Portalkripto.com– Aktivis pro demokrasi Hongkong terus melakukan upaya perlawanan atas pembungkaman yang dilakukan oleh pemerintah Hongkong terhadap aktivitas mereka.
Salah satunya dengan mengamankan tabloid pro-demokrasi Apple Daily yang mereka kelola ke dalam sistem blockchain. Hal ini dilakukan setelah otoritas setempat telah membredel tabloid tersebut dengan alasan Undang-undang keamanan nasional.
Dengan menyimpan sejumlah artikel dalam sistem jaringan blockchain, tabloid Apple Daily kini bebas dari pemblokiran yang dilakukan oleh otoritas Hongkong. Seorang aktivis anonim yang bekerja di bidang teknologi, telah mengunggah artikel Apple Daily di platform penyimpanan file terdesentralisasi ARWeave sejak minggu ini.
LIHAT JUGA: Harga Bitcoin Recovery (+4,6%), Begini Analisa Pergerakan Selanjutnya
Platform ini menyebarkan struktur seperti blockchain yang disebut blockweave untuk memungkinkan penyimpanan file secara permanen di seluruh jaringan komputer yang terdistribusi. Menurut sumber yang dikutip dari Cointelegraph, lebih dari 4.000 artikel Apple Daily telah diunggah di ARWeave pada hari Kamis, 23 Juni 2021.
Apple Daily merupakan salah satu surat kabar pro-demokrasi Hongkong yang paling vokal atas kebijakan pemerintah yang membungkam aktivis pro demokrasi. Mereka terus mengkritisi kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Hongkong dan China yang dinilai tidak demokratis.
Karena dinilai terlalu vokal, pekan lalu, polisi Hongkong membekukan Apple Daily dan menangkap sejumlah pendiri tabloid tersebut. Pembekuan ini menyebabkan tabloid tersebut berhenti mencetak dan juga menutup situs beritanya.
Cara seperti ini sebelumnya telah dilakukan oleh masyarakat Hongkong untuk berjuang melawan sensor pemerintah menggunakan teknologi blockchain. Sebelumnya, penyiar publik Radio Television Hong Kong mengarsipkan konten melalui LikeCoin, infrastruktur penerbitan terdesentralisasi berbasis blockchain.
LIHAT JUGA: Bitcoin dan BNB Koreksi Lagi, Berikut Teknikal Analisa Jika Ingin “Buy The Dip”
Di bawah undang-undang keamanan nasional, pemerintah Hong Kong bisa melakukan pemblokiran atau penghapusan konten yang dianggap subversif. Hal ini meningkatkan kekhawatiran sejumlah aktivis pro demokrasi akan kebebasan berbicara dan berekspresi.
Dengan kejadian seperti ini, industri crypto dan blockchain sangat memungkinkan setiap orang di seluruh negara untuk melawan kekuatan terpusat yang represif. Dengan membangun jaringan terdesentralisasi yang pada dasarnya tidak mungkin untuk ditutup, mereka bisa melawan sensor negara.