Ethereum: Rp. 44.970.934 | 24h: 5.77%Bitcoin: Rp. 1.803.633.092 | 24h: 1.87%XRP: Rp. 39.230 | 24h: 4.53%Vertex Protocol: Rp. 68 | 24h: 0.67%Solana: Rp. 2.558.023 | 24h: 3.79%Treasure: Rp. 3.257 | 24h: 22.77%Heroes of Mavia: Rp. 2.570 | 24h: 19.42%Pepe: Rp. 0 | 24h: 10.12%
Lihat Market

Long-term Holder Kini Pegang 14,46 Juta BTC, Tertinggi Sepanjang Masa

Share :

Portalkripto.com — Volatilitas harga Bitcoin yang tinggi tahun lalu tak membuat pemegang Bitcoin jangka panjang atau long-term holder (LTH), menyerah. Kepemilikan Bitcoin dari jenis investor ini justru terus bertambah sampai menyentuh all-time high (ATH).

Menurut data on-chain dari platform analitik Glassnode, Bitcoin yang di-HODL oleh LTH sudah mencapai angka 14,46 juta BTC. LTH adalah investor yang menyimpan koinnya lebih dari 155 hari.

Jumlah kepemilikan BTC oleh LTH. (sumber: Glassnode)

Data Glassnode mengungkapkan, dari total BTC yang di-HODL para LTH, 68% di antaranya tidak tersentuh selama setahun terakhir. Jumlah BTC yang terakhir aktif setahun yang lalu ini juga berada di titik tertinggi sepanjang masa.

Sementara 54,8% di antaranya telah disimpan selama dua tahun terakhir. Data on-chain juga menunjukkan, 28,9% BTC masih terus disimpan selama lebih dari lima tahun.

Presentase BTC berdasarkan tahun terakhir aktif. (sumber: Glassnode)

HODL tak hanya dilakukan LTH, investor jangka pendek atau short-term holder (STH) juga dalam periode sideways kali ini masih enggan melakukan aksi jual. Menurut grafik Coinday Destruction-90 (CDD-90), dalam 90 hari terakhir, mayoritas STH masih memilih untuk menyimpan BTC mereka.

Dibandingkan dengan insiden panic selling pada Juni dan November 2022, pergerakan STH saat ini lebih santai. Diduga STH memilih untuk menyimpan BTC sampai harga Bitcoin naik, demi mendulang lebih banyak keuntungan.

Grafik CDD-90. (sumber: Glassnode)

Volume Transaksi Bitcoin Rendah

Meski aktivitas on-chain Bitcoin banyak mengalami perubahan, yang sebagian besar terkait dengan inskripsi Ordinals dan token BRC-20, tetapi ternyata volume transaksi di jaringan Bitcoin masih rendah.

Hal ini karena volume setiap transaksi yang dilakukan di Bitcoin hanya sekitar 10.000 sats atau 0,0001 BTC.

Glassnode mengungkapkan, pada akhir 2022, volume transfer Bitcoin tercatat sudah mengalami penurunan hingga 85,5% dari ATH pada Februari 2021 yang mencapai sebesar $13,1 miliar.

Volume transfer ini sempat meningkat pada awal 2023, tetapi angkanya masih berada di siklus terendah antara $1,9 miliar sampai $4,4 miliar.

Volume transfer Bitcoin. (sumber: Glassnode)

Volume transfer BTC ke exchange juga sama seretnya. Inflow BTC ke exchange saat ini berada di kisaran $585,1 juta, turun dari $4,23 miliar pada Mei 2021.

Volume transfer BTC ke exchange. (sumber: Glassnode)