Kreditur Terbesar Mt. Gox Pilih HODL Bitcoin Hasil Ganti Rugi

Share :

Portalkripto.com — Mt Gox Investment Fund, kreditur terbesar exchange Bitcoin yang telah bangkrut Mt. Gox, dilaporkan memilih untuk HODL daripada menjual Bitcoin yang akan diterimanya dalam proses ganti rugi. Kabar ini disampaikan Bloomberg dalam laporan terbarunya, yang didapat dari narasumber anonim terkait sang kreditur.

Mt Gox Investment Fund memilih metode pembayaran awal dan dana yang diklaim mencapai 90% dari total kepemilikan, dengan rasio 70% Bitcoin dan 30% uang tunai. Namun, narasumber tersebut tidak bersedia mengungkapkan berapa jumlah total Bitcoin yang akan diterima

Kreditur Mt.Gox memiliki waktu hingga 10 Maret 2023 untuk melakukan registrasi dan memilih metode ganti rugi yang diinginkan. Kreditur yang tidak melakukan registrasi hingga tanggal itu dipastikan tak akan bisa mengklaim ganti rugi.

Keputusan Mt Gox Investment Fund untuk HOLD klaim Bitcoin ini cukup meredakan ketakutan investor. Sejak Mt Gox memulai proses ganti rugi, pasar ditakutkan dengan aksi jual besar-besaran BTC yang bisa berimbas pada penurunan harga Bitcoin.

Rehabilitation Trustee yang mengatur ganti rugi Mt Gox pada September 2019 dilaporkan menyimpan 141.686 BTC, juga Bitcoin Cash dan uang tunai. Jika jumlah itu tak berubah, Bitcoin yang dipegang saat ini bernilai sekitar $3,1 miliar.

Peretasan Mt Gox

Mt. Gox yang diluncurkan pada 2010, merupakan exchange Bitcoin yang berbasis di Tokyo, Jepang. Platform yang pernah menjadi exchange Bitcoin terbesar di dunia ini menangani lebih dari 70% volume perdagangan Bitcoin secara global.

Namun, platform ini tidak memiliki sistem keamanan yang kuat. MT Gox terpaksa tutup pada 2014 setelah terus mengalami peretasan besar sejak 2011.

Insiden ini membuat Mt. Gox harus kehilangan 850.000 Bitcoin milik 24.000 pelanggannya. Peretasan Mt. Gox tercatat dalam sejarah sebagai salah satu peretasan platform kripto terbesar yang bahkan bisa mengguncang pasar.

Pada 2014, Mt Gox melaporkan sebanyak 200.000 BTC yang dicuri, berhasil didapatkan kembali. Sejak saat itu, mantan penggunanya terus menuntut pengembalian dana mereka yang hilang dengan melakukan pertempuran yang berlarut-larut di meja hijau.

Rencana untuk merehabilitasi exchange Mt. Gox (yang sudah tidak berfungsi), juga ditunda berkali-kali. Bahkan mantan CEO Mt. Gox Mark Karpeles didakwa karena dugaan penipuan dan kelalaian.