Portalkripto.com — Yuga Labs menggelar lelang perdana koleksi nonfungible token (NFT) Bitcoin Ordinals, pada Senin, 6 Maret 2023. Setelah lelang ditutup, terpilih 288 pemenang yang bisa mendapatkan 288 koleksi NFT TwelveFold.
Para pemenang akan mendapatkan Inskripsi TwelveFold dalam kurun waktu sepekan. Sementara peserta lelang yang belum beruntung akan mendapatkan kembali uang lelang mereka dalam 24 jam.
This is the final tweet in this thread. Anything below this that looks like us is spam/phishing links. Do not click on links unless you have determined they are safe. You can also cross-reference with https://t.co/aaZwoLdXDG and official brand communication channels.
— Yuga Labs (@yugalabs) March 6, 2023
Lelang tersebut berhasil mengumpulkan dana sebesar 735 BTC atau sekitar $16,5 juta (Rp253 miliar). Penawaran terbesar ada di 7 BTC atau sekitar $161.000 untuk satu koleksi NFT TwelveFold.

NFT TwelveFold diperkenalkan oleh Yuga Labs pada Februari lalu dengan meluncurkan 300 koleksi. Sebanyak 12 koleksi akan diberikan untuk donasi, sementara 288 lainnya dilelang. Beberapa pemenang lelang bahkan memamerkan NFT mereka di Twitter.
I was lucky enough to place a winning bid for a @yugalabs #Twelvefold #BTC ordinal. Can’t wait to see how this ages in the decades to come. Won’t ever catch me fading #yuga. Also… Massive props to @nftsupply for the help setting up a wallet etc. He’s a huge resource for us all. pic.twitter.com/g8fSDIfhzX
— Carsonturner.eth📍 ATL (@carsonturner) March 6, 2023
Dikritik Tajam Komunitas
Komunitas mengkritik cara Yuga Labs melelang NFT Bitcoin Ordinals-nya. Kritik bahkan juga ikut dilontarkan oleh pendiri Ordinals, Casey Rodarmor.
Menurut Yuga Labs, peserta lelang harus mentransfer sejumlah Bitcoin ke alamat wallet unik milik Yuga Labs. Nominal transfernya sesuai dengan nominal penawaran. Jika tidak memenangkan lelang, BTC yang ditransfer akan dikembalikan ke wallet peserta.
Sejumlah kritikus kripto di Twitter mengungkapkan, metode yang dilakukan oleh perusahaan kreator NFT Bored Ape Yacht Club (BAYC) itu sangat kuno. Terlebih perusahaan tersebut harus mengembalikan Bitcoin kepada peserta yang tidak memenangkan lelang, satu per satu, yang akan memakan waktu cukup lama.
Kritikus lain menyebut, proses lelang ini bisa mengundang aksi scam. Akan ada banyak proyek lelang NFT Bitcoin Ordinals yang melakukan cara yang sama. Namun, alih-alih mengembalikan dana peserta yang gagal, mereka justru akan membawa kabur seluruh dana yang telah masuk.
Kritik-kritik tersebut disetujui oleh Rodarmor, yang mengatakan, jika Yuga Labs kembali melakukan lelang semacam ini, ia akan meminta orang-orang untuk melakukan boikot.
Dear @yugalabs,@veryordinally is right. Actions like this prove that for some entities and people: “Once a shitcoiner always a shitcoiner.”
If I, personally, Casey Rodarmor, ever see you, Yuga labs, the entity, fuck around with degenerate bullshit like this again, I will wash… https://t.co/COARsn4X0o
— Casey Rodarmor (@rodarmor) March 6, 2023
Cara lelang ‘primitif’ yang cukup kontroversial ini dipengaruhi juga oleh keterbatasan jaringan Bitcoin. Di Ethereum, kreator bisa melakukan lelang NFT secara on-chain di marketplace NFT seperti OpenSea dan Blur. Bitcoin tidak memiliki fitur semacam ini.
Karena Bitcoin tidak mendukung smart contract, sulit bagi pengembang seperti Yuga Labs untuk melakukan mekanisme NFT yang sama seperti yang dilakukan di Ethereum.
DISCLAIMER : Bukan ajakan membeli! Investasi atau perdagangan aset crypto masih beresiko tinggi. Artikel ini hanya berisi informasi yang relevan mengenai aset kripto tertentu.