Eks Presiden FTX US Curhat, Bongkar Sifat Asli Sam Bankman-Fried

Share :

Portalkripto.com — Mantan Presiden FTX US Brett Harrison mengungkapkan hubungannya yang buruk dengan pendiri FTX, Sam Bankman-Fried. Ia bahkan tak ragu mengatakan, pria 32 tahun itu suka melakukan gaslighting dan manipulasi.

Harrison diketahui mundur dari FTX AS pada September 2022, beberapa pekan sebelum exchange kripto FTX milik Bankman-Fried runtuh. Namun, ia mengaku hubungannya dengan Bankman-Fried sudah memburuk jauh sebelum itu.

“Hubungan saya dengan Sam Bankman-Fried dan para wakilnya telah mencapai titik kemunduran total, setelah berbulan-bulan berselisih tentang praktik manajemen di FTX,” tulisnya dalam sebuah utas panjang di Twitter pada Minggu, 15 Januari 2023.

Harrison sempat mengancam akan mundur pada April 2022 setelah mengetahui kebobrokan perusahaan FTX. Tetapi ia memberikan satu kesempatan lagi bagi dirinya sendiri untuk bisa ikut membenahi exchange tersebut.

Salah satu masalah yang ia hadapi selama memimpin FTX US adalah, Bankman-Fried sering ikut campur dalam menentukan kebijakan internal. Padahal, eks miliarder itu sama sekali tidak terlibat dalam kepengurusan FTX US dan secara struktural hanya bisa mengatur FTX International.

Saat Harrison mencoba membentuk tim hukum, tim pengembangan, dan tim eksekutif independen dan terpisah dari FTX International, Bankman-Fried akan marah. Hal tersebut yang membuat Harrison merasa jabatannya sama sekali tidak berarti.

“Saya bukan satu-satunya di FTX US yang tidak setuju dengan Sam dan orang-orang terdekatnya. FTX US berisi staf dari kalangan profesional berpengalaman mulai dari perusahaan keuangan AS, perusahaan hukum, hingga exchange teregulasi,” ujar Harrison.

Ia sempat menyampaikan keluhan terkait monopoli yang dilakukan Bankman-Fried+. Alih-alih melakukan evaluasi, Bankman-Fried justru disebut mengancam akan memecat dan menghancurkan karier profesional Harrison. Akhirnya, Harrison memilih mundur.

Singgung Masalah Kejiwaan

Dalam utasnya, Harrison mengaku pada awalnya ia merasa kasihan akan ketidakmampuan Bankman-Fried dalam mengelola perusahaan. Ia pikir eks CEO itu mengalami masalah kesehatan mental.

Keduanya telah saling kenal saat sama-sama bekerja di perusahaan trading berbasis di New York, Jane Street. Harrison juga pertama kali mengenal eks CEO Alameda Research Caroline Ellison di Jane Street sebagai anak magang.

Harrison sempat mengagumi Bankman-Fried yang unggul dalam programming. Ia melihat adanya potensi besar di balik sosok pria berambut keriting itu di masa depan.

Benar saja, Bankman-Fried berhasil membangun kerajaan kriptonya sendiri. Bahkan exchange kripto FTX berhasil menjadi exchange terbesar kedua di dunia.

Pada Maret 2021, menurut pengakuan Harrison, ia direkrut oleh Bankman-Fried untuk menjadi Presiden FTX US hanya melalui pesan singkat. Setelah bekerja bersama selama enam bulan, baru Harrison menyadari ada yang salah dalam kepemimpinan juniornya.

Selepas move on dari FTX US, Harrison meluncurkan perusahaan software kripto yang berhasil mendapatkan pendanaan hingga $100 juta. Ia mengaku ingin terus berkontribusi di industri kripto, tetapi tidak lagi dengan Bankman-Fried.