Pepe: Rp. 0 | 24h: -3.99%Binance Coin: Rp. 10.641.263 | 24h: 1.04%Coq Inu: Rp. 0 | 24h: 0.68%Ripple: Rp. 36.643 | 24h: 4.22%Fwog: Rp. 749 | 24h: 0%Fartcoin: Rp. 18.083 | 24h: 0%Sonic (prev. FTM): Rp. 5.524 | 24h: 2.56%PancakeSwap: Rp. 37.147 | 24h: -1.46%Solana: Rp. 2.463.867 | 24h: -1.78%
Lihat Market

Kode Bullish dan Bearish XRP Jelang Sidang Putusan Lawan SEC

Share :

Portalkipto.com — Sejumlah kode yang kerap menjadi sinyal bullish dan bearish silih berganti diperlihatkan holder XRP jelang sidang putusan Ripple Labs selalu penerbit XRP melawan Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat (AS).

Data firma analitik on-chain Santiment mengisyaratkan saat ini holder XRP dihantui sinyal selling pressure imbas meningkatnya aksi profit taking. Indikator “rasio volume transaksi untung rugi” menunjukkan aksi profit taking XRP telah melonjak ke level tertingginya sejak Agustus 2021.

Indikator rasio tersebut membandingkan volume profit taking harian dengan volume aksi jual rugi. Bila harga beli aset kurang dari harga jual saat ini, maka penjualan koin tersebut berkontribusi terhadap volume profit taking. Bila harga beli ada di atas harga jual saat ini, volume pada rasio akan dianggap sebagai kerugian.

Berdasarkan metrik terkini, transaksi profit taking XRP 2,1 kali lebih banyak ketimbang aksi jual rugi. Lonjakan aksi jual cuan terjadi setelah XRP menunjukkan reli bullish dengan tingkat kenaikan harga nyaris 60% secara year-to-date (YTD) sepanjang 2023.

Per 31 Maret 2023 siang WIB, grafik pergerakan harga real-time juga menunjukkan XRP mengalami kenaikan nilai 3,4% dalam 24 jam terakhir, berdasarkan data CoinMarketCap. Sebelum naik kembali, harga XRP sempat mengalami penurunan 4%. Pengacara pro XRP, John E. Deaton, meyakini grafik downtrend ini ikut dipicu komentar positif dari sosok ‘haters’ XRP terkenal, Jim Cramer.

Sosok tersebut belum lama ini menilai SEC berpotensi kalah dalam sengketa melawan Ripple. Deaton menilai pernyataan Cramer ini ikut memicu penurunan harga XRP. Dia meyakini tren pergerakan XRP akan lebih baik bila Cramer konsisten dalam kritiknya terhadap XRP dan Ripple.

Kode Bullish

Di sisi seberang, kode bullish diperlihatkan lewat meningkatnya volume transaksi XRP khususnya di pasar Korea Selatan (Korsel). Laporan CoinDesk pada 30 Maret mencatat volume perdagangan XRP melonjak hingga miliaran dolar AS dalam 24 jam terakhir di bursa UpBit, Bithumb, dan Korbit.

Volume perdagangan XRP di UpBit bahkan menyalip catatan bursa kripto terbesar, Binance. Data CoinGecko, UpBit mencatat transaksi XRP senilai lebih dari $790 juta dalam 24 jam terakhir. Sementara Binance, hanya membukukan perdagangan XRP senilai $720 juta.

Tidak diketahui apakah sebagian dari volume tersebut turut disumbangkan aksi manipulasi wash trading. Aktivitas trading kripto di Korsel sendiri punya ciri khas unik. Tren permintaan kripto di Korsel tak jarang berbeda dengan pasar global, yang turut memicu kemunculan istilah Premium Kimchi. Istilah ini merujuk pada disparitas harga kripto yang mencolok, di mana Bitcoin di bursa lokal dapat diperdagangkan dengan harga premium berselisih 30% dibandingkan dengan bursa internasional.

Indikator lainnya, whale terpantau bergerak agresif memindahkan koleksi XRP-nya dari exchange ke alamat wallet lain. Twitter Whale Alert mencatat ada setidaknya sembilan transaksi outflow dari exchange bernilai lebih dari $200 juta dari sejumlah bursa seperti Binance, UpBit, Nexo, Bitso, dan Bitstamp ke alamat wallet tak dikenal sejak 28 Maret.

Sementara jumlah inflow ke exchange dari bandar XRP yang tercatat oleh Whale Alert mencapai $32,6 juta dalam dua kali transfer ke bursa Bitstamp. Outflow dari exchange ke alamat wallet baru biasanya diasosiasikan dengan aksi akumulasi yang berarti menjadi sinyal bullish. Sementara transfer inflow dari whale biasanya ditandai sebagai kode waspada atau bearish.

Proses sidang Ripple vs SEC sendiri saat ini sudah memasuki tahap akhir. Salah satu perkembangan teranyar, hakim Analisa Torres mengabulkan dan menolak sebagian dari deretan mosi, baik yang dilayangkan oleh Ripple maupun SEC selaku regulator.

Proses litigasi hukum Ripple vs SEC yang bermula dari tudingan bahwa XRP adalah sekuritas oleh SEC ini telah berlangsung selama dua tahun. Bos Ripple, Brad Garlinghouse beberapa kali memprediksi bahwa putusan sidang melawan SEC kemungkinan akan keluar paling lambat pada kuartal kedua 2023.