Mengenal Bitcoin Lighting Network dan Cara Kerjanya

Share :

Portalkripto.com — Bitcoin diciptakan Satoshi Nakamoto sebagai sistem pembayaran terdesentralisasi peer-to-peer yang bisa diakses pengguna dari mana saja secara anonim. Namun, ketika adopsi Bitcoin semakin masif, proses transaksinya justru menjadi semakin lambat dan mahal.

Untuk mengatasi masalah ini, blockchain layer-2 yang berfungsi sebagai scalling solution kemudian dibangun di atas blockchain Bitcoin. Layer-2 tersebut dinamakan Lightning Network, yang memanfaatkan saluran micropayment (channel) untuk menskalakan kemampuan blockchain dalam memproses transaksi agar lebih efisien.

Adopsi Bitcoin Lightning Network terus meningkat dan kapasitasnya berhasil menyentuh all-time high (ATH) di 5.000 Bitcoin per Februari 2023. Adopsi ini sejalan dengan banyaknya platform yang mulai dibangun dengan memanfaatkan Lightning Network seperti Strike, Cash App, Zebedee, dan Nostr.

Transaksi yang dilakukan di Lightning Network lebih cepat, lebih murah, dan lebih mudah dikonfirmasi daripada yang dilakukan langsung di blockchain Bitcoin. Lightning Network juga dapat digunakan untuk melakukan jenis transaksi off-chain.

Menurut laporan Investopedia, ide mengenai Bitcoin Lightning Network pertama kali dikemukakan oleh Joseph Poon dan Thaddeus Dryja pada 2016, untuk memecahkan masalah waktu transaksi dan throughput Bitcoin yang lambat.

Upgrade blockchain Bitcoin berbasis SegWit pada 2017 menjadi angin segar bagi Lightning Network karena blockchain menyediakan lebih banyak ruang untuk transaksi tambahan dalam satu block.

Lightning Network dikembangkan bersama Lightning Labs, perusahaan yang dipimpin oleh Elizabeth Stark. Jaringan ini dijalankan oleh ribuan node yang tersebar di seluruh dunia setelah dirilis di mainnet Bitcoin pada Maret 2018.

Cara Kerja Lightning Network

Lightning Network bagai buku besar (ledger) unik yang bisa melakukan pembayaran bagi produk atau layanan dalam pecahan Bitcoin yang lebih kecil (sats). Oleh karena itu, jaringan ini cocok untuk aktivitas pembayaran peer-to-peer seperti membeli segelas kopi di kafe.

Lightning Network bekerja dengan cara membuat channel pembayaran peer-to-peer antarpengguna. Channel ini membantu pengguna melakukan transaksi dalam jumlah berapapun dengan biaya yang lebih rendah dan tanpa memakan waktu lama.

Jika ingin menggunakan Lightning Network, pengguna harus menyimpan Bitcoin dalam jumlah tertentu dalam wallet multisig Lightning Network, seperti Satoshi Wallet atau BlueWallet. Setelah mengkonfirmasi penyimpanan, Lightning Network akan membuka channel pembayaran.

Aplikasi Lightning Network akan membantu menutup channel pembayaran itu jika pengirim dan penerima telah mengonfirmasi akhir dari transaksi. Transaksi-transaksi kecil yang ada di dalam channel akan bergabung menjadi satu transaksi saat dikirim ke mainnet Bitcoin sehingga blockchain tidak membutuhkan waktu yang lama untuk memvalidasinya.

Tanpa channel, transaksi-transaksi kecil itu bisa menciptakan kepadatan jaringan Bitcoin dan menghalangi transaksi yang lebih besar. Dalam mekanisme penggunaan channel, blockchain Bitcoin hanya menyimpan data terakhir dari transaksi off-chain di Lightning Network.

Lightning Network memanfaatkan teknologi smart contract untuk menetapkan aturan yang disepakati antarpihak yang terlibat dalam transaksi. Jaringan ini hanya akan menampilkan total transfer nilai tanpa mengungkapkan identitas individu di baliknya.

Dalam Lightning Network juga ada fitur routing untuk mengaktifkan transaksi antara dua pihak yang berbeda, yang tidak terhubung dalam channel, dengan memanfaatkan channel yang sudah ada. Untuk melakukan routing pengguna akan dikenakan sedikit biaya transaksi tambahan.

Kelebihan dan Kekurangan Lightning Network

Bitcoin tidak dirancang untuk menangani transaksi dalam jumlah besar. Lightning Network hadir mengisi kekurangan itu dengan mempercepat transaksi tanpa mempengaruhi jaringan utama.

Skalabilitas dalam Lightning Network membantu Bitcoin mengelola miliaran transaksi per detik. Sementara Bitcoin saat ini diketahui hanya dapat menangani tujuh transaksi per detik.

Lightning Network juga mampu mengurangi penggunaan energi di jaringan. Energi yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi di jaringan Bitcoin cukup besar sehingga pemeliharaan blockchainnya menjadi sangat mahal.

Namun, solusi skalabilitas seperti Lightning Network juga memiliki kekurangan tertentu, salah satunya aktivitas pencurian dan penipuan. Aksi ini terjadi jika ada pengguna yang memiliki niat jahat, yang mencuri Bitcoin dari pengguna lain dengan menutup channel pembayaran secara sepihak.

Selain itu, meski diklaim berbiaya murah, Lightning Network juga mulai membebankan banyak biaya tambahan, selain untuk routing, ada juga biaya dari pelaku usaha yang menggunakan layanan ini, serta biaya pengawas yang mengawasi transaksi dari aksi pencurian/penipuan.

DISCLAIMER : Bukan ajakan membeli! Investasi atau perdagangan aset crypto masih beresiko tinggi. Artikel ini hanya berisi informasi yang relevan mengenai aset kripto tertentu.