Portalkripto.com – Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI) Amerika Serikat turun menjadi 2,3% secara tahunan, lebih rendah dari ekspektasi analis sebesar 2,4%. Data yang dirilis pada 13 Mei 2025 ini menjadi level terendah sejak Februari 2021.
Sebagai indikator utama inflasi, CPI digunakan oleh Federal Reserve (The Fed) untuk menilai stabilitas ekonomi dan menjadi acuan penting dalam penentuan suku bunga.
Penurunan CPI kali ini secara teori menjadi angin segar bagi aset berisiko seperti kripto dan saham. Sebab, inflasi yang melandai membuka peluang bagi The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneter.
Biasanya, data CPI yang lebih tinggi dari perkiraan dapat memupus harapan pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat, sehingga menekan harga aset berisiko. Sebaliknya, jika CPI melemah, harapan terhadap penurunan suku bunga akan meningkat, mendorong reli di pasar.
Pada Maret dan April lalu, data CPI yang lebih lemah dari ekspektasi turut mendorong harga Bitcoin naik secara konsisten, seiring meningkatnya minat institusional. Namun, rilis data Mei ini hadir di tengah volatilitas pasar akibat pernyataan hawkish dari The Fed dan ketidakpastian arah kebijakan moneter.
Penurunan inflasi ini memberi sinyal positif bagi potensi pelonggaran kebijakan, setelah The Fed mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%–4,5% selama enam bulan terakhir.
BACA JUGA: Sinyal Bullish: Pasokan Bitcoin Tak Likuid Cetak Rekor Sepanjang Masa
Dampak ke Pasar Kripto
Di pasar kripto, Bitcoin (BTC) sempat mengalami tekanan menjelang rilis CPI, turun dari puncak $105.000 ke $100.700, dan kini diperdagangkan di sekitar $103.400. Ethereum (ETH) juga menunjukkan penurunan, sementara XRP justru menguat hampir 2%.
Meski data inflasi yang lebih rendah memicu optimisme pasar, sejumlah analis mengingatkan bahwa dampak dari kebijakan tarif impor baru yang diberlakukan Presiden Donald Trump pada April lalu belum sepenuhnya tercermin dalam angka CPI saat ini.
Para ekonom memperkirakan tekanan inflasi akibat tarif tersebut baru akan terasa dalam beberapa bulan mendatang dan bisa memengaruhi kebijakan The Fed ke depan
Dengan inflasi yang kini mendekati target 2% The Fed, fokus pasar beralih ke pertemuan FOMC berikutnya pada Juni. Keputusan suku bunga akan sangat dipengaruhi oleh data ekonomi lanjutan dan dinamika geopolitik global.