Kisah ‘Raja Kripto’ Kanada, Diculik dan Disiksa Setelah Tipu Ratusan Investor

Share :

Portalkripto.com — Nasib buruk harus dialami Aiden Pleterski, yang dilaporkan diculik dan disiksa oleh orang tak dikenal pada akhir Desember 2022. Pria Kanada yang mengklaim diri sebagai ‘Raja Kripto’ ini, menjadi korban penculikan setelah didakwa menipu dan menghabiskan puluhan juta dolar uang investor untuk berfoya-foya.

Kasus penculikan Pleterski terungkap dalam dokumen pengadilan setebal 750 halaman yang dirilis pada 14 Maret 2023. Dokumen itu sebenarnya berisi informasi terbaru dari kasus investigasi penipuan yang dilakukan Pleterski.

Namun, media lokal, CTV News Toronto melaporkan, dokumen tersebut turut menyertakan kesaksian ayah kandung Pleterski yang menyatakan bahwa anaknya diculik di pusat kota Toronto dan dibawa berkeliling Ontario selatan selama sekitar tiga hari.

Ayah Pleterski, yang tidak disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa selama dibawa berkeliling Ontario, anaknya disiksa dan dipukuli pelaku. Pleterski diizinkan untuk melakukan panggilan telepon hanya kepada orang-orang tertentu.

“Saya bukan salah satu dari orang-orang yang boleh dia hubungi,” ujar sang ayah, dalam transkrip dokumen pengadilan.

Salah satu orang yang dihubungi adalah pemilik apartemen Pleterski, Sandeep Gupta. Dalam panggilan telepon itu, Pleterski meminta Gupta menyiapkan uang tebusan sebesar $3 juta.

“Saya menerima banyak panggilan telepon dari Aiden, tapi saat itu tengah malam. Sekitar jam 1.30 pagi, saya akhirnya mengangkat telepon itu,” ujar Gupta, yang bersaksi di pengadilan pada 9 Februari 2023.

Beberapa hari kemudian Pleterski dibebaskan di dekat kediaman Gupta. Pembebasan itu terjadi setelah Gupta memberikan uang tebusan.

Kepolisian Toronto menyatakan belum bisa mengidentifikasi saksi dan pelaku dalam kasus tersebut. Petugas juga belum bisa memastikan apakah penculikan ini dilakukan oleh salah satu investor yang berkaitan dengan kasus penipuan investasi Pleterski.

Aiden Pleterski. (sumber:perfectgame)

Hidup Mewah dari Hasil Menipu

Pleterski masih berusia 23 tahun saat mendirikan perusahaan yang bergerak dalam sektor investasi kripto dan valuta asing, tahun lalu. Hidupnya bergelimang harta yang diduga dari hasil menipu para investor.

Masih menurut dokumen pengadilan, perusahaan investasi bodong Pleterski berhasil mengumpulkan dana sebesar $41,5 juta dari ratusan investor. Ia sendiri hanya ikut berinvestasi sebesar $670.000 atau kurang dari 2%.

Alih-alih menginvestasikan uang yang masuk, Pleterski malah memakai seluruh uang itu untuk keperluan pribadinya. Ia menghabiskan $16 juta, atau 38% dari total dana investasi, untuk membeli mobil mewah, menyewa jet pribadi, dan berlibur.

Pria tersebut dilaporkan memiliki 10 mobil mewah, termasuk supercar McLaren Senna edisi terbatas dan langka, yang dihargai $1,6 juta pada September 2021. Pleterski juga menghabiskan $5,5 juta untuk membeli dua properti di Ajax dan Burlington, Ontario.

Namun pada Agustus lalu, perusahaan Pleterski dinyatakan bangkrut. Uangnya di kripto juga berkurang saat pasar kripto anjlok parah pada November 2022.

“Aiden memiliki perusahaan yang meminta orang-orang untuk menginvestasikan uang mereka, tapi bukan itu yang terjadi. Dia benar-benar tidak melakukan apa yang dia janjikan akan lakukan,” ujar Rob Stelzer, petugas yang mengurus kebangkrutan perusahaan Pleterski.

Menurut Stelzer, properti dan kendaraan tersebut harus dijual dan dananya harus dikembalikan kepada investor. “Properti ini didanai oleh dana investor yang uangnya digunakan oleh Pleterski dengan cara yang tidak sah,” katanya.

Orang tua Pleterski juga diduga mendapat keuntungan lebih dari $1,1 juta dari penipuan yang dilakukan putra mereka. Dalam persidangan, keduanya mengatakan mereka yakin putra mereka menjalankan bisnis investasi yang benar.

Menurut pengacara orang tua Pleterski, Gary Caplan, kliennya telah setuju untuk mengembalikan dua mobil mewah, Audi S5 dan Volkswagen Atlas, dengan nilai lebih dari $100.000. Diduga masih banyak orang di luar sana yang menjadi korban Pleterski, yang belum melapor.

“Kami tahu ada $41 juta masuk ke rekening bersih. Tapi hanya $25 juta yang telah mengajukan klaim. Anda bisa menghitungnya. Mereka harus mengajukan klaim,” ungkap Stelzer.