Portalkripto.com — Mantan Chief Technology Officer (CTO) Coinbase, Balaji Srinivasan, mengungkapkan keyakinannya bahwa Bitcoin (BTC) bisa menyentuh harga $1 juta atau Rp15 miliar, pada 17 Juni 2023. Menurutnya, kenaikan ekstrem Bitcoin ini akan didorong oleh devaluasi nilai dolar AS dalam tiga bulan ke depan.
Balaji bahkan berani bertaruh dengan dua netizen di Twitter, dengan nilai taruhan mencapai $2 juta (Rp46 miliar). Jika prediksinya meleset, dua netizen itu masing-masing akan menerima stablecoin USDC senilai $1 juta.
I will take that bet.
You buy 1 BTC.
I will send $1M USD.
This is ~40:1 odds as 1 BTC is worth ~$26k.
The term is 90 days.
All we need is a mutually agreed custodian who will still be there to settle this in the event of digital dollar devaluation.
If someone knows how to do this… https://t.co/tcuBNd679T pic.twitter.com/6Aav9KeJpe— Balaji (@balajis) March 17, 2023
Ia menjelaskan, dolar AS akan masuk periode hiperinflasi sehingga dunia akan menganggap Bitcoin sebagai emas digital dan orang-orang berbondong-bondong membelinya. Hal tersebut yang kemudian akan mendorong lonjakan harga Bitcoin, yang ia sebut dengan istilah ‘hyperbitcoinization’.
Jika skenario Balaji terjadi, maka kapitalisasi pasar Bitcoin akan menyentuh $19,3 triliun, melonjak tajam dari kapitalisasi pasarnya saat ini yang mencapai $532 miliar. Sebagai perbandingan, valuasi pasar saham tercatat sebesar $40,5 triliun per Desember 2022.
Sejak kegagalan terus terjadi di industri perbankan global dan Wall Street goyah, Bitcoin justru semakin perkasa dengan menyentuh $28.000 untuk pertama kalinya dalam sembilan bulan terakhir. Bitcoin tercatat sudah mengalami kenaikan hingga 40% sepanjang 2023.

Menurut Datawallet, harta kekayaan Balaji saat ini diperkirakan mencapai $150 juta. Ia bergabung dengan Coinbase setelah perusahaan yang didirikannya, Earn.com, dibeli oleh exchange tersebut.
Balaji bekerja di Coinbase selama 14 bulan dan keluar pada Mei 2019. Salah satu prestasinya di Coinbase adalah mengatur penerbitan stablecoin USDC bersama Circle.
Pria lulusan Stanford University ini bukan satu-satunya orang yang memprediksi Bitcoin bisa menyentuh $1 juta. CEO ARK Invest, Cathie Wood, juga mengungkapkan prediksi yang sama, namun harga itu menurutnya bisa dicapai Bitcoin pada 2030.
Mungkinkah BTC Sentuh $1 Juta dalam Tiga Bulan?
Sejumlah analis kripto di Twitter ikut melakukan hitung-hitungan terkait apakah mungkin Bitcoin bisa menyentuh $1 juta hanya dalam waktu tiga bulan. Mereka yang bersuara salah satunya pemodal ventura, Adam Cochran.
Cochran mengaku tak setuju dengan Balaji. Menurut penjelasannya, untuk bisa mencapai $1 juta, Bitcoin harus mengalami kenaikan hingga 3.600% sehingga perlu katalis yang sangat ekstrem untuk bisa mendorong harga Bitcoin ke angka yang setinggi itu.
Ia kemudian membandingkannya dengan kenaikan Bitcoin pada periode 2020-2022 dan periode 2017. Pada 2020-2020, saat dunia tengah mengalami gejolak pandemi, Bitcoin tercatat mengalami kenaikan 547%. Sementara pada 2017, kenaikannya mencapai 1.105%, tetapi saat itu harga Bitcoin masih cukup rendah.
3/25
The bet here, is that within 90 days, Bitcoin will reach a price of $1M USD.
Or around a 3600% gain within the next 90 days.
To put that in perspective, the rally from 2020 – 2022 was only 547% and the 2017 rally at far lower prices was only 1105% gain. pic.twitter.com/7OZZHXNgYX
— Adam Cochran (adamscochran.eth) (@adamscochran) March 18, 2023
Cochran mengemukakan, runtuhnya sistem perbankan AS akan sulit dijadikan sebagai katalis bagi kenaikan Bitcoin kali ini. Aset alternatif seperti Bitcoin, kata dia, biasanya diperlukan saat orang-orang meragukan sebuah mata uang, bukan saat sebuah sistem mengalami kehancuran.
Menurutnya, skema yang diungkapkan Balaji merupakan ‘mimpi’ yang ingin diraih industri kripto setelah diporak-porandakan sepanjang 2022. Ia mengatakan, pasar kripto saat ini seperti haus akan harapan terhadap kenaikan harga.
“Rasanya cukup mengecewakan ada taruhan yang tidak realistis dalam kondisi makro yang berisiko tinggi,” ungkapnya.