Bitcoin: Rp. 1.939.133.898 | 24h: 2.66%XRP: Rp. 48.318 | 24h: 3.54%Ethereum: Rp. 52.499.534 | 24h: 7.9%Solana: Rp. 2.711.522 | 24h: 5.06%SUI: Rp. 65.110 | 24h: 2.34%Pudgy Penguins: Rp. 541 | 24h: 1.81%ZeroLend: Rp. 1 | 24h: 27.67%Pepe: Rp. 0 | 24h: 9.23%DeFi: Rp. 52 | 24h: -0.11%
Lihat Market

Jenis-jenis Scam yang Wajib Diwaspadai di Pasar Kripto!

Share :

Portalkripto.com — Scam dan peretasan masih menjadi momok bagi investor dan pelaku industri kripto di 2023. Menurut Solidus Labs, sepanjang 2022, ada 15 aksi kejahatan pencurian kripto yang terjadi per jamnya.

Laporan Privacy Affairs mengungkapkan, sepanjang tahun lalu, kripto yang berhasil dicuri mencapai lebih dari $4,3 miliar atau sekitar Rp65 triliun. Angka kerugian ini naik hingga 37% dari 2021.

Kripto yang paling banyak dicuri adalah Bitcoin (70%), Tether/USDT (10%), dan Ether/ETH (9%). Korban biasanya masih berusia produktif, kisaran 20-40 tahun.

Apa saja jenis-jenis scam kripto yang banyak terjadi dan patut diwaspadai?

1. Peretasan

Pengguna platform decentralized finance (DeFi), terutama cross-chain bridge, masih harus berhati-hati. Platform yang menjembatani transaksi untuk berbagai blockchain yang berbeda ini diprediksi masih menjadi target peretas.

Kenapa cross-chain bridge bisa rentan diretas? Platform ini dinilai masih baru sehingga sistem keamanannya masih belum sekuat platform lain di industri kripto.

Cross-chain bridge dikenal lemah dalam keamanan smart contract dan private keys. Pada Q1 2022, 97% aksi peretasan menyasar platform ini.

Ada satu aktor jahat yang paling banyak disebut dalam hampir setiap kasus peretasan kripto, yakni Lazarus Group. Kelompok yang dilaporkan berafiliasi dengan pemerintah Korea Utara ini berhasil menggondol kripto sebesar $1,7 miliar di sepanjang 2022.

2). Rug Pull

Rug pull biasanya terjadi di proyek-proyek kripto atau NFT baru. Setelah proyek dirilis dan uang dari investor mulai masuk, pengembang akan melarikan diri dengan membawa uang investor. Proyek terbengkalai, investor zonk.

Data solidus mengungkapkan, ada 117.000-an token scam sepanjang 2022, naik 41% dari 2021. BNB Chain menjadi jaringan dengan token scam terbanyak, sekitar 12%. Ethereum sebanyak 8%.

Pelaku juga biasanya menarik perhatian investor dengan melakukan wash trading atau skema manipulasi harga pump and dump. Modus yang diwanti-wanti miliarder Mark Cuban ini dinilai bisa menganggu pasar kripto pada 2023.

Wash trading adalah modus manipulasi harga yang dilakukan oleh satu atau dua orang yang berkolusi, dengan cara melakukan pembelian dan penjualan token yang sama beberapa kali dalam waktu singkat untuk menipu pelaku pasar lain.

Tujuan dari modus penipuan ini adalah untuk mempengaruhi aktivitas dan harga aset. Pelaku biasanya ingin menambah jumlah transaksi untuk menaikkan harga.

Skema pump-and-dump ini ilegal di bawah undang-undang AS. Praktik ilegal ini dilarang dalam pasar keuangan tradisional sejak disahkannya Commodity Exchange Act (CEA) pada 1936. Namun belum ada regulasi khusus di pasar kripto terkait modus penipuan ini.

Studi yang dilakukan Forbes pada 2022 juga menunjukkan, setengah dari volume perdagangan Bitcoin di 157 CEX adalah buatan.

Jangan mudah tergiur dengan harga dan volume perdagangan token baru yang melonjak. Pastikan melakukan riset terkait utilitas token dan kredibilitas pengembang agar tak tertipu wash trading dan menjadi korban rug pull.

3). Phishing

Pelaku mengarahkan korban untuk mengklik link ke situs palsu. Saat link itu dibuka, data-data korban semua semua akan terambil. Phishing biasanya disebar melalui email dan sosial media.

Menurut data Solidus Labs, platform sosial media yang paling banyak dimanfaatkan oleh pelaku scam adalah Instagram (32%), Facebook (26%), WhatsApp (9%), dan Telegram (7%).

Jangan buka hyperlink atau attachment dari pengirim yang tidak dikenal atau mencurigakan, terlebih jika wallet kripto terintegrasi dengan komputer pribadi.

4). Scam modus investasi/Skema Ponzi

Pelaku biasanya mempromosikan investasi bodong dan meminta korban menginvestasikan kriptonya dengan iming-iming imbal hasil yang besar. Korban juga diminta menjaring banyak investor lain untuk dapat untung tambahan, mirip dengan skema penjaringan multilevel marketing (MLM).

Dalam skema ponzi, uang investor akan diputar. Uang dari investor baru akan masuk ke kantong penipu dan masuk ke kantong investor lama.

Jangan mudah percaya dengan iming-iming imbal hasil yang besar karena jika investasi tersebut bodong, uang yang telah diinvestasikan akan sulit kembali. Pastikan hanya berinvestasi di entitas atau proyek kripto terpecaya.

5). Scam modus romance

Pelaku mendekati korban dengan cara PDKT. Tidak hanya melalui aplikasi kencan online seperti Tinder, pelaku scam ini juga bisa pura-pura salah mengirim chat di aplikasi perpesanan biasa seperti WhatsApp.

Pelaku akan membangun kenyamanan dan kepercayaan korban sebelum melancarkan aksinya. Mereka akan menanyakan soal wallet kripto dan mulai aksi mencuri.

Menurut Data Federal Trade Commision (FTC) AS, kerugian dari modus ini di industri kripto mencapai $139 juta pada 2022.

Banyaknya aksi scam dan tingginya kerugian yang disebabkan oleh praktik kejahatan itu membuat investor kripto harus ekstra hati-hati. Kecerobohan dan ketidaktahuan bisa membuat investor kehilangan asetnya langsung dalam jumlah besar.