Bitcoin: Rp. 1.914.474.308 | 24h: 1.5%Ethereum: Rp. 48.231.920 | 24h: 1.28%XRP: Rp. 45.955 | 24h: 3.65%Solana: Rp. 2.613.529 | 24h: 0.5%Pudgy Penguins: Rp. 473 | 24h: 27.29%Inspect: Rp. 334 | 24h: -3.74%Hedera: Rp. 4.000 | 24h: 26.34%Bounce Token: Rp. 181.634 | 24h: 12.93%
Lihat Market

Harga Bitcoin Naik Lagi, Tapi Data Historis Tunjukkan Ada Potensi Penurunan Tajam

Harga Bitcoin Naik Lagi, Tapi Data Historis Tunjukkan Ada Potensi Penurunan Tajam
Share :

Portalkripto.com – Harga Bitcoin kembali menunjukkan taringnya dengan menembus level $87.000 hari ini, 21 April 2025, mematahkan konsolidasi yang sempat membelenggu sepanjang pekan ini di kisaran $83.000 hingga $85.000. Dalam 24 jam terakhir BTC mencatatkan apresiasi sebanyak 2,6%.

Namun, kenaikan ini belum sepenuhnya menenangkan pasar. Tanda-tanda potensi koreksi besar—berdasarkan analisa data historis—hingga 70–80% dari puncaknya di $109.356 pada 20 Januari 2025 masih menjadi kekhawatiran utama investor. Banyak analis mempertanyakan: apakah ini bull trap sebelum penurunan lebih dalam?

BTC/USDT 1 Day via Tradingview

BACA JUGA: Tak Ada Lagi Alt Season, CIO Bitwise: Era Spekulasi Kripto Telah Berakhir

Penurunan 70%–80% Masih Jadi Ancaman?

Dalam sejarah pergerakan pasar kripto, Bitcoin umumnya mengalami koreksi sebesar 78% hingga 84% dari puncaknya selama fase bear market. Jika skenario itu kembali terjadi, BTC bisa merosot hingga $21.871 (koreksi 80%) atau sekitar $32.806 (koreksi 70%).

Dengan harga puncak terakhir di $109.356, bahkan penurunan 60% saja akan membawa harga BTC ke kisaran $43.742. Ini masih jauh dari harga saat ini, yang berarti pasar bisa menghadapi tekanan jual lebih lanjut apabila tren bearish benar-benar terjadi.

Bitcoin seasonality via Tradingview

Ethereum juga tidak lepas dari tekanan. ETH sempat menyentuh $4.111 pada 15 Desember 2024, dan kini telah terkoreksi lebih dari 66%—mendekati potensi koreksi 70–80% seperti yang dialami pada siklus sebelumnya.

Musim Panjang Bear Market?

Sejak rekor harga tertinggi di Januari, hampir tiga bulan telah berlalu. Jika mengikuti rerata historis durasi bear market—yakni antara 10 hingga 13 bulan—maka pemulihan baru bisa terjadi paling cepat pada Februari 2026 atau bahkan hingga Mei 2026.

Namun, pengalaman pasca bull run 2021 menunjukkan bahwa durasi bear market bisa jauh lebih lama dari estimasi tersebut.

Resiliensi atau Koreksi Lebih Dalam?

Dengan sentimen pasar yang masih penuh ketidakpastian, investor disarankan untuk memperhatikan level support penting dan menerapkan strategi manajemen risiko yang ketat. Diversifikasi portofolio menjadi kunci untuk bertahan menghadapi volatilitas tinggi dan tren jangka menengah yang belum pasti.

Apakah Bitcoin sedang membangun dasar baru sebelum reli berikutnya, atau justru bersiap menuju koreksi lebih dalam? Hanya waktu yang bisa menjawab.