Ethereum: Rp. 44.926.080 | 24h: 5.88%Bitcoin: Rp. 1.802.515.204 | 24h: 1.87%XRP: Rp. 39.218 | 24h: 4.44%Vertex Protocol: Rp. 67 | 24h: 7.38%Solana: Rp. 2.559.027 | 24h: 4.07%Treasure: Rp. 3.226 | 24h: 21.6%Heroes of Mavia: Rp. 2.617 | 24h: 21.66%Pepe: Rp. 0 | 24h: 10.45%
Lihat Market

Inflow Aset Digital Tembus US$3,4 Miliar, Bitcoin dan Ethereum Pimpin Lonjakan

Analisis Harga Bitcoin: Volume Perdagangan dan Kapitalisasi Pasar Menguat
Share :

Portalkripto.com – Produk investasi aset kripto (digital) mencatat arus masuk (inflow) sebesar US$3,4 miliar pekan lalu, menandai inflow mingguan terbesar sejak pertengahan Desember 2024 sekaligus ketiga terbesar sepanjang sejarah.

Berdasarkan laporan mingguan terbaru CoinShares, lonjakan ini terjadi seiring meningkatnya kekhawatiran atas dampak tarif perdagangan terhadap pendapatan korporasi serta pelemahan tajam nilai tukar dolar Amerika Serikat, yang mendorong investor mencari alternatif “safe haven” baru di aset kripto.

“Secara regional, investor asal Amerika Serikat mendominasi, menyumbang US$3,3 miliar dari total inflow. Sentimen positif juga terasa di berbagai negara, dengan Jerman mencatat inflow sebesar US$51,5 juta dan Swiss sebesar US$41,4 juta,” tulis laporan tersebut.

Bitcoin tetap menjadi primadona, dengan produk investasi berbasis BTC menarik inflow sebesar US$3,18 miliar dalam sepekan terakhir. Arus besar ini membantu total aset digital yang dikelola (Assets under Management/AuM) kembali menyentuh US$132 miliar, level yang terakhir tercapai pada akhir Februari 2025.

Sementara itu, Ethereum juga mencatatkan kebangkitan signifikan dengan inflow sebesar US$183 juta setelah delapan minggu berturut-turut mengalami outflow.

Adapun, di antara altcoin, hanya sedikit pergerakan yang terjadi. Solana menjadi satu-satunya altcoin yang mencatat outflow sebesar US$5,7 juta. Sebaliknya, XRP dan Sui justru mencatat inflow positif masing-masing sebesar US$31,6 juta dan US$20,7 juta.

Produk investasi di sektor ekuitas berbasis blockchain turut mencatatkan inflow sebesar US$17,4 juta, dengan minat terbesar pada ETF yang berfokus pada perusahaan pertambangan Bitcoin.

Lonjakan ini mempertegas tren kuat bahwa aset kripto kini semakin dipandang sebagai alternatif investasi utama, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global yang terus membayangi.

Bitcoin Diprediksi Tembus $210.000

Kepala riset di perusahaan perdagangan kuantitatif Presto, Peter Chung, kembali  memprediksi harga Bitcoin (BTC) akan mencapai $210.000 pada akhir tahun 2025.

Dalam wawancara dengan CNBC pada 28 April 2025, Chung menyebutkan adopsi institusional dan ekspansi likuiditas global akan menjadi pendorong utama optimisme jangka panjang terhadap Bitcoin.

Meskipun, ia mengakui bahwa kondisi pasar tahun ini tidak sesuai ekspektasi—khususnya akibat tantangan makroekonomi—Chung menggambarkan koreksi harga baru-baru ini sebagai langkah yang sehat bagi perkembangan Bitcoin.

“Dalam retrospeksi, saya pikir koreksi ini sebenarnya sehat dan telah membuka jalan untuk penilaian ulang Bitcoin sebagai aset arus utama,” jelas Chung.

Nada optimis terkait pertarakan positif Bitcoin pun muncul dari CEO Bitwise, Hunter Horsley. Ia mengatakan lonjakan Bitcoin ke $94.000 terjadi dengan partisipasi ritel yang minim. Melalui analisa tren menggunakan Google Trends, ia menunjukkan pencarian kata “Bitcoin” masih rendah, mengindikasikan bahwa lonjakan ini didorong oleh investor institusi, penasihat keuangan, korporasi, bahkan negara.

“Tipe investor yang membeli Bitcoin kini semakin beragam,” ujar Horsley.

Data dari BitcoinTreasuries.NET juga menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan telah mengakumulasi hampir $65 miliar dalam bentuk Bitcoin untuk cadangan kas mereka.