluar pasar.

DISCLAIMER : Bukan ajakan membeli! Investasi atau perdagangan aset crypto masih beresiko tinggi. Artikel ini hanya berisi informasi yang relevan mengenai aset kripto tertentu.