Jack Dorsey Dukung Capres AS Pro Bitcoin Robert Kennedy Jr

Share :

Portalkripto.com — Co-founder Twitter, Jack Dorsey mengeluarkan pernyataan dukungan terhadap salah satu kandidat calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Robert Francis Kennedy Jr (RFK).

Dukungan Dorsey dikeluarkan melalui unggahan di akun Twitter pribadinya 5 Juni 2023. Dorsey menyatakan bahwa Kennedy bisa dan akan mengalahkan kandidat presiden dari Partai Republik, Donald Trump dan Ron DeSantis.

Dorsey yang kini menjadi pilot perusahaan teknologi Block menyatakan unggahannya tersebut sebagai prediksi dan dukungan terhadap Kennedy dalam reli Pilpres 2024.

Robert F. Kennedy sendiri merupakan salah satu kandidat capres dari Partai Demokrat yang akan bersaing dengan inkumben Joe Biden. Ia merupakan keponakan dari mantan presiden AS John F. Kennedy yang tewas ditembak pada 22 November 1963.

RFK dikenal sebagai salah satu politisi yang pro terhadap Bitcoin. Kennedy secara terbuka menyatakan dukungannya untuk Bitcoin sejak Mei 2023. Dia juga beberapa kali mengkritik kebijakan pemerintah Biden terkini yang tampak bermusuhan dengan industri kripto.

Kritik yang keluar dari sosok ini antara lain dilayangkan kepada usulan 30% pajak listrik penambang Bitcoin, Operation Choke Point 2.0, serta narasi kebijakan Central Bank Digital Currency (CBDC) yang dinilainya dapat memicu otoritarianisme.

Dia juga hadir dalam Bitcoin Conference 2023 di Miami, Florida, dan mendeklarasikan pembukaan donasi Bitcoin dalam rangka mendukung pencapresannya lewat lewat Lightning Network.

Kontroversi Robert Kennedy

Walau dikenal pro Bitcoin, sosok RFK ini juga terkenal kontroversial. Ia banyak dikritik karena posisinya sebagai sosok anti-vaksin, terutama selama pandemi COVID-19.

Kennedy juga disebut sebagai salah satu dari 12 orang yang bertanggung jawab atas penyebaran sebagian besar disinformasi COVID-19 secara online, berdasarkan laporan dari Center for Countering Digital Hate (CCDH).

Ia juga memiliki kelompok anti-vaksin Children’s Health Defense. Kelompok kontroversial ini bahkan telah dihapus dari platform Facebook dan Instagram karena dituding menyebarkan disinformasi tentang COVID-19.

Salah satu kontroversi paling terkenal yang dia ukir selama pandemi adalah menyatakan bahwa kebijakan wajib vaksin COVID-19 lebih buruk ketimbang tragedi Holocaust.