Portalkripto.com — Kerajaan Bhutan, negara yang terletak di kawasan dataran tinggi Himalaya, diam-diam berinvestasi Bitcoin (BTC) dan aset kripto lainnya. Investasi Bitcoin ini dilakukan via Druk Holdings and Investment (DHI) yang merupakan unit investasi pemerintah.
Portofolio investasi Bitcoin milik Bhutan ketahuan dalam sejumlah dokumen pengadilan yang dilihat Forbes. Laporan media tersebut pada 15 April 2023 menyatakan DHI merupakan klien dari dua perusahaan lending kripto yang telah bangkrut, Celsius dan BlockFi.
User Deposit and Withdrawal – 90 Day – Source: Celsius SoFA
Shout out to those who were able to Chapter 7 liquidate themselves at 100 cents on the dollar 🙏🙏 pic.twitter.com/nTdIVFrBXq
— Celsius Loans (@CelsiusLoans) February 20, 2023
Berdasarkan situs webnya, DHI menyebut bahwa mereka memiliki pemegang saham tunggal, yakni Kementerian Keuangan Bhutan. DHI juga adalah pemilik dari sejumlah perusahaan jasa pokok yang melayani jutaan pelanggan dan masyarakat Bhutan, seperti Drukair atau Royal Bhutan Airlines, Bhutan Telecom dan Bhutan Power Corporation.
Laporan Forbes mengklaim bahwa DHI memiliki keterkaitan dengan Voyager dan FTX. Dokumen gugatan dari BlockFi dan dari proses kebangkrutan Celcius juga menunjukkan ikatan dana tersebut dengan aset kripto.
Dokumen Celsius menunjukkan bahwa DHI melakukan deposit dan penarikan berbagai aset kripto–mulai dari Bitcoin, Ether (ETH) hingga USDC–senilai jutaan dolar. Catatan dokumen menyebutkan bahwa DHI menarik sekitar $65 juta dan mendeposit $18 juta dalam bentuk aset digital selama tiga bulan sebelum Celsius bangkrut.

DHI juga memiliki ribuan keping BTC yang dijadikan sebagai kolateral di BlockFi. Perusahaan itu menyebut DHI meminjam 30 juta USDC pada Februari 2022. Namun DHI kemudian dinilai “gagal dan menolak” mengembalikan pinjaman secara keseluruhan. Jaminan kolateral 1.888 Bitcoin milik DHI itu kemudian dilikuidasi BlockFi.
Celsius dan BlockFi adalah dua perusahaan lending kripto raksasa yang mengajukan kebangkrutan pada tahun 2022. Celsius lebih dahulu mangkat pada Juli setelah terkena dampak parah kejatuhan ekosistem Terra Luna, sementara BlockFi menyusul kemudian pada akhir November, beberapa pekan setelah kebangkrutan bursa FTX yang monumental.
Bhutan sendiri merupakan salah satu negara yang terbilang adaptif terhadap ekosistem kripto dan teknologi blockchain. Pada tahun 2021 lalu, bank sentral Bhutan, Royal Monetary Authority (RMA) menandatangani kerja sama dengan Ripple untuk membuat proyek percontohan dalam rangka memfasilitasi pembayaran lintas batas via central bank digital currencies (CBDC).