Dokumen Pengadilan Ungkap John Ray Sibuk Cari Modal untuk FTX 2.0

🔊 Mode Dengar

Portalkripto.com — Dokumen pengadilan yang diajukan CEO sementara FTX, John Ray III, pada April 2023 ramai dibicarakan di Twitter. Dalam dokumen itu, Ray mengungkapkan perincian bayarannya pada April 2023 yang mencapai $290.000 atau sekitar Rp4,3 miliar.

Ray diketahui banyak melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan administratif dan hukum. Namun, pekerjaannya yang paling menarik perhatian adalah merancang proyek FTX 2.0, untuk membangkitkan kembali exchange yang telah bangkrut pada November tahun lalu itu.

FTX CEO John Ray III confirms FTX 2.0 plans. pic.twitter.com/FeCXOvdrt0

— FTX 2.0 Coalition (@AFTXcreditor) May 22, 2023

Ada banyak hal yang telah dilakukan Ray dalam proyek tersebut, termasuk berkonsultasi dengan perusahaan keamanan siber Sygnia untuk memperkuat platform kripto internasional itu.

Ia dilaporkan telah menyelesaikan materi proyek FTX 2.0 untuk didistribusikan kepada investor. Perusahaan modal ventura Tribe Capital dikabarkan telah menyatakan minatnya untuk membangkitkan FTX.

Ray juga telah melakukan pembicaraan dengan beberapa bank investasi, termasuk dengan Perella Weinberg Partners LP. Menurut dokumen pengadilan, ia sudah meninjau daftar calon investor FTX 2.0.

Pengacara dari Sullivan & Cromwell bulan lalu telah membocorkan rencana mengenai kemungkinan FTX akan dihidupkan kembali pada kuartal kedua 2024. Menurut firma hukum itu, sebagian dana pelanggan akan digunakan untuk mewujudkan rencana FTX 2.0.

Token FTT Pumping

Terungkapnya detail proyek FTX 2.0 langsung membuat token asli FTX, FTT, pumping hingga 13% dari $1 menjadi $1,16. Kini FTT diperdagangkan di harga $1,08, menurut data CoinMarketCap.

Setelah FTX menyatakan diri bangkrut, harga FTT ikut terjun bebas dari kisaran $25 menjadi $1. Selama proses kebangkrutan FTX, FTT telah beberapa kali mengalami kenaikan harga, namun belum bisa kembali pulih seperti periode sebelum bangkrut.