Bitcoin: Rp. 1.914.567.909 | 24h: 1.51%Ethereum: Rp. 48.266.406 | 24h: 1.35%XRP: Rp. 46.003 | 24h: 3.76%Solana: Rp. 2.616.027 | 24h: 0.6%Pudgy Penguins: Rp. 476 | 24h: 28.18%Inspect: Rp. 335 | 24h: -3.66%Hedera: Rp. 3.947 | 24h: 24.67%Bounce Token: Rp. 181.810 | 24h: 13.03%
Lihat Market

Jackpot! Penambang Solo Kantongi Rp2,3 Miliar Hanya dengan 17 Terahash

Share :

Portalkripto.com — Seorang penambang independen kembali berhasil memecahkan blok Bitcoin dengan daya komputasi terbatas. Penambang yang diidentifikasi dengan tag 151XTfHBfaDqoNWGGeYobNX2YzFFWuB5YD ini mengantongi rewards 6,25 BTC atau senilai Rp2,4 miliar.

Sang penambang memecahkan blok ke-275 dari blockchain Bitcoin di platform Solo CKPool. Platform itu belakangan ini telah menjadi platform penambangan favorit para penambang solo Bitcoin.

Admin Ck Pool, Con Kolivas, mengatakan, penambang tersebut melakukan penambangan dengan daya komputasi kecil, hanya 17 terahash per detik (TH/s). Artinya, dalam satu detik, penambang ini dapat memproses 17 triliun hash.

Penambang itu juga hanya menggunakan rig model lama, yakni satu unit S9 Bitmain Antminer yang dirilis pada 2017. Antminer telah merilis model terbarunya, yakni Antminer S19XP, pada 2022.

Semakin banyak rig yang dimiliki penambang, semakin besar peluang untuk bisa mendapatkan rewards dari blok dan transaksi. Itulah sebabnya, penambang solo umumnya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk bisa memecahkan blok Bitcoin karena daya komputasinya yang terbatas.

Menurut Kolivas, butuh 450 tahun bagi penambang dengan 17 TH/s untuk bisa memecahkan satu blok Bitcoin. Peluang untuk mengalahkan penambang-penambang raksasa hanya sebesar 1:5.500.

Sepanjang tahun ini, tercatat sudah ada tiga penambang solo yang beruntung memecahkan blok Bitcoin dan mengantongi miliaran rupiah. Pada Maret lalu, seorang penambang independen asal Rusia juga berhasil menambahkan blok 780.112 ke blockchain Bitcoin dengan daya komputasi 270 TH/s.

Penambangan merupakan ciri khas dari blockchain proof-of-work seperti Bitcoin, Dogecoin, dan Litecoin. Tak hanya memecahkan blok dan mendapatkan rewards, penambang juga membantu menjaga jaringan agar tetap terdesentralisasi.