Portalkripto.com — Harga Bitcoin (BTC) dan sejumlah aset kripto lainnya bergerak naik beriringan dengan munculnya kabar teranyar terkait perkembangan debt ceiling atau plafon utang Amerika Serikat (AS).
Data Coingecko memperlihatkan BTC sempat naik 2% ke harga jual lebih dari $27.000 pada 28 Mei. Dalam 24 jam terakhir, harga BTC kembali pumping hingga menembus angka puscu $28.355. Tren pumping harga ini melanjutkan kenaikan sebelumnya yang terjadi pada 26 Mei.
Kenaikan harga kali ini memicu aksi likuidasi $52,55 juta BTC dalam 24 jam terakhir di mana lebih dari $42,79 juta di antaranya adalah likuidasi short. Sedangkan total likuidasi pasr kripto mencapai $128,73 juta di mana $102,64 juta di antaranya dalam posisi short.
Krisis debt ceiling AS sendiri nampaknya telah memperlihatkan hilal jalan keluar. Baru-baru ini, Presiden Joe Biden menyatakan telah mencapai kesepakatan prinsipil dengan Ketua DPR AS, Kevin McCarthy terkait plafon utang.
Biden menganggap kesepakatan ini sebagai kabar baik karena mencegah bencana gagal bayar yang akan menyebabkan resesi dan merajalelanya pengangguran. Rincian kesepakatan masih akan dipertajam tim negosiasi sebelum kemudian disidangkan di DPR dan Senat.
Earlier this evening, Speaker McCarthy and I reached a budget agreement in principle.
It is an important step forward that reduces spending while protecting critical programs for working people and growing the economy for everyone. And, the agreement protects my and…
— President Biden (@POTUS) May 28, 2023
Belum diketahui jumlah batas atas ambang utang yang disepakati. Perkiraan JPMorgan, surat utang negara baru (T-bills) yang akan diterbitkan mencapai hampir $1,1 triliun.
Sedangkan batas atas utang pemerintah AS saat ini mencapai $31,4 triliun. Plafon utang anyar ini disebut bakal kedaluwarsa dengan waktu jatuh tempo dua tahun ke depan.
Deadline kesepakatan debt ceiling ini jatuh pada 5 Juni, berdasarkan keterangan anyar Menteri Keuangan Janet Yellen. Sebelumnya Janet menyatakan pemerintah AS akan kehabisan waktu bila tidak menaikkan batas utang hingga 1 Juni.
Kenaikan plafon utang dilakukan dengan menerbitkan utang anyar dalam bentuk obligasi treasuri. Eks kepala riset CoinDesk dan Genesis Trading, Noelle Acheson mengatakan penerbitan utang akan membuat duit investor mengalir lebih deras ke produk obligasi AS ketimbang aset lain termasuk BTC dan kripto lain.
“Uang akan berpindah dari kas dan aset berisiko ke obligasi pemerintah AS, terutama karena imbal hasil instrumen ini meningkat untuk mengimbangi bertambahnya suplai,” kata Noelle dikutip dari CoinDesk.
Di sisi lain, ada juga anggapan yang menilai kenaikan utang akan memperkuat posisi BTC sebagai aset anti inflasi ketimbang dolar AS yang nilainya terus susut. Investor kripto Anthony Pompliano mengatakan kesepakatan debt ceiling ini akan terus berulang dalam setiap siklus jatuh tempo.
Kebiasaan menambah utang tersebut pada gilirannya akan berisiko mendevaluasi dolar. Seiring devaluasi dolar, sejumlah aset lain termasuk BTC, akan dinilai lebih berharga.