Portalkripto.com — Perusahan lending kripto yang telah bangkrut, Voyager Digital, diam-diam mentransfer triliunan aset kripto mereka ke bursa selama Februari 2023. Gelombang inflow dari Voyager ini menjadi manuver yang menonjol di tengah gejolak tren harga di pasar kripto selama hampir sebulan terakhir.
Firma pelacakan blockchain Arkham Intelligence mencatat jumlah inflow penjualan yang dibukukan Voyager mencapai $100 juta per pekan. Data dari Etherscan mencatat Voyager telah menerima lebih dari 150 juta USDC yang setara Rp2,3 triliun dari bursa Coinbase dalam sebulan terakhir.

Data transaksi Voyager Digital di bulan Februari 2023 (Sumber: Etherscan)
Catatan Arkham menambahkan bahwa Voyager memiliki sekitar $700 juta aset kripto dalam dua dompet digital milik mereka. Adapun daftar koleksi kripto terbesar milik Voyager adalah $268 juta Ether (ETH), $236 juta USDC dan $77 juta Shiba Inu (SHIB).
Sebelumnya, firma analitik blockchain lain, Lookonchain mencatat Voyager telah mengirimkan inflow sebesar $85,82 juta atau Rp1,308 triliun kripto mereka ke Coinbase sejak 14 Februari.
Daftar inflow ke Coinbase tersebut termasuk di antaranya $28 juta SHIB, $25 juta ETH, $12,85 juta VGX, $4,74 juta LINK, $3 juta SEA, $2,28 juta UNI,$2,15 juta MANA, $1,88 juta ENJ, dan $1,64 juta SAND.
Voyager sendiri telah mengajukan kebangkrutan kepada Pengadilan Distrik Selatan New York pada 5 Juli 2022. Perusahaan ini bangkrut setelah mengalami paceklik akibat terdampak krisis Terra Luna pada Mei 2022 lalu.
Sejumlah aset Voyager telah dibeli Binance.US pada Desember 2022. Namun belakangan Securities and Exchange Commission (SEC) menjegal proses akuisisi aset tersebut dengan menyatakan kesepakatan itu dinilai mungkin melanggar undang-undang (UU) tentang penawaran dan penjualan sekuritas yang tidak terdaftar.